Mohon tunggu...
Maulidya K U Marasabessy
Maulidya K U Marasabessy Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Free

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Mengamati Budaya Olahraga MMA (Mixed Martial Arts)

25 Juli 2021   14:41 Diperbarui: 25 Juli 2021   15:58 380
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Secara umum pengertian olahraga adalah sebagai salah satu aktivitas fisik maupun psikis seseorang yang berguna untuk menjaga dan meningkatkan kualitas kesehatan. 

Beladiri merupakan salah satu bentuk kegiatan olahraga yang memiliki keunikan dan kelebihan masing-masing. Mixed Martial Arts (MMA) merupakan salah satu dari banyaknya olahraga beladiri yang selalu dinamis mengikuti perkembangan jaman. 

Fighter pada Mixed Martial Arts (MMA) memiliki ciri khas yang berbeda dibandingkan Fighter pada beladiri lainnya khususnya dalam hal mental dan fisik, karena dalam Mixed Martial Arts (MMA) pada saat bertanding hanya menggunakan sarung tangan tipis serta Groin Protector saja. 

Kondisi seperti ini yang menyebabkan Fighter Mixed Martial Arts (MMA) dituntut untuk  memiliki kesiapan mental dan fisik yang sangat tinggi. Motivasi utama Fighter mengikuti MMA adalah alasan Kesehatan serta pengalaman. 

Mixed Martial Arts atau MMA, juga merupakan olahraga bertarung yang menggunakan aturan serta teknik yang berbeda dengan beladiri pada umumnya. 

Banyak dari mereka yang menggunakan teknik beladiri tradisional dan nontradisional dalam sebuah kompetisi atau turnamen. Dalam pertarungan olahraga pertarungan ini teknik yang digunakan yaitu gulat dan menyerang. Teknik serangan berdiri dan bergulat pun dapat digunakan dalam pertandingan.

Hal diatas menjadikan saya sangat tertarik dengan olahraga MMA di karenakan saya yang juga sebelumnya pernah menekuni olahraga beladiri Taekwondo yang berasal dari korea. 

Terlepas dari semua itu saya sejujurnya mendapat penolakan dan respon yang kurang mengenakan dari lingkungan saya sebab saya seorang wanita, namun hal itu tidak menjadi hambatan buat saya mengembangkan hobi dan keinginan saya, malah sebaliknya saya menjadikan semua itu sebagai motivasi agar semangat saya selalu terjaga.

Terlepas dari saya yang sebagai seorang wanita saya juga ingin menunjukan sekaligus memberi pemahaman kepada lingkungan bahwa wanita juga bisa mengikuti kata hatinya dan semoga dengan ini saya harap masyarakat mampu memahami pentingnya kesetaraan gender dalam kehidupan sehari-hari.

Berawal dari semangat dan juga keinginan untuk mengikuti Olahraga MMA sekaligus untuk merubah pola pikir masyarakat terkhusus masyarakat, yang ada di lingkungan tempat tinggal saya bahwa sejatinya olahraga sebenarnya tidak memandang gender maupun usia dikarenakan manfaat dari mempelajari olahraga ini juga dapat terlihat  dari berbagai sudut pandang yang berbeda sebagai contohnya saat kita sering berolahraga ini sangat berpengaruh baik untuk Kesehatan jantung. 

Selain itu juga dapat menurunkan berat badan, dan meningkatkan stamina. Selain manfaat dari itu juga dengan mempelajari olahraga MMA ini sangat bagus dikarenakan selain memiliki manfaat untuk menjaga Kesehatan fisik. 

Dengan menekuni olahraga ini juga sangat bermanfaat bagi perempuan untuk melindungi diri dari hal-hal yang tidak diinginkan mengingat tingkat kejahatan terhadap perempuan yang marak terjadi di lingkungan menjadikan ini sebagai sebuah hal yang tidak bisa anggap remeh. 

Di kampung saya sendiri Sebagian besar orang tua juga sangat mendukung kegiatan anak-anaknya dalam mengikuti olahraga beladiri seperti karate, Taekwondo untuk anak perempuan dan anak laki-laki kebanyakan lebih menekuni kegiatan olahraga sepak bola. 

Dukungan dari para orangtua untuk anak-anaknya mempelajari olahraga beladiri ini membuat sang anak sangat bersemangat dalam berolahraga dikarenakan  karate dan taekwondo sendiri di ambon merupakan sebuah olahraga yang menjadi tren yang banyak diminati oleh perempuan maupun laki-laki.

Sehingga  lumayan banyak digemari dengan menekuni olahraga beladiri ini juga bisa sebagai pengalaman yang melatih dan membentuk mental anak saat dini sehingga san anak bisa lebih semangat dan percaya diri dalam menjalani hari-harinya, semua itu tidak terlepas dari kultur dan budaya  maluku yang bisa dibilang keras, sehingga taekwondo dan karate menjadi alternatif untuk perlindungan diri terlepas dari pengawasan orangtua serta kerabat.

Dengan kondisi lingkungan saat ini yang bisa dibilang belum stabil akibat wabah covid 19, banyak dojo-dojo bela diri dan gym olahraga yang ditutup ataupun dibatasi aktivitasnya hal ini berdampak pada pengembangan minat dan bakat.

Kondisi seperti ini sempat membuat saya patah semangat dan hampir menghilangkan gairah saya terhadap olahraga MMA akan tetapi bila diingat Kembali ketertarikan saya terhadap Olahraga MMA bukan hanya sekedar hobi belaka.

Ada beberapa hal yang telah terjadi yang menjadikan olahraga MMA di mata saya lebih dari sekedar hobi, setelah semua yang terjadi muncul inisiatif dan ide di benak saya bahwa untuk mengembangkan kemampuan dan potensi diri tidak selalu bergantung pada aktifitas diluar rumah saja, sebaliknya bisa dikembangkan meski kita hanya dirumah saja walaupun dengan fasilitas dan peralatan seadanya.
 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun