1. Mengajarkan toleransi: Mengajarkan anak-anak untuk menghormati agama lain sejak dini, misalnya dengan menceritakan kisah-kisah positif tentang tokoh agama lain.
2. Memperbolehkan anggota keluarga menganut agama berbeda: Memberikan kebebasan bagi anggota keluarga untuk memilih dan menjalankan agama yang mereka yakini tanpa adanya paksaan atau diskriminasi.
3. Merayakan hari besar agama bersama: Mengundang kerabat atau tetangga yang berbeda agama untuk merayakan hari besar agama bersama-sama, seperti saat Lebaran, Natal, atau Imlek.
B. Dalam Lingkungan Sekolah:
1. Mengadakan kegiatan lintas agama: Mengadakan kegiatan seperti lomba keagamaan, dialog antaragama, atau kunjungan ke tempat ibadah agama lain.
2. Mengajarkan materi agama secara objektif: Mengajarkan materi agama secara faktual dan menghindari penyampaian informasi yang bias atau tendensius.
3. Menghormati perbedaan keyakinan teman: Mengajarkan siswa untuk saling menghormati perbedaan keyakinan teman sebaya, menghindari perundungan atau diskriminasi berdasarkan agama.
C. Dalam Lingkungan Masyarakat:
1. Berpartisipasi dalam kegiatan sosial lintas agama: Ikut serta dalam kegiatan sosial yang melibatkan berbagai komunitas agama, seperti bakti sosial atau kegiatan kemanusiaan.
2. Menjaga kerukunan bertetangga: Menjalin hubungan baik dengan tetangga yang berbeda agama, saling membantu, dan menghormati hak-hak masing-masing.
3. Mengkampanyekan perdamaian: Aktif menyebarkan pesan-pesan perdamaian dan toleransi antarumat beragama melalui media sosial atau kegiatan lainnya.