Dalam sejarah santri memperjuangkan kemerdekaan Indonesia sudah tidak diragukan lagi. Mereka ikut merebut Indonesia, membangun Indonesia dan mempertahankan NKRI.
Bagaimana kita tau sebenarnya pada hari bersejarah 10 November yang ditetapkan sebagai Hari Pahlawan ini,sebenarnya semangat juang para pemuda Surabaya saat itu lahir karena resolusi jihad dari kaum santri.Â
Resolusi menyatakan perjuangan untuk merdeka adalah perang suci ( jihad ). Resolusi jihad ditetapkan sebagai persiapan rakyat menolak pendudukan kembali Belanda yang tergabung dalam Netherlands Indies Civil Administration ( NICA ).
Pemerintah menyebarkan Resolusi Jihad melalui sebuah surat kabar pada 26 Oktober 1945Seruan Jihad ini dianggap menjadi salah satu cikal bakal yang membuat Indonesia bisa berdaulat dan merdeka sepenuhnya, serta diakui secara internasional.
Resolusi jihad ini dijalankan oleh pendiri Nahdatul Ulama (NU) KH Hasyim Asy'ari di Kampung Bubutan, di Surabaya pada tanggal 22 Oktober 1945..Keterlibatan kaum sarungan dalam pertempuran tiga hari di Surabaya juga menjadi bukti adanya pertalian erat antara jihad membela tanah air dan jihad membela agama.
Lantas bagaimana awal mula keterlibatan para santri dalam berjuang melawan penjajah?
Sesungguhnya, saat Resolusi Jihad dikumandangkan oleh PBNU, Perang Dunia II sudah selesai karena Jepang sudah takluk sejak 15 Agustus 1945. Kedatangan balatentara Inggris ke Jakarta, Semarang, Surabaya adalah dalam rangka penyelesaian masalah interniran dan tawanan perang Jepang, yang di dalam prosesnya ditandai oleh maraknya isu kembalinya pemerintah Kolonial Belanda ke Indonesia dengan membonceng balatentara Inggris.
Awal mulanya dikarenakan situasi di negeri yang mulai memanas,Soekarno mengirimkan utusan ke pondok pesantren Tebu Ireng, Jombang, Jawa Timur untuk menemui Rais Akbar Nahdatul Ulama KH Hasyim Asyhari dengan tujuan untuk meminta pendapat KH Hasyim Ashari terkait situasi negeri.Selain itu Soekarno juga mengungkapkan kegundahaannya terkait tidak ada satupun negara yang mengakui kemerdekaan Indonesia sejak di bacakannya proklamasi hingga bulan Oktober.
Hal ini disebabkan oleh propaganda Belanda yang menyebarkan berita bahwa negara bentukan Soekarno dan Moh Hatta ini adalah negara boneka bentukan fasisme Jepang. Bagaimana meyakinkan dunia bahwa Republik Indonesia bukan negara boneka bikinan Fasisme Jepang, melainkan Negara Kebangsaan (Nation State) yang didukung rakyat seluruhnya.
Lantas pada tanggal 21 Oktober 1945 KH Hasyim Ashari mengumpulkan para konsul-konsul NU di seluruh Jawa dan Madura untuk berkumpul di Surabaya.
Pertemuan yang dilaksanakan di markas Ansor Nahdatul Oelama ( AON ) dan dalam rapat PBNU yang dipimpin Ketua Besar KH Abdul Wahab Hasbullah,juga merupakan respons atas jatuhnya sejumlah daerah ke tangan Inggris dan Belanda.Keesokan harinya pada tanggal 22 Oktober 1945, pertemuan para kiai dan para santri tersebut menyepakati bahwa mempertahankan kemerdekaan Indonesia adalah sebuah kewajiban yang harus dilakukan oleh umat islam.Kesepakatan inilah yang dinamakan resolusi jihad
Pada 22 Oktober 1945 saat resolusi jihad santri, KH Hasyim Asy'ari membacakan Resolusi Jihad.Resolusi jihad santri berisi perintah kepada umat Islam untuk berperang atau berjihad mengusir penjajah yang ingin kembali menguasai Indonesia setelah Proklamasi Kemerdekaan.Dalam waktu singkat resolusi ini menyebar ke seluruh kalangan masyarakat.
Dari masjid ke masjid dan dari musholla ke musholla disambut dengan semangat oleh masyarakat Surabaya hingga pemimpin di Jawa Timur terutama di Surabaya, sehingga dengan tegas mereka berani menolak kehadiran Sekutu yang sudah mendapat ijin dari pemerintah pusat di Jakarta.
Tanggal 10 November 1945 adalah salah satu dampak yang langsung terasa dari Resolusi Jihad tersebut.Menurut sejarah perlawanan ini dilatarbelakangi oleh kemarahan masyarakat terhadap provokasi-provokasi sekutu yang menduduki objek-objek vital di Surabaya,seperti lapangan terbang Tanjung Perak, kantor radio Surabaya, pusat kereta api, hingga menyerobot kantor polisi RI dan penjaran bubutan.
Kegeraman masyarakat semakin memuncak ketika pesawat Inggris menyebarkan pamflet berisi ancaman yang berisi agar masyarakat dan pemuda untuk menyerahkan senjata mereka kepada sekutu.Mereka juga mengancam apabila melanggar peringatan itu akan di hukum mati.Perlawanan rakyat Surabaya kepada Inggris terjadi selama 3 hari penuh.
Dalam pertempuran ini banyak para santri dan pengikut NU yang terlibat dalam pertempuran di Jembatan Merah, Wonokromo, Waru,dan daerah-daerah lainnya di Surabaya.Kemenangan pertempuran ini dimenangkan oleh rakyat Surabaya.Pertempuran ini juga menewaskan pemimpin Inggris yaitu Brigadir AWS Mallaby.Tewasnya Brigadir ini bukanlah akhir dari perjuangan rakyat Surabaya.Pertempuran tiga harus tersebut kelak memicu pertempuran lebih besar yang puncaknya terjadi pada tanggal 10 November 1945.
Resolusi jihad yang diterbitkan PBNU ini memiliki dampak yang cukup besar pada hari-hari berikutnya.Pasca pertempuran resolusi ini kembali digelorakan di acara Muktamar Umat Islam Indonesia yang diselenggarakan partai Masyumi di Yogyakarta pada 7-8 November 1945.Muktamar di Yogyakarta ini menghasilkan program perjuangan antara lain terbentuknya pasukan Sabilillah.Laskar ini dipimpin oleh senior NU KH Masjkur yang kelak menjabat sebagai menteri agama pada tahun 1947-1949.
Atas peran dari Resolusi Jihad tersebut,wacana untuk menetapkan Hari Santri Nasional baru pertama kali dibahas pada tahun 2015.Wacana ini berawal dari janji politik Presiden Joko Widodo pada saat kampanye pada pemilu 2014.Awalnya pemerintah menetapkan Hari Santri pada 1 Muharram dalam sistem penanggalan islam.Akan tetapi usulan itu ditolak oleh PBNU.
Akhirnya melalui keputusan presiden Jokowi pada tanggal 22 Oktober 2015 ditetapkannya sebagai Hari Santri Nasional,bagi golongan santri dan bangsa untuk mengingat kembali sejarah perjuangan kaum pondok pesantren dalam berjuang melawan penjajah.Di mana para santri bergabung dengan seluruh elemen bangsa untuk melawan penjajah.
Sumber : PinterPolitik TV
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H