Dapatkah Diobati?
ADHD pada dewasa pada dasarnya bisa diobati. Biasanya ada dua metode yang akan digunakan oleh pihak medis. Hanya saja, mereka harus tahu dulu seberapa tingkat parahnya agar mendapatkan hasil.
Semua penelitian terhadap pasien, menjadi modal penting dalam melakukan analisa. Berapa tingkat keparahannya, bentuk penanganannya, dan lain-lain. Berikut cara yang akan dilakukan oleh dokter dalam menangani kasus semacam ini.
1. Pemberian obatÂ
Obat-obatan adalah salah satu pilihan utama dalam pengobatan ADHD. Obat ini membantu mengelola gejala hiperaktif dan impulsif, serta meningkatkan kemampuan fokus anak. Ada dua jenis utama obat yang digunakan untuk mengobati ADHD:
Stimulansia: Obat ini merupakan pilihan pertama yang sering diresepkan oleh dokter. Stimulansia seperti methylphenidate (Ritalin, Concerta) dan amfetamin (Adderall) bekerja dengan meningkatkan kadar dopamin dan norepinefrin di otak, yang membantu meningkatkan konsentrasi dan mengurangi hiperaktivitas.
Non-stimulansia: Jika stimulansia tidak efektif atau menyebabkan efek samping, dokter mungkin meresepkan obat non-stimulansia seperti atomoxetine (Strattera) atau guanfacine (Intuniv). Obat-obatan ini bekerja dengan cara yang berbeda untuk meningkatkan perhatian dan mengurangi gejala ADHD tanpa meningkatkan risiko kecanduan atau efek samping pada jantung yang terkait dengan stimulansia.
2. PsikoterapiÂ
Jika memang tidak terlalu parah dan ada kesempatan untuk sembuh walau butuh proses panjang biasanya, dokter hanya akan memberikan psikoterapi saja. Artinya mencoba beberapa macam test kognitif.
Hal ini membantu merangsang otak setidaknya mampu mengendalikan dirinya terlebih dulu, sehingga kemungkinan gejala diatas kambuh sangat kecil. Bila bisa dilakukan, maka akan berlanjut ke tahapan berikutnya.
Paling penting adalah selalu ikuti arahan serta aturan dari dokter andai saja mereka mendapatkan perawatan di rumah. Kalau terjadi sesuatu langsung saja konsultasikan, sehingga prosesnya terus terpantau.