Aku benci pada ombak yang memecah angin
Tatkala aku bertanya pada deburannya dan buih yang menyapu jejak pasir di antara karang yang berang
Senja ku usir
Air silih berganti berdesir membasuh kaki-kaki para pendatang dan pergi bergilir
Masih kusaksikan jingga mendebat cakrawala
Diam-diam di pesisir kutitipkan percaya di atas tanya
Mau kemana luka?
Di ufuk sana kau siap memeluk gulita?
Sedangkan rindu sejauh antara raga dan jiwa
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H