Mohon tunggu...
Maulidian Ariyanti
Maulidian Ariyanti Mohon Tunggu... mahasiswa

Saya adalah Mahasiswa Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Kenali ADHD pada Anak Sejak Dini Beserta Gejala dan Pengobatannya

11 Desember 2024   23:41 Diperbarui: 11 Desember 2024   23:41 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

ADHD pada anak merupakan kepanjangan dari Attention Deficit Hyperactivity Disorder. ADHD adalah gangguan perkembangan yang umum pada anak-anak, ditandai dengan kesulitan dalam memusatkan perhatian, hiperaktivitas, dan perilaku impulsif. Banyak orang tua yang tidak menyadari ADHD hingga anak mereka mulai sekolah, meskipun gejalanya dapat dideteksi sejak dini. Oleh karena itu, untuk memastikan anak mendapatkan pengobatan yang tepat untuk ADHD, sangat penting untuk mengetahui gejalanya.

Sayangnya, masalah mental tersebut sulit terdeteksi. Bahkan terkadang beberapa orang tidak menganggap serius hal ini, karena kesehariannya merasa tidak ada yang ganjil.

Perlu anda ketahui bila anak menderita ADHD dan sembuh, tidak menutup kemungkinan saat dewasa akan muncul kembali. Oleh karena itu, kenali dan pahami apa itu Attention Deficit Hyperactivity Disorder.

Gejala ADHD pada Anak 

Gejala yang dapat menjadi indikasi ADHD pada anak adalah sebagai berikut:

  • Kesulitan Memusatkan Perhatian: Anak sering tampak tidak mendengarkan ketika diajak bicara, mudah terganggu oleh rangsangan di sekitar, dan kesulitan menyelesaikan tugas atau aktivitas yang membosankan
  • Hiperaktivitas: Anak dengan ADHD cenderung sangat aktif dan tidak bisa duduk diam, baik di rumah maupun di sekolah. Mereka mungkin sering berlari-lari, memanjat, atau bergerak tanpa tujuan
  • Emosi yang Tidak Stabil: Anak dengan ADHD mungkin mengalami perubahan emosi yang cepat dan sulit mengendalikan kemarahan atau frustrasi ketika keinginannya tidak terpenuhi

Dari gejala tersebut biasanya dokter akan memberikan berbagai macam petunjuk serta arahan. Jika, sudah terlalu parah maka bisa saja mereka akan memberi beberapa obat sekaligus terapi.

Penyebab ADHD pada anak 

Penyebab pasti ADHD belum sepenuhnya dipahami, tetapi beberapa faktor risiko yang dapat berkontribusi meliputi:

1. Faktor Genetik: Riwayat keluarga dengan ADHD dapat meningkatkan risiko anak mengalami gangguan ini.

2. Lingkungan: Paparan terhadap zat berbahaya selama kehamilan atau saat anak kecil juga dapat berperan.

3. Faktor Kesehatan Mental Lainnya: Gangguan kesehatan mental dalam keluarga dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya ADHD.

Dapatkah Diobati?

ADHD pada dewasa pada dasarnya bisa diobati. Biasanya ada dua metode yang akan digunakan oleh pihak medis. Hanya saja, mereka harus tahu dulu seberapa tingkat parahnya agar mendapatkan hasil.

Semua penelitian terhadap pasien, menjadi modal penting dalam melakukan analisa. Berapa tingkat keparahannya, bentuk penanganannya, dan lain-lain. Berikut cara yang akan dilakukan oleh dokter dalam menangani kasus semacam ini.

1. Pemberian obat 

Obat-obatan adalah salah satu pilihan utama dalam pengobatan ADHD. Obat ini membantu mengelola gejala hiperaktif dan impulsif, serta meningkatkan kemampuan fokus anak. Ada dua jenis utama obat yang digunakan untuk mengobati ADHD:

Stimulansia: Obat ini merupakan pilihan pertama yang sering diresepkan oleh dokter. Stimulansia seperti methylphenidate (Ritalin, Concerta) dan amfetamin (Adderall) bekerja dengan meningkatkan kadar dopamin dan norepinefrin di otak, yang membantu meningkatkan konsentrasi dan mengurangi hiperaktivitas.

Non-stimulansia: Jika stimulansia tidak efektif atau menyebabkan efek samping, dokter mungkin meresepkan obat non-stimulansia seperti atomoxetine (Strattera) atau guanfacine (Intuniv). Obat-obatan ini bekerja dengan cara yang berbeda untuk meningkatkan perhatian dan mengurangi gejala ADHD tanpa meningkatkan risiko kecanduan atau efek samping pada jantung yang terkait dengan stimulansia.

2. Psikoterapi 

Jika memang tidak terlalu parah dan ada kesempatan untuk sembuh walau butuh proses panjang biasanya, dokter hanya akan memberikan psikoterapi saja. Artinya mencoba beberapa macam test kognitif.

Hal ini membantu merangsang otak setidaknya mampu mengendalikan dirinya terlebih dulu, sehingga kemungkinan gejala diatas kambuh sangat kecil. Bila bisa dilakukan, maka akan berlanjut ke tahapan berikutnya.

Paling penting adalah selalu ikuti arahan serta aturan dari dokter andai saja mereka mendapatkan perawatan di rumah. Kalau terjadi sesuatu langsung saja konsultasikan, sehingga prosesnya terus terpantau.

3. Pendekatan Holistik 

Beberapa keluarga memilih untuk mencoba terapi alternatif seperti akupunktur, suplemen makanan, atau terapi herbal. Meskipun penelitian mengenai efektivitasnya masih terbatas, beberapa orang tua merasa terapi ini dapat membantu mengurangi kecemasan atau gejala tertentu. Namun, penting untuk selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum mencoba pendekatan ini.

Tetapi, proses penyembuhannya lebih panjang lagi oleh karena itu, jagalah kesehatan sehingga pengobatannya berjalan lancar. 

Pengobatan ADHD pada anak memerlukan pendekatan yang komprehensif dan terintegrasi. Dengan kombinasi obat-obatan, psikoterapi, dan dukungan dari keluarga serta lingkungan sekitar, anak dengan ADHD dapat belajar mengelola gejala mereka dengan lebih baik. Diagnosis dini dan penanganan yang tepat sangat penting untuk membantu anak mencapai potensi penuh mereka dan menjalani kehidupan yang lebih produktif.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun