Definisi Belajar dan Pembelajaran
A.Belajar
     Pengertian belajar juga dapat dipahami sebagai serangkaian aktivitas psikologis yang dilakukan oleh setiap individu sedemikian rupa sehingga perilakunya sebelum dan sesudah belajar berbeda.Perubahan tingkah laku atau reaksi karena pengalaman, hikmah / pengetahuan baru setelah kegiatan belajar dan praktek. Arti belajar adalah suatu proses perubahan kepribadian seseorang, perubahan itu berupa peningkatan kualitas tingkah laku, seperti peningkatan pengetahuan, keterampilan, daya pikir, pemahaman, sikap dan masih banyak kemungkinan lainnya.
     Menurut Thursan Hakim,  belajar adalah  proses perubahan  kepribadian manusia yang diwujudkan dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas perilaku seperti peningkatan keterampilan, pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman, keterampilan, daya pikir. dan Kemampuan lainnya.
    Menurut C. T. Morgan, pengertian belajar adalah suatu perubahan  relatif dalam perilaku yang ditentukan, yang merupakan konsekuensi atau hasil dari pengalaman masa lalu.
B.Pembelajaran
    Pembelajaran yang diidentikkan dengan kata "mengajar" berasal dari kata dasar "ajar" yang berarti petunjuk yang diberikan kepada orang supaya diketahui (diturut) ditambah dengan awalan "pe" dan akhiran "an menjadi "pembelajaran", yang berarti proses, perbuatan, cara mengajar atau mengajarkan sehingga anak didik mau belajar. Pembelajaran adalah proses interaksi siswa dengan pendidik dan sumber belajar di lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan penunjang pendidik agar  proses perolehan pengetahuan, keterampilan, penguasaan keterampilan, kebiasaan, pembentukan sikap, dan rasa percaya diri pada peserta didik dapat berlangsung. Dengan kata lain, belajar adalah suatu proses yang membantu siswa belajar dengan baik.
    Pembelajaran juga mencakup interaksi antara guru dan siswa. Pembelajaran adalah suatu sistem yang dimaksudkan untuk menunjang proses belajar siswa, terdiri dari serangkaian peristiwa yang dirancang dan diselenggarakan sedemikian rupa untuk mempengaruhi dan mendukung  proses belajar internal siswa.
Sumber Pembelajaran
Sumber belajar dapat dibedakan menjadi dua kategori, yaitu sumber belajar yang dirancang dan sumber belajar yang digunakan.
Sumber daya pendidikan dirancang sebagai sumber daya pendidikan yang dapat digunakan untuk tujuan belajar mengajar. Misalnya: buku, brosur, film, video, ensiklopedia Sedangkan Sumber belajar yang digunakan adalah sumber belajar yang dapat membantu seseorang untuk lebih mudah belajar dari lingkungan sekitar. Misalnya: pasar, museum, tokoh masyarakat. peran pembelajar sangat penting dalam memanfaatkan sumber-sumber belajar yang tersedia untuk membantu pemelajar belajar agar lebih mudah, lebih terarah serta lebih menarik. Oleh sebab itu, agar sumber belajar dapat dimanfaatkan secara optimal dan dapat menghasilkan nilai tambah, berikut manfaat dari sumber belajar:
1. Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis (dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan belaka).
2. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera.
3. Menimbulkan kegairahan belajar, memungkinkan peserta didik belajar sendiri-sendiri menurut kemampuan dan minatnya.
4. Memberikan rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman serta menimbulkan persepsi yang sama.
   Sumber belajar dapat memberikan pengalaman belajar yang lebih konkrit dan realistis serta mendorong pembelajaran siswa. Oleh karena itu, sebagai pembelajar harus mampu mengelola sumber belajar dengan sebaik-baiknya agar dapat memberikan hasil belajar yang optimal bagi peserta didik.
Adapun 6 jenis sumber belajar tersebut adalah sebagai berikut:
 1. Perangkat keras, yaitu perangkat lunak yang memuat pesan-pesan yang disajikan melalui penggunaan alat atau perangkat itu sendiri. Misalnya slide, film, audio, video .
2. Orang, khususnya mereka yang menyimpan, memproses, dan menyajikan pesan. Misalnya: guru, pembicara, instruktur.
3. Lingkungan, yaitu situasi yang menyampaikan pesan, lingkungan tersebut dapat bersifat fisik (sekolah, perpustakaan, laboratorium, dan lain-lain) maupun suasana belajar
4. Alat adalah perangkat keras komputer yang digunakan untuk mengirimkan pesan yang disimpan dalam dokumen. Misalnya: proyektor slide, OHP, video tape, televisi.
5. Teknik, khususnya prosedur atau acuan yang disiapkan untuk menggunakan bahan, peralatan, orang dan lingkungan untuk menyampaikan pesan. Misalnya: demonstrasi, ceramah, belajar mandiri.
6. Pesan, yaitu informasi yang disampaikan oleh komponen lain berupa gagasan, fakta, pemahaman, dan data. Misalnya: kurikulum, silabus, cerita rakyat, prasasti.
Problematika dalam pembelajaran
Â
     Menurut Miss Bismee Chamaeng problematika pembelajaran adalah berbagai permasalahan yang mengganggu, menghambat, mempersulit, atau bahkan mengakibatkan kegagalan dalam mencapai tujuan pembelajaran. Permasalahan pembelajaran dapat ditelusuri kembali pada proses pembelajaran dasar. Guru mungkin menyadari masalah ini atau tidak. Permasalahan yang dihadapi  guru tidak boleh diabaikan atau dilupakan. Karena ini merupakan salah satu proses penilaian yang mengarah pada pembelajaran  efektif, maka perlu dilakukan prediksi, koreksi segera, dan dicari solusinya.
Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kegiatan proses sistem pembelajaran, di antaranya faktor guru, faktor siswa, sarana, alat dan media, serta faktor lingkungan :
- Faktor Guru : Hubungan guru dan muridnya kurang baik, Guru tidak memiliki kecakapan dalam usaha diagnosis kesulitan belajar, Metode mengajar guru yang dapat menimbulkankesulitan belajar,dll.
- Faktor Siswa : sifat yang dimiliki siswa meliputi kemampuan dasar, pengetahuan, dan sikap. Tidak dapat disangkal bahwa setiap siswa memiliki kemampuan yang berbeda yang dapat dikelompokan pada siswa yang berkemampuan tinggi, sedang, dan rendah.
- Faktor Sarana dan Prasarana : segala sesuatu yang mendukung secara langsung terhadap kelancaran proses pembelajaran, misalnya, media pembelajaran, alat-alat pelajaran, perlengkapan sekolah, dan lain sebagainya; sedangkan prasarana adalah segala sesuatu yang secara tidaklangsung dapat mendukung keberhasilan proses pembelajaran, misalnya jalan menuju sekolah, penerangan sekolah, kamar kecil, dan lain sebagainya. Kelengkapan sarana dan parasarana anak membantu guru dalam penyelengaraan proses pembelajaran: dengan demikian sarana dan parasarana merupakan komponen penting yang dapat memenuhi proses pembelajaran.
- Faktor Lingkungan : faktor organisasi kelas dan faktor iklim sosial-psikologis.Â
Konsep dan teori motivasi
Â
A.Konsep motivasi
- Model tradisional Untuk memotivasi pegawai agar meningkatkan semangat kerjanya, perlu diterapkan sistem insentif moneter atau komoditas bagi pegawai berprestasi.
- Model Hubungan Manusia Memotivasi karyawan untuk meningkatkan semangat kerjanya berarti mengenali kebutuhan sosialnya dan membuat mereka merasa berguna dan penting.
- Model Sumber Daya Manusia Karyawan dimotivasi oleh banyak faktor, tidak hanya uang atau kekayaan tetapi juga kebutuhan akan prestasi dan pekerjaan yang bermakna.
Â
B.Teori motivasi
    Teori motivasi dirumuskan sebagai suatu insentif, baik yang disebabkan oleh faktor internal maupun eksternal, untuk mencapai tujuan tertentu guna memuaskan suatu kebutuhan.  Peranan motivasi dalam proses pembelajaran, motivasi belajar siswa dapat diibaratkan sebagai bahan bakar yang menciptakan motivasi belajar, mendorong siswa untuk berperilaku aktif agar berprestasi di kelas, namun motivasi yang terlalu kuat justru dapat berdampak negatif terhadap prestasi akademik. upaya belajar siswa yang efektif, karena memerlukan waktu untuk menyerap, menghayati dan mempraktekkan bagaimana menerapkan teori motivasi dalam kehidupan sehari-hari khususnya dalam bidang pendidikan.
- Â Teori Motivasi ABRAHAM MASLOW (Teori Kebutuhan)
pada dasarnya semua manusia memiliki kebutuhan pokok dimulai dari kebutuhan biologis dasar sampai motif psikologis yang lebih kompleks; yang hanya akan penting setelah kebutuhan dasar terpenuhi.
- Kebutuhan fisiologis
- Kebutuhan rasa aman
- Kebutuhan akan rasa cinta dan rasa memiliki
- Kebutuhan akan penghargaan
- Kebutuhan aktualisasi diri
- Â Teori Motivasi HERZBERG (Teori dua faktor)
faktor yang mendorong seseorang untuk berusaha mencapai kepuasan dan menjauhkan diri dari ketidakpuasan. Dua faktor itu disebutnya faktor higiene (faktor ekstrinsik) dan faktor motivator (faktor intrinsik).
- Teori Motivasi DOUGLAS McGREGOR
Mengemukakan dua pandangan manusia yaitu teori X (negatif) dan teori y (positif), Menurut teori x pengandaian yang dipegang manajer.
- karyawan secara intern tertanam dalam dirinya tidak menyukai kerja
- karyawan tidak menyukai kerja mereka harus diawasi atau diancam dengan hukuman untuk mencapai tujuan ,dll
teori Y :
- karyawan dapat memandang kerjasama dengan sewajarnya seperti istirahat dan bermain.
- Orang akan menjalankan pengarahan diri dan pengawasan diri jika mereka komit pada sasaran.
- Â Rata-rata orang akan menerima tanggung jawab.
-Teori Motivasi VROOM (Teori Harapan )
tinggi rendahnya motivasi seseorang ditentukan oleh tiga komponen, yaitu:
- Ekspektasi (harapan) keberhasilan pada suatu tugas
- Instrumentalis, yaitu penilaian tentang apa yang akan terjadi jika berhasil dalam melakukan suatu tugas (keberhasilan tugas untuk mendapatkan outcome tertentu).
- Valensi, yaitu respon terhadap outcome seperti perasaan posistif, netral, atau negatif.
-Teori Motivasi ACHIEVEMENT Mc CLELLAND (Teori Kebutuhan Berprestasi)
menyatakan bahwa ada tiga hal penting yang menjadi kebutuhan manusia, yaitu kebutuhan akan prestasi ,kebutuhan akan hubungan sosial ,dorongan untuk mengatur
- Teori Motivasi CLAYTON ALDERFER (Teori "ERG)
teori motivasi ERG yang didasarkan pada kebutuhan manusia akan keberadaan, hubungan dan pertumbuhan ,Teori ini sedikit berbeda dengan teori maslow.
- Teori Penetapan Tujuan (goal setting theory)
mekanisme motivasional yakni:
- tujuan mengarahkan perhatian
- Â tujuan mengatur upaya
- Â tujuan meningkatkan persistensi
- tujuan menunjang strategi dan rencana kegiatan.
Pengaruh minat dan motivasi belajar
    Â
     Minat merupakan potensi psikologis yang dapat dimanfaatkan untuk menggali motivasi. Jika seseorang  termotivasi untuk belajar, maka ia akan menyelesaikan kegiatan belajarnya dalam jangka waktu tertentu. Oleh karena itu, motivasi dianggap sebagai dasar penggerak kegiatan belajar seseorang. Minat mempunyai peran dan fungsi dalam proses pembelajaran, karena apabila siswa tertarik untuk belajar maka ia akan belajar dengan sungguh-sungguh. Minat akan membantu siswa lebih mudah fokus pada pelajaran. Minat siswa yang tinggi  akan membantu mereka dengan mudah menghadapi persaingan dan tantangan yang mereka hadapi. Semakin tinggi minat siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran, maka  semakin tinggi pula motivasi belajarnya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar
Faktor internal
1. faktor fisik
- Faktor kesehatan
Proses belajar seseorang akan terganggu jika kesehatannya terganggu, selain itu ia juga  akan cepat lelah, kurang semangat, mengantuk jika badan lemah, dan lain-lain.
-Cacat fisik
Cacat jasmani adalah suatu hal yang menjadikan tubuh/badan kurang baik atau sempurna.
Siswa dengan ketidakmampuan belajar juga mengalami gangguan. Jika hal ini terjadi, mereka harus bersekolah di lembaga pendidikan khusus atau mendapatkan alat bantu untuk menghindari atau meminimalkan dampak disabilitas.
2. Faktor psikologis
- Intelijen
Kecerdasan merupakan keterampilan yang mencakup tiga jenis, yaitu kemampuan mengatasi dan beradaptasi dengan cepat dan efektif terhadap situasi baru, mengetahui/menggunakan konsep-konsep abstrak secara efektif, mengetahui sistem hubungan dan mempelajarinya dengan cepat. Kecerdasan mempunyai pengaruh yang besar  terhadap pembelajaran.
-Perhatian
Menurut Gazali, perhatian adalah suatu aktivitas mental yang meningkat, pikiran terfokus hanya pada satu objek (benda/objek) atau sekelompok objek.
-Minat
 suatu kecenderungan yang menetap untuk memperhatikan dan mengingat suatu kegiatan. Aktivitas yang menarik minat seseorang akan mendapat perhatian terus-menerus disertai perasaan senang.
-Bakat
Bakat merupakan potensi/keterampilan dasar yang dibawa sejak lahir.
-Motivasi
-Kematangan
-Kesiapan
Faktor eksternal
Faktor ini mempunyai dua jenis, yaitu:
1. Faktor lingkungan sosial
Termasuk di dalamnya adalah lingkungan sosial, khususnya: guru, Â staf administrasi, teman sekelas, tetangga dan masyarakat.
2. Faktor lingkungan non sosial
Ini termasuk lingkungan non-sosial, khususnya: gedung sekolah dan lokasinya, rumah tempat tinggal, bahan pelajaran, kondisi cuaca dan waktu
REFERENSI :
Dimyati dan Mudjono, Belajar dan Pembelajaran, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1994.
Suardi, Moh. Belajar & pembelajaran. Deepublish, 2018.
Abdullah, Ramli. "Pembelajaran berbasis pemanfaatan sumber belajar." Jurnal Ilmiah Didaktika: Media Ilmiah Pendidikan dan Pengajaran 12.2 (2012).
Ahmad Susanto, Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. (Jakarta: Kencana Prenadamedia Group. 2013), 89.
Widodo, Arif, and Nursaptini Nursaptini. "Problematika pembelajaran daring dalam perspektif mahasiswa." ELSE (Elementary School Education Journal): Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Sekolah Dasar 4.2 (2020): 100-115.
Prihartanta, Widayat. "Teori-teori motivasi." Jurnal Adabiya 1.83 (2015): 1-14.
Soeharjono, B. L. "Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Proses Belajar." Anima Psikologi 10 (1996).
Slameto. (2010). Belajar Dan Factor-Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta