Mohon tunggu...
Maulana M. Syuhada
Maulana M. Syuhada Mohon Tunggu... lainnya -

Founder Tim Muhibah Angklung https://www.angklungmuhibah.id Buku: 40 Days in Europe (2007), Maryam Menggugat (2013), The Journey (2019)

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

[JTS#2] Kalau Benci Sudah Membuta: New Zealand Attack (Bagian 2)

26 Maret 2019   09:30 Diperbarui: 26 Maret 2019   18:31 266
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jacinda Ardern memeluk korban. Gambar: Global News

Oleh Maulana M. Syuhada

Beberapa jam setelah peristiwa pembunuhan massal di kota Christchurch yang menelan korban 50 Muslim, Perdana Menteri New Zealand, Jacinda Ardern, memberikan konferensi pers bahwa ini adalah "aksi terorisme" [21]. Ia menjelaskan bahwa banyak korban yang terbunuh adalah imigran atau bahkan pengungsi (refugee). Mereka memilih New Zealand sebagai rumah mereka. Dan ia menegaskan, "It is their home. They are us" (New Zealand adalah rumah mereka. Mereka adalah kami) [22][23].   

Ucapan belasungkawa pun berdatangan dari seluruh penjuru dunia, mulai dari presiden China, Xi Jinping [24], Ratu Elizabeth [25], hingga Pope Francis di Vatikan [26]. Menara Eiffel di Paris dipadamkan sebagai bentuk berkabung [27], menara Empire State Building di kota New York juga dipadamkan sebagai ekspresi duka cita [28], Opera House di kota Sydney menyalakan "Silver Fern" (daun pakis perak) yang menjadi simbol nasional masyarakat New Zealand [29],  Jembatan bersejarah, Old Bridge, di kota Mostar, Bosnia Herzegovina diselimuti proyeksi gambar bendera New Zealand [30]. 

Jembatan Old Bridge di kota Mostar. Gambar: STR/AFP/Getty Images
Jembatan Old Bridge di kota Mostar. Gambar: STR/AFP/Getty Images
'A minute of silence' (mengheningkan cipta) bukan hanya dilakukan sebelum sesi sidang di markas PBB di kota New York [31], tapi juga dilakukan sebelum kick-off di pertandingan-pertandingan sepak bola, basket, rugby, cricket, dan berbagai olah raga lainnya, bahkan pemain klub Melbourne Victory, Kosta Barbarouses,  melakukan sujud syukur yang biasa dilakukan oleh para pemain muslim, setelah mencetak gol ke gawang Brisbane Roar di Liga Sepak Bola Australia sebagai ungkapan simpati kepada para korban [32]. 

Umat Yahudi membuat barisan di sepanjang pintu masuk masjid, Islamic Centre New York University. Mereka memegang berbagai poster dengan tulisan, "We stand with you", "Jews New Yorkers mourn with our Muslim Brother and Sisters", "We support our Muslim Family", ''Jews support our Muslim neighbors", "Love your neighbor as yourself", dan sebagainya [33]. Momen belasungkawa (Vigil) dilakukan di seantero dunia sebagai ungkapan duka cita, solidaritas, dan dukungan untuk korban serangan teroris di New Zealand [34].  Dunia sedang berkabung.   


Sehari setelah peristiwa terror ini, Superintendent (AKBP) Neila Hassan, perwira polisi muslim wanita tertinggi di New Zealand, memberikan pidatonya di hadapan ribuan warga New Zealand di kota Auckland [35]. Ia membuka pidatonya dengan salam, kemudian melanjutkannya dengan bacaan hamdalah dan sholawat. 

Matanya berkaca-kaca menahan duka yang mendalam, suaranya parau, ia berhenti berkata menahan tangis, menarik nafas, menenangkan diri, dan menyelesaikan sholawat dengan suara yang terbata-bata. Namun sebagai seorang perwira polisi ia harus tegar. Naila Hassan tetap tegap, ia kesampingkan emosinya, dan berkata, "I am a proud Muslim and I am a leader in the New Zealand Police and I am horrified at the events in Christchurch!" [36]. Perlu 20 tahun bagi seorang Naila Hassan sebelum akhirnya ia berani mengungkapkan identitas keislamannya secara publik [37]. 


Perdana Menteri (PM) Jacinda Ardern mengenakan kerudung hitam sebagai bentuk solidaritas dan dukungan sang Perdana Menteri kepada rakyatnya yang sedang berduka [38]. Ia datang mengunjungi para keluarga korban dan memeluknya satu persatu [39]. Lebih jauh dari itu, ia masuk ke masjid, menyerap duka cita, mendengarkan keluhan, menawarkan bantuan, memastikan semua kebutuhan para korban, keluarga korban, dan komunitas Muslim di Christchurch terpenuhi [40]. Polisi dikerahkan untuk menjaga masjid, bukan hanya di Christchurh tapi di kota-kota lainnya di seantero New Zealand. Ia meyakinkan warganya bahwa negara hadir mencukupi kesejahteraan mereka dan memberikan perlindungan maksimal, menghadirkan rasa aman kepada warganya [41]. 


Warga New Zealand terenyuh, tersentuh, terketuk hati dan rasa kemanusiannya. Mereka yang non-Muslim, laki-laki dan perempuan, tua dan muda, mereka mendatangi masjid di waktu-waktu sholat, berjaga-jaga di luar dan dalam masjid, memastikan bahwa saudara-saudara mereka yang muslim bisa melaksanakan ibadahnya dengan aman dan khidmat [42]. 


Bahkan Mongrel Mob, geng motor terbesar dan paling disegani di New Zealand, ikut menjaga masjid saat umat Muslim melaksanakan sholat [43]. Support penjagaan masjid selama sholat juga dilakukan oleh geng-geng motor lainnya seperti King Cobras dan Black Power [44]. Bahkan lebih jauh dari itu, Paito Fatu, ketua geng motor Mongrel Bob menyatakan bahwa organisasinya tidak akan lagi menggunakan salam "Sieg Heil" yang merupakan simbol supremasi kulit putih yang digunakan oleh Nazi Jerman [45]. Salam "Sieg Heil" sudah dipraktekan selama 50 tahun dalam geng Mongrel Bob untuk menyapa sesama anggota. "Namun ini saatnya untuk menggantinya dengan yang lain," ujar Paito Fatu merespon tragedi terror di Christchurch yang terindikasi dilatarbelakangi motif rasial oleh seorang penganut ideologi supremasi kulit putih (whitesupremacist). 

Presiden Waikato Mongrel Mob, Sonny Fatu bersama Dr. Asad Mohsen, Presiden Waikato Muslim Association. Gambar: Stuff/Waikator Times.
Presiden Waikato Mongrel Mob, Sonny Fatu bersama Dr. Asad Mohsen, Presiden Waikato Muslim Association. Gambar: Stuff/Waikator Times.
Siswi-siswi perempuan dari Christchurch Girl's High School berkumpul di depan Gedung yang menjadi pusat pelayanan korban tragedi penembakan, membentuk formasi paduan suara, menyanyikan lagu belasungkawa di hadapan para keluarga korban dan komunitas Muslim di Christchurch. Tampak beberapa ibu muslim menghampiri dan memeluk mereka. Dengan suara lirih dan haru mereka terus bernyanyi [46].

 Tak lama berselang, para siswa laki-laki dari Christchurch Boy's High School, melakukan tarian tradisional, Haka, sebagai bentuk solidaritas, simpati dan penghormatan kepada seluruh korban yang meninggal. Setelahnya, para siswa dan keluarga korban saling berpelukan. Air mata tak terbendung. Mereka larut dalam keindahan persaudaraan [47]. Fergus Kilpatrick, head boy dari Christchurch Boy's High Schoold, mengatakan, "Penembakan ini membuat kami semakin erat bersatu. Kami tersakiti, tapi kami tidak takut!" 

Christchurch Boy's High School memeluk kerabat korban penembakan. Gambar: Facebook.
Christchurch Boy's High School memeluk kerabat korban penembakan. Gambar: Facebook.
Tidak hanya di Christchurch, para siswa sekolah di kota-kota lainnya di seluruh New Zealand, melakukan Haka. Tidak hanya siswa sekolah, tapi masyarakan umum, dari peselancar hingga geng motor, dari kelompok hingga individual, semua melakukan Haka, memberikan tribute kepada saudara-saudara mereka yang meninggal, memberikan solidaritas dan dukungan kepada kaum minoritas Muslim yang kali ini menjadi korban aksi terorisme [48]. 


Untuk pertama kalinya dalam sejarah New Zealand, sidang parlemen dibuka dengan pembacaan ayat suci Al-Quran [49]. Parlemen New Zealand mengundang Imam Nizam ul Haq Thanvi sebagai perwakilan komunitas Muslim untuk membacakan Al-Quran [50][51] yang diikuti oleh terjemahannya dalam Bahasa Inggris. Jacinda Ardern membuka pidatonya dengan ucapan "Assalamu'alaikum". Ia menolak untuk menyebut nama sang teroris, dan mengatakan, "Aku meminta kepada Anda sekalian, ucapkanlah nama-nama mereka yang meninggal, daripada nama orang yang membunuhnya. Dia adalah seorang teroris. Dia adalah seorang kriminal. Dia adalah seorang ekstremis. Tetapi dia, ketika aku berbicara tentangnya, tak akan bernama" [52]. Aksi terorisme ini juga mambawa perubahan pada undang-undang persenjataan di New Zealand. Jacinda Ardern mengumumkan bahwa semua jenis senjata semi-otomatis seperti yang digunakan pada aksi terror 15 Maret dilarang beredar, dan undang-undangnya akan diresmikan sebelum 11 April 2019 [53]. 

Jumat, 22 Maret 2019, seminggu setelah aksi terror, ribuan warga New Zealand, Muslim dan Non-Muslim, berkumpul untuk mengenang satu minggu peristiwa penembakan di Hagley park yang terletak di seberang masjid An-Noor, satu dari dua masjid dimana aksi terror terjadi [54]. Perdana Menteri Jacinda Ardern hadir di tengah-tengah masyarakat, mengenakan kerudung.  

Jacinda Ardern kembali mengunjungi Christchurch untuk memimpin sesi mengheningkan cipta (two minutes of silence). (Gambar: Reuters)
Jacinda Ardern kembali mengunjungi Christchurch untuk memimpin sesi mengheningkan cipta (two minutes of silence). (Gambar: Reuters)
Tidak hanya Jacinda, namun banyak warga non-Muslim New Zealand yang mengenakan kerudung sebagai bentuk solidaritas dan dukungan kepada kaum Muslim. Thaya Ashma, seorang dokter di Auckland, penggagas kampanye "Head Scarf for Harmony" mengatakan bahwa ide ini muncul setelah ia mendengar ada perempuan muslim yang takut pergi keluar dengan menggunakan kerudung karena khawatir menjadi target terorisme. Dengan kampanye ini, ia ingin mengatakan bahwa kami bersamamu, dan ia ingin agar Muslim merasa berada di rumahnya ketika berada di jalanan. "We love, support and respect you", ujarnya [55]. 

Warga New Zealand mengenakan kerudung sebagai bentuk solidaritas dan dukungan untuk kaum Muslim. Gambar: (Getty Images)
Warga New Zealand mengenakan kerudung sebagai bentuk solidaritas dan dukungan untuk kaum Muslim. Gambar: (Getty Images)
Tepat pukul 13.30 azan pertama berkumandang di Hagley Park. TVNZ (Television New Zealand) dan RNZ (Radio New Zealand) menyiarkannya secara langsung. Inilah untuk pertama kalinya dalam sejarah, azan dikumandangkan secara live ke seluruh penjuru New Zealand [56]. 

Perdana Menteri Jacinda Ardern kemudian memimpin prosesi mengheningkan cipta selama dua menit. Setelah mengucapkan salam, ia mengutip hadis nabi, "The Prophet Mohammed, sallallahu alaihi wasallam said: 'The believers in mutual kindness, compassion and sympathy are just like one body. When any part of the body suffers, the whole body feels pain'. New Zealand mourns with you. We are one [57]." 


Setelah mengheningkan cipta selama dua menit, azan kedua berkumandang menandai dimulainya ibadah sholat Jumat. Imam Gamal Fouda dari masjid An-Noor mengatakan, 

"Minggu lalu saya berdiri di masjid ini, melihat kebencian di mata seorang teroris. Hari ini, dari tempat yang sama saya melihat cinta dan kasih saying di mata jutaan warga New Zealand dan umat manusia, yang mengisi hati-hati jutaan jiwa lainnya lagi, yang tidak bersama kita saat ini secara fisik, tapi secara spirit."

Ia menambahkan, "Kita patah hati (broken-hearted), tetapi kita tidak hancur (broken). Kita hidup, kita bersama, kita bertekad untuk tidak membiarkan siapa pun memecah-belah kita."


Teroris mencoba untuk memecah belah mereka, tapi rakyat New Zealand telah menunjukkan bahwa mereka unbreakable, tak dapat dipecah-belah. Aksi terror ini justeru semakin mempersatukan rakyat New Zealand, membangun solidaritas, mempererat tali persaudaraan. New Zealand membalas kebencian dengan cinta.

BT (28 tahun), teroris asal Australia, yang membunuh 50 muslim di dua buah masjid di kota Christchurch, New Zealand, memposting 74 halaman Manifesto berjudul "The Great Replacement" beberapa menit sebelum melakukan aksinya [58]. Dari manifesto tersebut, kita bisa mengetahui bahwa ia adalah seorang "whitesupremacist" yang membenci imigran. Ia marah terhadap aksi-aksi penyerangan di Eropa yang dilakukan oleh teroris Muslim. Ia menginginkan balas dendam (revenge) [59]. 

Ia merasa bahwa keberadaan ras kulit putih sedang terancam digantikan oleh ras non-kulit putih [60]. Ia percaya bahwa "white genocide" sedang berlangsung dengan adanya imigrasi massal terutama dari kaum Muslim. Kaum muslim dianggapnya sebagai "invaders" (penjajah). Karenanya ia sangat membenci Muslim.  

Untuk menyelamatkan kaumnya, ia berusaha untuk melakukan perlawanan terhadap Islam. Ia menyebutkan bahwa aksi pembantaiannya terinspirasi dari terroris Norwegia, Anders Breivik (AB), yang membantai 69 orang di tahun 2011 dengan menembakinya secara sporadis di sebuah bumi perkemahan di Pulau Utoya, Norwegia [61]. Agenda keduanya sama yaitu, menghentikan imigrasi Muslim. BT menginginkan semua invaders yang tinggal di tanahnya agar dideportasi. Adapun BT menyarankan agar setiap Muslim diberi kesempatan untuk pindah (convert) kepada agama Kristen. Mereka yang menolak harus dideportasi atau dieksekusi [60].  

Namun rakyat New Zealand tidak terpancing dengan provokasi ini. Pembunuhan masal di Christchurch justeru membuat rakyat New Zealand semakin bersatu. Mereka tidak membalas aksi terorisme dengan terorisme lagi. Mereka tidak membalas kejahatan dengan kejahatan lagi, kebencian dengan kebencian lagi. Tetapi, mereka membalas kebencian dengan cinta.

Farid Ahmed selamat dari penembakan di Christchurch, tetapi istrinya, Hosne Ahmed, terbunuh. Ia tertembak ketika berlari kembali ke masjid untuk mencoba menyelamatkan suaminya, yang menggunakan kursi roda. Namun ia memaafkan sang pembunuh [62]. 

"Saya kehilangan istri saya, tetapi saya tidak membenci pembunuhnya. Sebagai seorang manusia, saya mencintainya. Tapi maaf, saya tidak bisa mendukung apa yang dia lakukan," ujar Farid [63].

 "Mungkin para teroris berharap umat Islam akan membalas aksi teror mereka. Tapi sebagai pemimpin Muslim, kami mengatakan itu tidak akan terjadi, kami tidak akan membiarkan kalian (kaum Muslim) merasa takut atau membenci manusia lain karena penyerangan itu," ujarnya.

Farid menegaskan, "Saya tidak punya dendam terhadapnya. Saya telah memaafkannya dan saya berdoa untuknya agar Tuhan membimbingnya dan kemudian suatu hari, dia akan menjadi penyelamat" [64].

Farid Ahmed. Gambar: BBC
Farid Ahmed. Gambar: BBC
Luar biasa akhlak yang ditunjukkan oleh Farid Ahmed. Ia adalah contoh seorang Muslim yang benar-benar menerapkan ajaran Islam, meneladani akhlak Rasul SAW.

New Zealand sebagai negara telah berhasil melewati salah satu masa tersulitnya. "One of New Zealand darkest days" sebagaimana dikatakan oleh Perdana Menteri Jacinda Ardern. New Zealand berhasil mentransformasikan sebuah musibah menjadi kekuatan. Ia berhasil mengubah ancaman perpecahan menjadi persatuan, mengubah ancaman ketakutan menjadi solidaritas dan kebersamaan, mengubah benih-benih kebencian menjadi cinta.

Tak mengherankan ketika Donald Trump (yang dipuji oleh sang teroris sebagai 'symbol of renewed white identity and common purpose'[65]) menelepon Jacinda Ardern, menanyakan bantuan apa yang bisa Amerika Serikat berikan untuk New Zealand?" Jacinda Ardern menjawabnya, "Sympathy and love to all Muslims communities[66] ."

Saya kemudian merenung, membayangkan andaikan peristiwa pembunuhan ini terjadi di Indonesia, sebutlah minoritas Kristen yang sedang beribadah di gereja yang menjadi korban. Apakah warga muslim di Indonesia yang mayoritas akan mendatangi gereja, memeluk para keluarga korban, menjaga gereja dan memastikan umat Kristen bisa beribadah dengan aman?

Andaikan warga Kristen yang terbunuh itu kebanyakan adalah para imigran asal Cina dan India yang sudah menjadi warga negara Indonesia selama puluhan bahkan ratusan tahun, apakah kita akan tetap mendatangi keluarga mereka, memeluknya, dan berkata, "Ini adalah rumahmu. Kamu adalah kami!" seperti yang dikatakan Jacinda Ardern kepada para imigran Muslim yang telah menetap menjadi warga negara New Zealand.

Apakah para remaja kita di sekolah-sekolah di seantero Indonesia, akan keluar berkabung dan memberikan solidaritas dan penghormatannya seperti yang dilakukan oleh siswa-siswi New Zealand?  

Apakah seminggu setelah penembakan, kita akan mendatangi gereja tersebut memberikan belasungkawa, dan mempersilahkan kom,unitas Kristen di sana untuk melakukan kebaktian di lapang terbuka dan menyiarkan kebaktian mereka secara langsung melalui TV dan Radio ke seluruh Indonesia?

Mungkin kita perlu bertanya,

kepada mereka yang pernah menjadi minoritas di negeri orang,

kepada orang-orang Indonesia, yang pernah mengembara ke luar negeri dan merasakan menjadi minoritas di sana,

kepada orang-orang Muslim Indonesia, yang pernah tinggal di negara-negara non-Muslim,

kepada orang-orang Indonesia, yang bekerja di luar negeri yang pernah menjadi Tenaga Kerja Asing (TKA) di sana.

11 tahun saya tinggal di Eropa, 11 tahun itu pula lah saya menjadi minoritas, dan saya paham betul rasanya menjadi minoritas. Karenanya ketika kita menjadi mayoritas, janganlah kita berbuat semena-mena kepada kaum minoritas. Berlakulah dengan adil! Jaminlah hak-hak asasi mereka! Berikanlah rasa aman kepada mereka untuk beribadah dengan khidmat, karena kita pun mengharapkan hal yang sama ketika kita berada dalam posisi mereka.

Kebencian yang membuta kepada kelompok minoritas dan imigran telah menutup nalar dan hati seorang BT (28 tahun) hingga ia tega dengan sadisnya membantai 50 Muslim yang sedang beribadah di masjid. Sebagai mayoritas, ia merasa terancam akan keberadaan kelompok minoritas yang berbeda suku, asal dan agama dengannya walaupun mereka telah tinggal puluhan tahun dan menetap menjadi warga negara yang sah.

Tuhan bisa saja menjadikan manusia di bumi ini satu suku bangsa, namun tidak dilakukan-Nya. "Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku, agar kamu saling mengenal", demikian firman Allah SWT dalam Al-Quran, surat Al-Hujurat ayat 13.

BERSAMBUNG ...

 

REFERENSI

[21] New Zealand PM Jacinda Ardern: 'This can only be described as a terrorist attack' (BBC, 15 Mar 2019)

https://www.bbc.com/news/av/world-asia-47579433/new-zealand-pm-jacinda-ardern-this-can-only-be-described-as-a-terrorist-attack

[22] Jacinda Ardern on the Christchurch shooting: 'One of New Zealand's darkest days' (The Guardian, 15 Mar 2019)

https://www.theguardian.com/world/2019/mar/15/one-of-new-zealands-darkest-days-jacinda-ardern-responds-to-christchurch-shooting

[23] 'This is New Zealand's darkest day': Prime Minister Jacinda Ardern responds to Christchurch attacks (News.com.au, 18 Mar 2019)

https://www.news.com.au/world/pacific/this-is-new-zealands-darkest-day-prime-minister-jacinda-ardern-responds-to-christchurch-shootings/news-story/b241bd5d0c51601ce2d963f248366321

[24] Chinese leaders send messages of condolence to New Zealand over shooting incidents (China Daily, 15 Mar 2019)

http://www.chinadaily.com.cn/a/201903/16/WS5c8bd634a3106c65c34eee99.html

[25] A message from The Queen to the people of New Zealand (Royal.uk, 15 Mar 2019)

https://www.royal.uk/message-queen-people-new-zealand

[26] Pope Francis sends condolences for victims of New Zealand shooting (Vatican News, 15 Mar 2019)

https://www.vaticannews.va/en/pope/news/2019-03/pope-francis-christchurch-new-zealand-shooting-mosques.html

[27] The world mourns victims of Christchurch mosque shootings: 'We weep with you' (Sunday Star Times, 17 Mar 2019)

https://www.stuff.co.nz/national/111338642/the-world-mourns-victims-of-christchurch-mosque-shootings-we-weep-with-you

[28] Empire State building blackout: New York City pays tribute to the victims of the Christchurch shooting as Paris follows suit with the Eiffel Tower (Daily Mail, 16 ar 2019)

https://www.dailymail.co.uk/news/article-6816177/Empire-State-building-blackout-tribute-victims-Christchurch-shooting.html

[29] Sydney Opera House lit up with silver fern in solidarity with New Zealand (Metro UK, 16 Mar 2019) 

https://metro.co.uk/2019/03/16/sydney-opera-house-lit-silver-fern-solidarity-new-zealand-8914057/

[30] In photos: World reacts to New Zealand terror attacks (CNN, updated on 15 Mar 2019)

https://edition.cnn.com/2019/03/15/world/gallery/reaction-new-zealand-attack/index.html

[31] Security Council Observes Moment of Silence for Victims of Attack in New Zealand (UN, 15 Mar 2019)

https://www.unmultimedia.org/s/photo/detail/800/0800624.html

[32] 'Very sad day in our history': Kiwi player offers a touching tribute to New Zealand shooting victims (The Washington Post, 17 Mar 2019)

https://www.washingtonpost.com/sports/2019/03/17/very-sad-day-our-history-kiwi-player-offers-touching-tribute-new-zealand-shooting-victims/?noredirect=on&utm_term=.4e9666a80bbb

[33] Tragedi Christchurch & Yahudi New York (Youtube, 15 Mar 2019)

https://youtu.be/-KuXxhAyRqA

[34] New Zealand mosque shootings: Vigils mourn victims worldwide (Youtube, 15 Mar 2017) 

https://www.youtube.com/watch?v=FzbMO03sK3I

[35] New Zealand's most senior Muslim police officer pays tribute (Youtube, Daily Mail, 20 Mar 2019)

https://youtu.be/cpo2ImpsfCI

[36] New Zealand's top Muslim police officer breaks down at mosque vigil (Metro UK, 16 Mar 2019)

https://metro.co.uk/2019/03/16/new-zealands-top-muslim-police-officer-breaks-mosque-vigil-8914917/

[37] Senior cop: It took me more than 20 years to say I was Muslim (Stuff.co.nz, 15 Jun 2018) 

https://www.stuff.co.nz/national/104718870/senior-cop-it-took-me-more-than-20-years-to-say-i-was-muslim

[38] Jacinda Ardern's Extraordinary Display Of Leadership After The New Zealand Shootings (Refinery29, 18 Mar 2019)

https://www.refinery29.com/en-us/2019/03/227289/new-zealand-prime-minister-jacinda-ardern-hijab-shooting

[39] NZ PM Jacinda Ardern embraces woman and baby at Kilbirnie Mosque (Youtube, Daily Mail, 17 Mar 2019)

https://youtu.be/ReF2a5cz-2I

[40] Jacinda Aldern visiting mosque LIVE (Facebook, 16 Mar 2019)

https://www.facebook.com/AlManarNZ/videos/2269186613364182/

[41] Muslims Praise New Zealand Prime Minister For Her Empathy, Actions After Attack (Huffpost, 18 Mar 2019)

https://www.huffpost.com/entry/jacinda-ardern-new-zealand-mosque-attack_n_5c8fa7fce4b0db7da9f608d9

[42] Pasca Aksi Teror Penembakan di New Zealand (Youtube, 18 Mar 2019)

https://youtu.be/rQv1EcNvFLo

[43] Guard of honour: Mongrel Mob biker gang vow to stand watch outside mosques in New Zealand to protect Muslims as they pray following the Christchurch massacre (Daily Mail, 19 Mar 2019)

https://www.dailymail.co.uk/news/article-6827831/Mongrel-Mob-biker-gang-vows-protect-New-Zealand-mosque-Friday-prayers.html

[44] Mongrel Mob gang members to stand guard at local mosque, in support of Muslim Kiwis (Stuff, 20 Mar 2019)

https://www.stuff.co.nz/national/christchurch-shooting/111395229/mongrel-mob-gang-members-to-stand-guard-at-local-mosque-in-support-of-muslim-kiwis

[45] Mongrel Mob Kingdom dumps Nazi 'sieg heil' rallying cry after Christchurch mosque shooting (Stuff, 22 Mar 2019)

https://www.stuff.co.nz/national/christchurch-shooting/111473946/christchurch-shootings-mongrel-mob-kingdom-severs-nazi-ties

[46] Christchurch Victims Organising Committee (Facebook, 18 Maret 2019)

https://www.facebook.com/ChristchurchVictimsOrganisingCommittee/videos/vb.242933179848340/2127318154024639/?type=2&theater

[47] Christchurch schoolboys perform haka in show of respect for attack victims (ABC NEWS, 18 Mar 2019)

https://www.abc.net.au/news/2019-03-18/teens-perform-haka-to-show-respect-to-christchurch-victims/10912140

[48] Kiwis Pay Respects to Christchurch Victims by Performing 'Haka' (Youtube, 18 Mar 2019)

https://youtu.be/BeMZYBuG5PY

[49] New Zealand shooting: Parliament opens session with reading from Quran (The Independent, 21 Mar 2019)

https://www.independent.co.uk/news/world/australasia/new-zealand-shootings-quran-parliament-ardern-christchurch-attack-a8829991.html

[50] Christchurch shooting: thousands to attend prayers as mosque prepares to reopen (The Guardian, 21 Mar 2019)

https://www.theguardian.com/world/2019/mar/21/christchurch-shooting-ardern-friday-prayer-mosque-reopen-gun-laws

[51] Pertama Kali, Al Quran Berkumandang di Parlemen Selandia Baru (Tempo, 21 Mar 2019)

https://dunia.tempo.co/read/1187694/pertama-kali-al-quran-berkumandang-di-parlemen-selandia-baru

[52] New Zealand parliament pays tribute to Christchurch victims (Youtube, Guardian News, 18 Mar 2019)

https://youtu.be/OdxLRnBrx1s

[53] New Zealand bans semi-automatic, automatic weapons (Deutsche Welle, 21 Mar 2019)

https://www.dw.com/en/new-zealand-bans-semi-automatic-automatic-weapons/a-48003812

[54] Christchurch mosque attacks: Thousands attend Hagley Park service to remember victims (Stuff, 22 Mar 2019)

https://www.stuff.co.nz/national/christchurch-shooting/111479826/livestream-new-zealand-two-minutes-of-silence-for-victims-of-christchurch-terror-attack-vigil

[55] New Zealand women don headscarves to support Muslims after shootings (Reuter, 22 Mar 2019)

https://www.reuters.com/article/us-newzealand-shootout-headscarves/new-zealand-women-don-headscarves-to-support-muslims-after-shootings-idUSKCN1R304O

[56] Azan Pun Berkumandang di Seluruh Selandia Baru (Kompas.com, 22 Mar 2017)

https://internasional.kompas.com/read/2019/03/22/10221681/azan-pun-berkumandang-di-seluruh-selandia-baru

[57] Jacinda Ardern leads two-minute silence for Christchurch shooting victims (Sky News, 22 Mar 2019)

https://news.sky.com/story/jacinda-ardern-leads-two-minute-silence-for-christchurch-shooting-victims-11672303

[58] What do we know about the Christchurch attack suspect? (The Guardian, 15 Mar 2019)

https://www.theguardian.com/world/2019/mar/15/rightwing-extremist-wrote-manifesto-before-livestreaming-christchurch-shooting

[59] Mosque Shooter a White Nationalist Seeking Revenge (Associated Press, 16 Mar 2019)

https://www.apnews.com/1e19fefcb2e948a1bf7ce63429bc186e

[60] The Anatomy of White Terror (The New York Times, 18 Mar 2019)

https://www.nytimes.com/2019/03/18/opinion/new-zealand-tarrant-white-supremacist-terror.html

[61] Anders Behring Breivik's 21-year jail term closes Norway's darkest chapter (The Guardian, 24 Aug 2012)

https://www.theguardian.com/world/2012/aug/24/anders-behring-breivik-verdict-norway-utoya

[62] New Zealand Shooting Survivor Forgives Wife's Killer: 'I Love Him (Huffington Post, 18 Mar 2019)

https://www.huffingtonpost.com/entry/new-zealand-man-forgives-shooter_us_5c8f64e0e4b0db7da9f56a20

[63] Christchurch shooting survivor says he forgives his wife's killer (BBC, 17 Mar 2019)

https://www.bbc.com/news/av/world-asia-47602781/christchurch-shooting-survivor-says-he-forgives-his-wife-s-killer

[64] Istri Dibunuh, Farid Maafkan Teroris di Masjid Christchurch (Republika, 18 Mar 2019) 

https://internasional.republika.co.id/berita/internasional/asia/poj8za354/istri-dibunuh-farid-maafkan-teroris-di-masjid-christchurch

[65] 'Trump is a symbol of renewed white identity and common purpose': New Zealand gunman's sick manifesto reveals he supported the president and wanted to spark 'a civil war in the U.S.' by massacring dozens (Daily Mail, 15 Mar 2019)

https://www.dailymail.co.uk/news/article-6812653/Christchurch-shooter-supported-Trump-launched-attack-spark-civil-war-U-S-manifesto-says.html

[66] PM Jacinda Ardern told Donald Trump: Send love to Muslims after mosque shooting (Stuff, 16 Mar 2019) 

https://www.stuff.co.nz/national/politics/111331484/pm-jacinda-ardern-told-donald-trump-send-love-to-muslims-after-mosque-shooting

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun