Mohon tunggu...
Maulidiyah Khoirina
Maulidiyah Khoirina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa: Universitas Mercu Buana Jurusan: Akuntansi NIM: 43222010126 Dosen Pengampu : Prof Dr Apollo, M.Si.Ak.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

TB2- Diskursi Kepemimpinan Gaya Dewa Ruci pada Upaya Penegahan Korupsi di Indonesia

12 November 2023   13:29 Diperbarui: 12 November 2023   13:29 500
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kejujuran akan senantiasa ada dalam diri seseorang, apabila dia selalu menyadarkan segala perbuatan, ucapan, dan sikapnya semata-mata kepada Allah. Adanya ketidak jujuran bisa jadi karena orientasinya tidak karena Allah tetapi karena faktor lain yang sifatnya duniawi. Oleh karena itu, untuk tetap menjaga komitmen jujur dalam diri seseorang harus selalu meniatkan semuanya kepada Allah.

Disiplin

kedisiplinan Bima ditunjukkan semenjak berguru kepada Guru Durna. Bima selalu hadir awal dalam pelajarannya dan disiplin dalam belajar, berlatih, bersungguh-sungguh, tidak menyia-nyiakan waktu, dan penuh komitmen sebagai murid. Itulah sebabnya selain Arjuna, Bima merupakan murid kesayangan Guru Durna. Bima menjalankan perintah gurunya dengan penuh totalitas tidak ada keraguan dalam hatinya, yang ada hanya keyakinan akan kebenaran. Ia percaya dan yakin sepenuh hati, bahwa perintah gurunya adalah sebuah kebenaran, dan ia akan melaksanakan sampai berhasil. Padahal dirinya sendiri tidak mengetahui apa yang sebenarnya dia cari, dia berusaha patuh kepada gurunya secara total dan melaksanakan semua perintah dan petunjuk gurunya.

Disiplin sendiri merupakan bentuk perilaku patuh dan tunduk terhadap peraturan yang berlaku tetapi kepatuhan itu lebih ditekankan pada kesadaran diri bukan karena paksaan. Akan tetapi pada kenyataannya banyak perilaku disiplin manusia yang dilatarbelakangi karena adanya paksaan atau aturan yang mengekang. Dan untuk membentuk karakter disiplin perlu ditanamkan beberapa hal tentang kedisiplinan, di mulai dari disiplin dalam beribadah, disiplin dalam masyarakat dan disiplin dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Kerja Keras

Elfindri menjelaskan bahwa karakter kerja keras adalah sifat seorang yang tidak mudah berputus asa yang disertai kemauan keras dalam berusaha dalam mencapai tujuan dan cita-citanya. Bima juga merupakan contoh karakter pekerja keras. Hal ini ditunjukan Bima pada saat dirinya diperintah gurunya untuk mencari Air kehidupan di Hutan. Kerja keras Bima tidak hanya dia tunjukan dalam mencari Air kehidupan di Gunung Candramuka saja, dalam lanjutan Serat Dewa Ruci diceritakan bahwa setelah gagal mencari di Hutan Tribasara, Bima diperintah Gurunya untuk mencari Air kehidupan ditengah-tengah samudra. Dengan tekad dan kerja keras, Bima terus berjalan hingga sampai ditepian samudra, kemudian ia masuk kedalam lautan dan bertarung dengan seekor Naga.

Tanggung Jawab

Tanggung jawab merupakan nilai moral penting dalam kehidupan bermasyarakat. Tanggung jawab ialah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatan manusia. Tanggung jawab sudah menjadi kodrat manusia, yang artinya sudah menjadi bagian hidup manusia. Said Hamid Hasan mengatakan bahwa tanggung jawab adalah Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa.

Sejak kecil, remaja, dan dewasa, Bima benar-benar menunjukkan karakter bertanggung Jawab. Pada saat masih kanak-kanak, Bima senantiasa melindungi atau menjaga keselamatan keempat saudaranya dari tipu daya para Kurawa. Pada masa kecilnya Pandawa dan Kurawa bersama-sama berguru kepada Pandita Durna. Namun, Kurawa senantiasa mencari jalan tipu daya untuk mencelakai dan melenyapkan Pandawa. Sikap tanggung jawab menunjukan apakah orang itu mempunyai karakter baik atau tidak. Orang yang lari dari tanggung jawab berarti tidak memiliki tanggung jawab begitu juga dengan orang yang suka bermain-main adalah orang yang tidak bertanggung jawab, jadi unsur tanggung jawab itu adalah keseriusan.

 

(Bagaimana Pengaplikasian Gaya Kepemimpinan Dewa Ruci Werkudara dalam Pencegahan Korupsi ?)

Nilai dan kebijakan/Prinsip Pecegahan Korupsi tercerminkan dalam gaya kepemimpinan Dewa Ruci Werkudara dalam kisahnya. Nilai karakter yang dicontohkan dalam kisah pewayangannya patut dicontoh dan diapikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Religius

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun