Musabab  jernih tekun berayal
Sengsara mata melihat langit
Kehidupan tertahan bak daun berguguran
Seraya berdo'a dimampukan jiwa dan badan
Melangkah tertunduk berlinang air mata
Terus melanjutkan musafir perjalanan
Lihat belakang pakaian hujan keringat
Tertimpa sinar sang surya
Coket tangan menghapus ungkapan
Berlalu nan dikara mutiara lautan
Haus dahaga kering menyerta
Berguncang kedalam tubuh keriang-keriuk
Capaian penuh hitam terlampiaskan
Tabir terbuktikan muno kehadiran siap kembang
Kulit melocot susah tersamarkan
Cakapan melepas tatapan hina
Setegup air penuh makna kehadiran dan tujuan
Merentang hendak kalai bersemayam
Makan berkancah hibur perhatian
Sambungan bukan berhenti tercapai cita-cita
*maulana ishak
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI