Self-talk adalah hal yang melekat pada diri kita masing-masing, maka dari itu dia bisa kita sebut dengan teman. Self-talk bisa menjadi teman terbaik atau musuh terburuk bagi kepercayaan diri kita.
Self-talk sabagai teman baik atau self-talk positif akan memberikan dampak mendukung pula pasti, diantaranya:
- Meningkatkan keyakinan diri: seperti "Aku mampu melakukannya" membantu kita merasa percaya pada kemampuan yang kita miliki.
- Mengurangi rasa takut gagal: seperti "Gagal pada langkah awal, itu bukan akhir segalanya" dengan mempercayai itu kita jadi lebih berani mencoba hal-hal baru.
- Mendorong pertumbuhan: seperti "Dari kesalahan ini bisa aku ambil pelajaran" membuat kita menerima kelemahan adalah bagian dari pada proses.
Self-talak sebabai musuh terburuk atau self-talk negatif dapat merusak kepercayaan diri secara perlahan karena kritik-kritik yang kita pikirkan, sehingga self-talk yang berlangsung berubah menjadi "Musuh". Beberapa dampak yang ditimbulkan yakni:
- Memperkuat keraguan diri: self-talk negatif seperti "Aku gabisa nih dibidang ini" membuat kita ragu dengan potensi yang kita miliki.
- Memperbesar rasa takut gagal: seperti "Ini pasti gagal" menyuruh kita secara tidak langsung menghindari tantangan.
- Menurunkan keyakinan: hal ini pasti, seperti "Aku nggak pantes kayaknya" membuat kita merasa tidak layak.
Bagaimana Self-Talk Memengaruhi Tindakan?
Self-talk positif menciptakan lingkaran kepercayaan diri: Saat kita berpikir positif, kita berani mencoba, belajar dari pengalaman kita, dan akhirnya merasa lebih percaya diri. Sedangkan self-talk negatif membuat kita takut bertindak, gagal mencoba, dan akhirnya merasa tidak mampu.
Mengapa Self-talk Positif Sulit Diterapkan?
Kesulitan ini dipengaruhi beberapa faktor, melatih self-talk positif ternyata tidak semudah yang dibayangkan. Beberapa alasan yaitu:
- Kebiasaan lama. Menusia sering menjebakkan diri dengan hanya berfokus pada hal-hal negatif yang mereka almai maupun yang akan mereka alami sebagai mekanisme bertahan hidup.
- Lingkungan yang kurang mendukung. Terkadang pengaruh slef-talk negatif yang kita terima bersumber dari lingkungan sekitar yang hobi mengkritik tanpa berkaca dan terkadang malah menganggap remeh atau tidak percaya pengaruh besar self-talk positif.
- Kurangnya kesadaran. Banyak diantara kita yang tidak menyadari bahwa secuil kalimat yang kita ucapkan pada diri sendiri cenderung negatif. Sekalipun kadang dari luar hanya terlihat kecil, Â hal itu bisa mengkikis keyakinan diri kita.
Â
Cara Membuat Self-talk Menjadi Teman Terbaik
- Sadari dan kendalikan polanya. Amati bagaimana self-talk yang sering kamu lakukan, apakah lebih sering negatif atau positif. Jika memang negatif, maka kamu harus mengavaluasi dan mulai menggantinya dnegan kalimat-kalimat yang lebih membangun.
- Ubah kritik menjadi dukungan. Seperti "Aku nggak bisa melakukannya" rubahlah menjadi "Ini sulit, tapi aku bisa belajar dan adaptasi untuk melakukannya". Dukungan kecil dari diri sendiripun memiliki nilai besar untuk memepengaruhi proses.
- Latih afirmasi positif. Biasakan diri setiap pagi, akan tidur, atau memulai sesuatu untuk mengucapkan mantra-mantra positif yang akan membius pikiran kita dengan tidak sadar.
- Pahami bahwa semua kesalahan adalah bagian dari proses. Kesalahan ataupun kegagalan selalu memeiliki makna tersendiri dibelakangnya, maka kita harus berfikir positif untuk bisa mengerti maksudnya.
Self-talk adalah alat sederhana yang memiliki kekuatan yang dapat kita kontrol. Dengan menjadikannya teman terbaik kita, kita dapat membangun kepercayaan diri yang kuat untuk menghadapi tantangan hidup. Menyadari pengaruh self-talk, kita dapat melatih diri untuk berusaha selalu positif. Â Mulai hari ini perhatikan dan peduli tentang apa yang kamu katakan pada dirimu sendiri. Jadikan self-talk sebagai kebiasaan harian dan lihat perubahan dirimu menjadi lebih baik. https://bk.fip.unesa.ac.id/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H