Mohon tunggu...
Maulidya Dian Nugraha
Maulidya Dian Nugraha Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Seorang Mahasiswi yang menempuh pendidikan di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dengan Program Studi Jurnalistik, suka membaca buku bergenre fiksi, terkadang suka menulis untuk mengutarakan isi pikiran

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ruang Lingkup Dakwah

15 Juni 2024   17:11 Diperbarui: 15 Juni 2024   17:14 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oleh: Syamsul Yakin dan Maulidya Dian Nugraha

Dosen dan Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Ruang lingkup dakwah merujuk pada topik utama dan sub-topik yang dibahas dalam dakwah, termasuk definisi dakwah, berbagai bentuknya, elemen-elemen seperti pendakwah, target audiens, konten, dan media yang digunakan. Ini juga mencakup tujuan dakwah, faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilannya, serta kaitannya dengan disiplin ilmu terkait lainnya.

Dakwah adalah istilah Arab yang berarti memanggil atau menyeru. Ini mengacu pada aktivitas yang melibatkan seseorang yang melakukan dakwah (da'i) dan orang yang menjadi sasaran dakwah (mad'u). Oleh karena itu, dakwah dapat dianggap sebagai usaha dan pencapaian signifikan oleh manusia dalam berkomunikasi dan menyampaikan pesan.

Ontologis dakwah merujuk pada komunikasi unik di mana mubaligh menyampaikan pesan yang berakar pada ajaran al-Qur'an dan al-Sunah. Tujuannya adalah untuk mendorong penerima pesan (mad'u) untuk melakukan tindakan baik yang sesuai dengan pesan tersebut.

Epistemologis dakwah berakar pada al-Qur'an dan al-Hadits sebagai sumber ilmu. Untuk memahami dakwah, metode bayani digunakan, yang menguraikan konsep dakwah melalui ayat-ayat al-Qur'an yang saling terkait atau melalui hadits Nabi yang saling menjelaskan satu sama lain.

Dari sudut pandang aksiologi, dakwah memiliki beragam keuntungan. Berdasarkan ayat dan hadits, keuntungan dakwah dapat dibagi menjadi tiga bagian. Yang pertama adalah keuntungan untuk pendakwah, yaitu terpenuhinya kewajiban untuk berdakwah serta mendapatkan kebaikan di dunia dan akhirat.

Dalam dakwah, terdapat berbagai macam metode yang digunakan. Ada tiga metode utama. Pertama adalah dakwah bil lisan, yang berarti dakwah melalui ucapan dan bersifat verbal, mencakup inti dari ajaran Islam seperti akidah, ibadah, dan akhlak. Kedua adalah dakwah bilhal, yang lebih menitikberatkan pada tindakan nyata dalam berbagai sektor seperti sosial, pendidikan, kesehatan, dan ekonomi.

Dibandingkan dengan dakwah bil lisan, dakwah bilhal terbukti lebih efektif karena dampaknya dapat langsung dirasakan oleh mad'u. Dakwah bilhal tidak melalui cara hikmah, ceramah, atau diskusi, melainkan melalui tindakan konkret di lapangan. Sementara itu, dakwah bilqalam adalah berdakwah melalui tulisan, yang juga dikenal sebagai dakwah literasi.

Selanjutnya, terdapat enam unsur dalam ruang lingkup dakwah yang saling berkaitan. Unsur pertama adalah da'i, yang harus memiliki kecerdasan intelektual dan spiritual. Da'i harus lebih dari sekadar pandai berbicara; mereka harus menjadi contoh yang baik bagi mad'u. Berbeda dengan orator atau motivator, da'i memiliki misi mulia untuk mengajak orang berbuat baik dan menjauhi dosa.

Unsur kedua dalam dakwah adalah mad'u, yang merupakan pihak yang menjadi sasaran dakwah dan dapat berasal dari berbagai lapisan sosial. Unsur ketiga adalah konten dakwah yang mencakup akidah, syariah, dan akhlak, bersumber dari al-Qur'an, hadits, serta karya ulama dari berbagai era.

Unsur keempat adalah media dakwah, media dakwah telah berkembang seiring waktu, mulai dari metode tradisional hingga media modern. Unsur kelima yaitu metode dakwah yang digunakan harus efektif untuk mencapai tujuan dakwah kepada mad'u yang beragam. Metode populer meliputi bilhikmah, ceramah, dan diskusi. Unsur keenam yaitu efek dakwah diukur dari hasil yang dicapai melalui teknik dan strategi tertentu.

Dakwah juga melibatkan pendekatan, strategi, metode, dan teknik yang spesifik. Pendekatan dakwah adalah perspektif dalam melihat isu-isu dakwah seperti sosial atau budaya. Strategi dakwah berkaitan dengan perencanaan yang dirancang secara personal, rasional, atau spiritual. Metode dakwah dipilih berdasarkan kecocokannya dengan ayat al-Qur'an an-Nahl 125: bilhikmah dan mauidzatul hasanah. Teknik dakwah adalah penerapan praktis dari metode tersebut.

Sasaran utama dakwah adalah umat manusia dengan Nabi Adam sebagai muslim pertama dan semua nabi memiliki agama yang sama yaitu Islam, meskipun syariat mereka berbeda.

Keberhasilan dakwah dipengaruhi oleh banyak faktor termasuk penggunaan teknologi dan pemilihan pendekatan serta strategi yang tepat. Dalam prakteknya, pengembangan bahasa retorika juga sangat penting. Dalam retorika verbal baik lisan maupun tulisan harus memperhatikan penggunaan bahasa baku, berbasis data dan riset.

Dakwah juga terkait erat dengan ilmu-ilmu lain seperti sosiologi, antropologi, psikologi, politik, dan ilmu retorika.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun