Mohon tunggu...
Maulida Syifaurrochmah
Maulida Syifaurrochmah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Administrasi Publik Universitas Diponegoro, Angkatan 2018

Jadi kalo bisa mandiri kenapa harus cari-cari orang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Lanjut ke Sekolah, Mahasiswa KKN Tim II Undip Ajak Orang Tua Mengenal Lebih Jauh Wacana Hybrid Learning

10 Agustus 2021   15:03 Diperbarui: 10 Agustus 2021   15:18 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apalagi ditambah lingkungan yang tidak mendukung untuk kegiatan PJJ, dimana sebagaian besar mata pencaharian orang tua di Desa Kangkung adalah pedagang. Hal ini membuat mereka tidak dapat mengawasi pembelajaran daring anak-anaknya. Maka untuk mengembalikan minat belajar, akan dilakukan sistem hybrid yang menyenangkan.

dokpri
dokpri

Melalui pembuatan pamplet mengenai informasi lebih lanjut wacana pemerintah terkait solusi pembelajaran selama masa pandemi, mahasiswa KKN Tim II Undip memberikan sosialisasi kepada warga Dusun Karang, Desa Kangkung, Mranggen, Demak. Pada tanggal 27 Juli 2021, penyebaran pamplet dari Ketua RW 06 kepada seluruh RT didalamnya. 

Kegiatan ini bernama “Learning Fun With Hybrid Learning” yang dilakukan secara daring yakni koordinasi kepada Ketua RW 06 untuk dapat disampaikan kepada warga, dimana agar meminimalisir terjadinya kontak langsung serta mengurangi tatap muka dengan banyak orang seperti sistem door to door ke rumah warga dan sosialisasi offline/luring yang mengundang banyak massa.

dokpri
dokpri

Harapan masyarakat bahwa dengan adanya informasi ini tentang rencana pemerintah untuk keberlanjutan pendidikan di Indonesia melalui Hybrid Learning, dapat membuat orang tua sebagai pengasuh anak dan pengambil keputusan terhadap keputusan untuk pembelajaran tatap muka atau tidak kepada anak-anaknya menjadi mengenal lebih dalam mengenai bagaimana mekanisme program hingga apa yang harus dilakukan orang tua ketika kebijakan ini benar-benar di terapkan pada sistem pendidikan. 

Selain itu, orang tua juga dapat memberi dukungan untuk program ini apabila dapat terlaksanakan nantinya. Sehingga apabila kebijakan sudah diterapkan tidak menjadi penghalang serta beban yang bahkan membahayakan bagi orang tua, guru/pengajar, anak/siswa, dan pemerintah sekalipun sebagai pembuat kebijakan.

Mengingat pembelajaran ini adalah model baru yang terdapat sistem gabungan dan memungkinkan adanya tatap muka bagi guru/pengajar dan anak/siswa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun