Mohon tunggu...
maulidya annisa
maulidya annisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - sebagai mahasiswi uin

I hope my writing can help you.enjoyy

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bangkitnya Semangat Nasionalisme Kaum Santri

16 Oktober 2022   20:23 Diperbarui: 11 Desember 2022   22:04 390
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam sejarah santri memperjuangkan kemerdekaan Indonesia sudah tidak diragukan lagi. Mereka ikut merebut Indonesia, membangun Indonesia dan mempertahankan NKRI.

Bagaimana kita tau sebenarnya pada hari bersejarah 10 November yang ditetapkan sebagai Hari Pahlawan ini,sebenarnya semangat juang para pemuda Surabaya saat itu lahir karena resolusi jihad dari kaum santri. 

Resolusi menyatakan perjuangan untuk merdeka adalah perang suci ( jihad ). Resolusi jihad ditetapkan sebagai persiapan rakyat menolak pendudukan kembali Belanda yang tergabung dalam Netherlands Indies Civil Administration ( NICA ).

Pemerintah menyebarkan Resolusi Jihad melalui sebuah surat kabar pada 26 Oktober 1945Seruan Jihad ini dianggap menjadi salah satu cikal bakal yang membuat Indonesia bisa berdaulat dan merdeka sepenuhnya, serta diakui secara internasional.

Resolusi jihad ini dijalankan oleh pendiri Nahdatul Ulama (NU) KH Hasyim Asy'ari di Kampung Bubutan, di Surabaya pada tanggal 22 Oktober 1945..Keterlibatan kaum sarungan dalam pertempuran tiga hari di Surabaya juga menjadi bukti adanya pertalian erat antara jihad membela tanah air dan jihad membela agama.

Lantas bagaimana awal mula keterlibatan para santri dalam berjuang melawan penjajah?

Sesungguhnya, saat Resolusi Jihad dikumandangkan oleh PBNU, Perang Dunia II sudah selesai karena Jepang sudah takluk sejak 15 Agustus 1945. Kedatangan balatentara Inggris ke Jakarta, Semarang, Surabaya adalah dalam rangka penyelesaian masalah interniran dan tawanan perang Jepang, yang di dalam prosesnya ditandai oleh maraknya isu kembalinya pemerintah Kolonial Belanda ke Indonesia dengan membonceng balatentara Inggris.

Awal mulanya dikarenakan situasi di negeri yang mulai memanas,Soekarno mengirimkan utusan ke pondok pesantren Tebu Ireng, Jombang, Jawa Timur untuk menemui Rais Akbar Nahdatul Ulama KH Hasyim Asyhari dengan tujuan untuk meminta pendapat KH Hasyim Ashari terkait situasi negeri.Selain itu Soekarno juga mengungkapkan kegundahaannya terkait tidak ada satupun negara yang mengakui kemerdekaan Indonesia sejak di bacakannya proklamasi hingga bulan Oktober.

Hal ini disebabkan oleh propaganda Belanda yang menyebarkan berita bahwa negara bentukan Soekarno dan Moh Hatta ini adalah negara boneka bentukan fasisme Jepang. Bagaimana meyakinkan dunia bahwa Republik Indonesia bukan negara boneka bikinan Fasisme Jepang, melainkan Negara Kebangsaan (Nation State) yang didukung rakyat seluruhnya.

Lantas pada tanggal 21 Oktober 1945 KH Hasyim Ashari mengumpulkan para konsul-konsul NU di seluruh Jawa dan Madura untuk berkumpul di Surabaya.

Pertemuan yang dilaksanakan di markas Ansor Nahdatul Oelama ( AON ) dan dalam rapat PBNU yang dipimpin Ketua Besar KH Abdul Wahab Hasbullah,juga merupakan respons atas jatuhnya sejumlah daerah ke tangan Inggris dan Belanda.Keesokan harinya pada tanggal 22 Oktober 1945, pertemuan para kiai dan para santri tersebut menyepakati bahwa mempertahankan kemerdekaan Indonesia adalah sebuah kewajiban yang harus dilakukan oleh umat islam.Kesepakatan inilah yang dinamakan resolusi jihad

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun