Mohon tunggu...
Maulana Ishak
Maulana Ishak Mohon Tunggu... Penulis - Maulana Ishak

saya bernama Maulana Ishak sekarang saya sedang berkuliah di jurusan akuntansi fakultas ekonomi dan bisnis universitas Syiah Kuala

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ceritaku Terusik dalam Ungkapan Nyata

18 Juli 2020   19:56 Diperbarui: 18 Juli 2020   19:47 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Musabab  jernih tekun berayal

Sengsara mata melihat langit

Kehidupan tertahan bak daun berguguran

Seraya berdo'a dimampukan jiwa dan badan

Melangkah tertunduk berlinang air mata

Terus melanjutkan musafir perjalanan

Lihat belakang pakaian hujan keringat

Tertimpa sinar sang surya

Coket tangan menghapus ungkapan

Berlalu nan dikara mutiara lautan

Haus dahaga kering menyerta

Berguncang kedalam tubuh keriang-keriuk

Capaian penuh hitam terlampiaskan

Tabir terbuktikan muno kehadiran siap kembang

Kulit melocot susah tersamarkan

Cakapan melepas tatapan hina

Setegup air penuh makna kehadiran dan tujuan

Merentang hendak kalai bersemayam

Makan berkancah hibur perhatian

Sambungan bukan berhenti tercapai cita-cita

*maulana ishak

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun