Unsur kedua dalam dakwah adalah mad'u, yang merupakan pihak yang menjadi sasaran dakwah dan dapat berasal dari berbagai lapisan sosial. Unsur ketiga adalah konten dakwah yang mencakup akidah, syariah, dan akhlak, bersumber dari al-Qur'an, hadits, serta karya ulama dari berbagai era.
Unsur keempat adalah media dakwah, media dakwah telah berkembang seiring waktu, mulai dari metode tradisional hingga media modern. Unsur kelima yaitu metode dakwah yang digunakan harus efektif untuk mencapai tujuan dakwah kepada mad'u yang beragam. Metode populer meliputi bilhikmah, ceramah, dan diskusi. Unsur keenam yaitu efek dakwah diukur dari hasil yang dicapai melalui teknik dan strategi tertentu.
Dakwah juga melibatkan pendekatan, strategi, metode, dan teknik yang spesifik. Pendekatan dakwah adalah perspektif dalam melihat isu-isu dakwah seperti sosial atau budaya. Strategi dakwah berkaitan dengan perencanaan yang dirancang secara personal, rasional, atau spiritual. Metode dakwah dipilih berdasarkan kecocokannya dengan ayat al-Qur'an an-Nahl 125: bilhikmah dan mauidzatul hasanah. Teknik dakwah adalah penerapan praktis dari metode tersebut.
Sasaran utama dakwah adalah umat manusia dengan Nabi Adam sebagai muslim pertama dan semua nabi memiliki agama yang sama yaitu Islam, meskipun syariat mereka berbeda.
Keberhasilan dakwah dipengaruhi oleh banyak faktor termasuk penggunaan teknologi dan pemilihan pendekatan serta strategi yang tepat. Dalam prakteknya, pengembangan bahasa retorika juga sangat penting. Dalam retorika verbal baik lisan maupun tulisan harus memperhatikan penggunaan bahasa baku, berbasis data dan riset.
Dakwah juga terkait erat dengan ilmu-ilmu lain seperti sosiologi, antropologi, psikologi, politik, dan ilmu retorika.