Mohon tunggu...
maulida nuris suroyya
maulida nuris suroyya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Kuliner

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Penyakit Demam Berdarah dan Tantangan bagi Peran Kesehatan Masyarakat

17 September 2024   15:58 Diperbarui: 17 September 2024   16:04 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

PENYAKIT DEMAM BERDARAH DAN TANTANGAN BAGI PERAN

KESEHATAN MASYARAKAT

MAULIDA NURIS SUROYYA/191241220

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS AIRLANGGA

Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu masalah kesehatan yang

cukup serius dan dapat mengancam nyawa masyarakat. Penyakit DBD sendiri adalah

penyakit yang diakibatkan oleh adanya gigitan nyamuk aedes Aegypti yang sangat

identik dengan musim hujan di daerah tropis atau subtropis. Hal ini dikarenakan

genangan air yang ada pada lubang atau barang-barang bekas akibat hujan

menjadi tempat berkembang biak nyamuk. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk

melakukan berbagai pencegahan yang dapat menghambat atau menghentikan

perkembang biakan nyamuk di sekitar lingkungan kita. Jika tidak ditangani dengan

baik, demam berdarah bisa menyebabkan komplikasi yang cukup parah, bahkan

berpotensi menyebabkan kematian. Berdasarkan data Kemenkes, hingga minggu ke-

22 tahun 2023, jumlah kumulatif kasus dengue di Indonesia sebanyak 35.694 kasus

dengan jumlah kematian sebanyak 270.

Tantangan terbesar yang dihadapi oleh Indonesia dalam menghadapi DBD ada 3, yang

pertama adalah surveilans yang masih bersifat pasif, dimana laporan dibuat masih

berdasarkan laporan dari Rumah Sakit. Kita masih belum dapat mengestimasikan

jumlah kasus yang real. Sebaiknya semua lini harus dapat mengambil peran agar

deteksi kasus menjadi lebih mudah.

Hal yang kedua adalah manajemen kasus. Meskipun angka kematian dapat ditekan

hingga 1%, kita tentu masih berharap agar angka ini masih terus bisa diturunkan lagi.

Kita masih berharap jangan ada lagi kasus-kasus yang datang terlambat.

Hal yang terakhir dan paling penting adalah partisipasi masyarakat. Peran serta

masyarakat untuk ikut serta secara konsisten menjaga lingkungannya tidak terjangkit

dengue memang masih sulit. tantangan dalam aspek kesehatan masyarakat adalah

rendahnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya tindakan preventif. Meskipun

pemerintah telah menggalakkan program Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), tidak

semua masyarakat menjalankannya dengan konsisten. Kesadaran untuk melakukan 3M

(menguras, menutup, dan mendaur ulang barang bekas yang bisa menjadi tempat

genangan air) masih rendah, Keterbatasan sumber daya kesehatan di daerah terpencil

juga membuat penanganan kasus DBD sulit dilakukan secara optimal.

Hal yang sangat krusial dari pencegahan kematian akibat dengue adalah tidak terlambat

mencari pertolongan medis. Gejala paling penting dari dengue adalah demam tinggi

mendadak. Untuk mencari pertolongan memang tidak harus di hari pertama demam.

Kita juga harus tahu kita berada di wilayah endemik DB dan juga endemik penyakit

lain yang memiliki gejala mirip. Setidak-tidaknya jika kita memiliki gejala demam

mendadak yang tinggi, disertai gejala nyeri-nyeri seperit nyeri kepala, nyeri tulang,

nyeri perut, maka kita perlu mencurigai demam ini diakibatkan infeksi virus dengue.

Promotor kesehatan (promkes) berperan aktif dalam menyebarkan informasi mengenai

cara pencegahan DBD, baik melalui media sosial, kampanye langsung, atau melalui

program-program edukasi di sekolah dan komunitas. Mereka juga dapat mendorong

implementasi 3M di setiap rumah tangga dan memastikan setiap individu memahami

risiko yang ditimbulkan oleh penyakit ini.

Kesimpulan Saya, Demam Berdarah Dengue masih menjadi tantangan besar bagi

Indonesia. Namun, dengan peran aktif dari masyarakat dan dukungan dari tenaga

kesehatan masyarakat, angka kejadian penyakit ini dapat ditekan. Edukasi yang terus

menerus, penerapan 3M yang konsisten, dan pemanfaatan teknologi merupakan kunci

utama dalam pengendalian penyakit ini. Kesehatan masyarakat tidak hanya bertugas

dalam memberikan pengobatan tetapi juga memainkan peran vital dalam pencegahan,

dengan menekankan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan sebagai upaya dasar

dalam memerangi penyakit DBD.

KATA KUNCI: Demam Berdarah, Masyarakat, Nyamuk,

DAFTAR PUSTAKA

Pemberdayaan Masyarakat, . D. P. K., 2023. Pemberantasan Sarang Nyamuk dengan 3M

Plus. [Online]

Available at: https://ayosehat.kemkes.go.id/pemberantasan-sarang-nyamuk-dengan-3m-

plus

[Accessed 11 9 2024].

Nareza, M., 2024. Pengertian Demam Berdarah. [Online]

Available at: https://www.alodokter.com/demam-berdarah

[Accessed 11 9 2024].

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun