Salah satu kementrian BUMN melakukan berbagai upaya untuk mengoptimalkan laju bisnis usaha, diantaranya mengeluarkan budaya kerja Amanah, Kompetensi, Harmonis, Loyalitas, Adaptif, dan Kolaboratif atau yang disingkat menjadi AKHLAK.Â
Budaya kerja ini dapat dijadikan landasan budaya risiko untuk meningkatkan kinerja, daya saing, dan reputasi perusahaan.Â
AKHLAK dapat menjadi sebuah budaya risiko yang membantu perusahaan BUMN, BUMD, maupun swasta untuk menerapkan Governance Risk and Compliance (GRC)Â ini sebab didalam AKHLAK tersebut terdapat 6 budaya kerja yang dapat diterapkan secara mudah dan diharapkan membantu meminimalisir risiko perusahaan melalui pengoptimalan budaya kerja tersebut.
Tidak hanya pada perusahaan, pada individu juga sesungguhnya bisa untuk menerapkan budaya kerja ini dalam kehidupan sehari. Yaitu dengan Amanah terhadap peraturan pemerintah tentang prokes, Kompetensi dalam upaya melakukannya seperti dengan memiliki masker dengan standar khusus yaitu KF94 atau KN95 atau double masker.Â
Dan lainnya. Jadi apabila individu saja dapat mengaitkan AKHLAK pada budaya risiko saat menjalani kehidupan baru dengan Covid-19, mengapa bisnis perusahaan tidak? Kalau menurut kamu gimana? AKHLAK yang dikeluarkan oleh salah satu kementrian BUMN ini dapat menjadi budaya risiko umum tidak? Apapun pilihanmu pastikan tetap memahami apa itu risiko ya! Tetap menjaga kesehatan dan patuhi 5M untuk meminimalisir risiko dari pandemi ini!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H