Mohon tunggu...
Maulidia Sita Aswatun
Maulidia Sita Aswatun Mohon Tunggu... Lainnya - Maulidia Sita Aswatun Anjani

Maulidia Sita

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Suka dan Duka

7 Februari 2021   14:43 Diperbarui: 7 Februari 2021   14:54 313
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Banyak orang yang mengeluh mengenai masalah hidup mereka, tetapi tidak dengan Bintang, ia sangat bersemangat dalam menjalani kehidupan sehari hari nya. Walaupun hidup serba pas pasan Bintang tidak pernah mengeluh ia selalu terlihat ceria. Dia tinggal disebuah desa desa terpencil yang jauh dari perkotaan. Ayah nya bekerja di salah satu perkebunan di desa tersebut. Pada suatu ketika dia masuk sekolah kala itu dia duduk dibangku kelas 2 SMP, dia harus berpindah tempat tinggal karena ayah nya berpindah pekerjaan. 

" Yah apa kita harus pindah dari desa ini ?" 

" iyah sayang kita harus pindah dari sini ayah mendapatkan pekerjaan disana jauh lebih baik dari pekerjaan sekarang " 

" Ibu, apa kita harus ikut ayah juga ? " 

" Iyah nak kita harus ikut ayah pindah dari sini, kita tidak bisa hidup bertiga disini tanpa ayah " 

" Tidak apa apa kan nak ? "

" Iyah ayah Bintang ikut keputusan ayah saja " 

 Setelah semua urusan untuk berpindah selesai, mereka bersantai santai di tempat yang baru masih sama seperti tempat tinggal mereka terdahulu, tetapi lebih baik tempat tinggal mereka yaitu di desa Gunung Putri. Bintang pun mulai sekolah di sekolah yang baru, ia tidak sulit untuk beradaptasi dengan lingkungan yang baru. Ia pun sudah mempunyai teman akrab setelah 1 bulan bersekolah di SMP Pelita Harapan, yaitu Hani ia tinggal tidak jauh dari tempat tinggal Bintang. Secara kebetulan mereka dalam satu kelas yang sama dan duduk dibangku yang sama, sehingga membuat mereka menjadi begitu akrab. 

" Hey Bin kamu anak komplek Palem 2 kan, aku juga tinggal disitu lohh "

" Oh iyah hani aku tinggal di situ, kok kamu tau sihh aku tinggal disitu ? "

" Kemarin aku gak sengaja lewat depan rumah kamu dan aku melihat kamu ada disana lagi main bareng sama anak perempuan, itu adik mu yah ? " ujar Hani. 

" Oh iyah kemarin aku lagi main sama adik aku " 

 Dari percakapan singkat lah mereka menjadi teman dekat. Bintang melewati hari hari dengan penuh semangat karena ia masih memiliki keluarga yang lengkap tidak seperti Hani yang kehilangan Ayah nya karena meninggal dunia dan ia tinggal bersama ibu dan kakak laki lakinya. 1 tahun telah berlalu, kini Bintang telah duduk dibangku kelas 3 SMP. 

" Ayah bentar lagi aku kan lulus SMP aku pengen dehh sekolah favorit di sini, SMA di sekolah ternama di kota " 

" Kamu harus belajar yang rajin supaya apa yang kamu inginkan bisa tercapai ayah dan ibu selalu berdoa dan mendukung kamu nak ' 

" Iyah doa ibu dan ayah selalu menyertai kalian Bintang dan Mentari. " tambah Ibu. 

 Karena ucapan kedua orang tua nya Bintang menjadi lebih rajin belajar, agar apa yang diinginkan nya bisa terjadi. Tapi saat masa masa itu keadaan ekonomi keluarga nya mulai menurun ayah nya harus pindah ke luar kota untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik agar keadaan ekonomi keluarga nya bisa membaik lagi. Ibu bersama Mentari ikut bersama ayah nya pindah ke Bandung sedangkan Bintang harus tetap tinggal di desa nya saat ini sampai lulus SMP, Bintang merengek kepada orang tua nya untuk ikut mereka pindah ke Bandung. 

" Yah aku mau ikut ayah sama ibu ke Bandung, aku gak mau tinggal disini sendirian " 

" Bintang, kalau kamu ikut ibu ayah ke Bandung, sekolah kamu tanggung nak kamu katanya mau sekolah di sekolah favorit di kota ini " ujar ibu 

" Tapi aku ingin tinggal bersama kalian, bu. " jawab Bintang 

" Bintang, kamu boleh ikut ayah dan ibu kalau kamu telah lulus SMP, untuk sementara ini kamu tinggal bersama saudara ayah yang tinggal disini juga " ayah menambahkan 

" Iyah kak, kakak tinggal disini saja untuk sementara waktu tunggu sampai lulus saja, kakak kan lulus sebentar lagi setelah itu kita tinggal bareng bareng lagi seperti dulu " Mentari pun mencoba meyakinkan sang kakak. 

" Tinggal bersama paman Andri, saudara ayah itu ? " tanya Bintang 

" Iyah nak, kamu sabar saja yah, ini demi kebaikan keluarga kita juga agar perekonomian keluarga kita membaik kembali " kata Ayah 

" kamu disini harus rajin belajar nya supaya kamu mendapatkan nilai yang besar " Tambah ibu 

" kakak harus semangat yahh, nanti kita pasti kumpul lagi kok " ucap Mentari menyemangati Bintang 

 Bintang pun memeluk Ayah Ibu serta Mentari. Dari luar rumah ada Hani yang melihat mereka berpelukan dengan hangat , ada rasa sedih di dalam hati hani yang menginginkan apa yang dia lihat. Tanpa Hani tahu apa yang sebenarnya terjadi karena Hani hanya melihat luarnya. 

 Bintang selama beberapa minggu merasa sedih karena jauh dari keluarga nya, tapi dia berpikir apa yang orang tua nya katakan memang benar ini semua demi kebaikan dia dan keluarga nya agar Bintang dan Mentari bisa mendapatkan masa depan yang cerah. Dia pun bercrita kepada Hani. 

" Ni mau cerita boleh ? " 

" Iyah bin silahkan silahkan, aku pasti mendengarkan siapa tau aku mempunyai saran buat kamu " 

" Jadi gini selama beberapa minggu ini aku dan keluarga ku sedang ada masalah, perekonomian keluargaku sedang tidak baik sehingga mereka harus pindah ke Bandung karena ayah ku disana mendapatkan pekerjaan yang lebih baik agar perekonomian keluarga ku bisa membaik, aku sedih ni karena aku pisah dari mereka dan sekarang aku tinggal bersama saudara ayah, Paman Andri. " Bintang bercerita kepada Hani 

" Kalau menurutku sihh kamu harus sabar, benar apa yang dilakukan orang tuamu Bin demi kebaikan kalian juga. Nanti kalian pasti bisa kumpul kembali siapa tau setelah lulus nanti kamu bisa ikut pindah ke sana " Ujar Hani mecoba menenangkan Bintang sambil memeluknya 

" Iyah ni makasih yahh, udah mau semangatin aku " 

" Kamu jangan berputus asa, kamu beruntung masih punya kedua orang tua, sedangkan aku ayahku meninggal ketika aku duduk dibangku kelas 5 SD, aku tinggal bersama ibu dan kakak laki lakiku " Ujar Hani 

" Maaf aku tidak bermaksud mengingatkan tentang ayahmu, aku tidak tau. Kamu harus tetap semangat yahhh " Kata Bintang sambil memeluk Hani 

 Tak berapa lama bel masuk pun berbunyi, mereka pun bersiap siap untuk memulai pelajaran. Disekolah Bintang merupakan salah satu anak yang pintar. Dia selalu semangat belajar karena ingin mengejar apa yang dia inginkan. Sekolah Bintang pun telah melaksanakan Ujian dan tiba saat nya Bintang menerima kelulusan, dan alhamdulilah Bintang mendapatkan nilai yang cukup baik, sehingga memungkinkan Bintang untuk masuk sekolah yang diinginkan nya, tapi disisi lain ia ingin tinggalbersama keluarga nya di Bandung. 

" Apa aku pindah ke Bandung aja yah, biar aku bisa kumpul bareng keluargaku. Kalau disini juga aku sendirian " Ujar Bintang bingung 

" Aku mau menghubungi ayah agar aku bisa ikut ayah dan ibu di Bandung " 

 Bintang pun pergi ke rumah Paman Andri untuk meminjam ponsel, karena pada saat itu Bintang belum mempunyai ponsel. 

" Paman boleh Bintang pinjam ponsel paman ? Bintang ingin menghubungi ayah dan ibu " 

" Oh iyah tentu saja Bintang " Jawab Paman Andri 

" Terimakasih Paman " kata Bintang sambil mengambil ponsel dari tangan Paman 

" Hallo ayah, ayah apa kabar ? " Tanya Bintang 

" Hai Bintang ayah baik baik saja disini, apa kabarmu nak ? "

" Baik juga ayah, apa bagaimana kabar ibu dan Mentari ? " Tanya Bintang 

" Ibu dan Mentari baik baik saja nak, ada apa nak tumben kamu menelepon ayah ? " Tanya ayah 

" Oh iyah yah, aku sudah Ujian dan hari ini pembagian nilai nya Alhamdulilah nilai ku bagus yah cukup untuk masuk sekolah favoritku " Ujar Bintang 

" Alhamdulilah nak itu semua berkat kerja keras mu selama ini karena kamu rajin dan semangat buat belajar " kata ayah 

" Yah aku sekarang mau nya ikut ayah sama ibu tinggal di Bandung, tidak apa apa aku tidak masuk sekolah favoritku asal aku bersama kalian yah " Ujar Bintang dengan nada memohon 

" Nanti ayah bicarakan dengan ibu yah nak, kalau gitu ayah tutup telepon nya " Kata ayah di seberang sana 

" Iyah yah baiklah " 

 Malam hari, Bintang pergi ke rumah Paman Andri karena ia akan menginap di rumah nya. 

" Paman aku mau menginap disini yah, aku lagi gak mau di rumah sendirian " Kata Bintang kepada Paman 

" Iyah Bin silahkan saja " Jawab Paman Andri 

" Paman apa boleh aku meminjam ponsel paman kembali ? " Tanya Bintang 

" Oh tentu saja, paman ambil dulu ponsel nya yah ada di kamar Paman " 

 Setelah Paman mengambil ponselnya, langsung Bintang mengambilnya dan segera menghubungi ayah nya. 

" Hallo yah, ayah bagimana aku boleh tinggal disana bersama kalian " 

" Ayah telah berbicara pada ibu mu, dan kata ibu mu boleh saja. Nanti bulan depan kamu sudah bisa tinggal disini, biar ayah yang urus nanti kepindahan kamu " 

" Iyah yah siap ". Tanpa Bintang tahu Ayah nya sedih ketika Bintang akan pindah tinggal bersamanya dengan keadaan keluarga yang tidak baik. 

 Hari yang ditunggu Bintang pun tiba, ia akan pergi ke Bandung bersama ayah nya yang dari 3 hari lalu mengunjunginya dan telah menguruskan kepindahan nya. 

" Yah aku mau masuk sekolah yang bagus di kota ini, nilai ku cukup besar untuk masuk sekolah favorit disini " Kata Bintang saat telah sampai di rumah nya yang baru di Bandung 

" Iyah nak nanti ayah dan ibu daftarkan kamu ke sekolah favorit di kota ini " Kata Ayah 

 Bintang pun akhirnya masuk SMAN 5 Bandung. Dan telah beberpa bulan Bintang masuk sekolah disana. Hari harinya seperti biasa Bintang menjalani dengan semangat dia pun memiliki teman teman yang sangat baik kepadanya. Hingga pada saat ia menginjak bangku kelas 3 SMA semua nya tidak sama seperti biasanya, keluarga nya mengalami masalah lagi dan lagi. Keluarga nya hampir berantakan jika tidak Mentari dan Bintang memohon mohon kepada orang tua nya agar tidak berpisah. 

" Kak aku gak mau kalau ayah sama ibu sampai pisah " Kata Mentari dengan raut wajah yang sedih karena takut orang tua nya akan berpisah 

" Iyah dek kaka juga gak mau sampai hal itu terjadi, nanti kakak yang akan bicara kepada ibu " Bintang mencoba meyakinkan adiknya 

" Iyah kakak harus berbicara " Ujar Mentari sambil memeluk Bintang 

 Bintang pun berbcara kepada ibunya. 

" Bu kenapa ayah dan ibu akan berpisah ? apa hal yang buat kalian seperti itu ? " Tanya Bintang kepada Ibunya 

" Tidak nak, ibu tidak bisa memberitahumu biarkan ayah dan ibu saja yang mengetahuinya kamu dan Mentari tidak perlu tahu " Jawab Ibu dengan nada sedih 

" Kenapa bu kenapa ? ini membuat aku dan Mentari sedih Bu. Aku jadi kepikiran belum aku mikirin buat kuliah nanti bu " Kata Bintang dengan menahan tangisan nya 

" Kamu tidak perlu terlalu memikirkan ayah dan ibu nak, kamu fokus saja apa yang sedang kamu kejar nak biarkan semua nya berjalan dengan sendirinya " Ibu mecoba menenangkan Bintang 

" Tapi bu apa tidak di bicarakan baik baik dengan ayah ke depan nya lebih baik seperti apa ? " Tambah Bintang 

" Nanti coba ibu fikirkan lagi yah nak, ini sudah malam lebih baik kamu tidur besok kamu harus sekolah. Kamu harus tetap semangat yah nak " 

" Iyah bu kalau begitu Bintang pergi ke kamar " Ujar Bintang 

 Keesokan harinya setelah pulang sekolah Bintang seperti biasa selalu mengerjakan pekerjaan rumah lebih dulu sambil makan. Dan tidak lama kemudian Ayah pulang dengan raut wajah yang tidak baik. Bintang mencoba bertanya kepada ayah nya 

" Yah kok lesu sih yah gak kaya biasanya, ada masalah apa yah ? " 

" Tidak nak tidak apa apa ayah baik baik saja " Kata ayah mencoba meyakinkan Bintang 

" Baik lah yah, mau aku buatkan kopi ? " Tanya Bintang 

" Boleh nak jika kamu menwarkan nya " 

" Siap my hero " Kata Bintang sambil menghormat kepada sang ayah 

 Tidak lama Bintang kembali dengan segelas kopi ditangannya dan makanan ringan yang ia bawa dari dapur. 

" Ayah bintang boleh berbicara ? " Ujar Bintang dengan sedikit Ragu untu berbicara

" Ayah kenapa akan berpisah dengan ibu ? ini berat bagi aku dan Mentari yah, aku ingin keluarga kita tetap utuh yah tidak seperti ini yang mulai hancur berantakan " Bintang memberanikan diri 

" Begini nak ayah tidak mungkin menjelaskan apa alasan ayah dan ibu berpisah " Jawab Ayah 

 Tiba tiba Mentari datang dan langsung mengahmpiri Bintang dan Ayah 

" Yah Mentari sangat sedih sangat sangat sangat sedih melihat ayah dan ibu akan berpisah, tidak bisa di bicarakan baik baik terlebih dahulu sebelum mengambil keputusan. Aku tidak menyangka keluarga ku akan hancur seperti ini " Ujar Mentari yang mulai menangis 

" Apa tidak di pikirkan baik baik yah ? " Tanya Mentari 

" Apa Ayah dan Ibu akan tetap berpisah dan tidak melihat keadaan aku dan Mentari ? " Tanya Bintang yang mulai ingin menangis tapi ia mencoba menahan nya 

" Baiklah Ayah akan bicarakan dengan Ibu bagaimana baiknya " 

" Terimakasih Ayah kami sayang Ayah " Kata Mentari sambil memeluk ayah nya dan disusul oleh Bintang memeluk keduanya. 

 Karena mendengarkan semu ucapan Mentari dan Bintang, ayah dan ibu tidak berpisah mereka memikirkan masa depan mereka. Ayah dan ibu takut jika mereka berpisah akan membuat anak -- anaknya kecewa dan sedih serta mengganggu fikiran nya yang dapat membuat mematahkan semangat mereka untuk belajar dan meraih cita cita. 

 Bintang sangat sungguh sungguh ingin masuk Perguruan Tinggi Negeri, ia sangat rajin belajar dan semangat untuk meraih apa yang diinginkan nya karena Bintang ingin membahagiakan kedua orang tua nya. Karena orang tua nya tetap bersatu Bintang tidak ingin mengecewakan kedua orang tua nya serta Mentari adik nya. 

" Ayo Bin kamu pasti bisa mewujudkan apa yang kamu inginkan jangan pernah putus asa " Kata Bintang kepada dirinya sendiri 

" Hey Bin kamu melamun aja sihh awas kesambet " Rani teman dekat Bintang sejak kelas 1 SMA hingga kini menduduki bangku kelas 3 SMA dimana ia sebentar lagi lulus. 

" Eh Rani kamu ngagetin aku aja, enggak kok aku gak ngelamun. Aku gak nyangka aja kita sebentar lagi lulus dan minggu depan kita ujian dan aku tidak menyangka aku lolos seleksi jalur raport UNPAD jurusan Kedokteran UNPAD " 

" Iyah Bin itu semua karena kerja kerasmu selama ini, rasa semangat mu yang tinggi membuat kamu bisa meiliki apa yang kamu inginkan " Ujar Rani

 Tidak terasa hari kelulusan tiba dan lagi lagi Bintang meraih nilai yang baik. Bintang pun mulai mempersiapkan semua yang harus disiapkan untuk kuliah nanti. Bintang tidak menyangka bahwa ia akan mendapatkan apa yang dia impikan selama ini, atas kerja keras dan rasa sabar yang dimilikinya yang dapat mewujudkan semua impiannya. 

~ Selesai ~

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun