Setiap penutur dan mitra tutur harus memberikan kontribusi yang relevan dengan apa yang sedang dibahas. Relevansi atau keterkaitan antara hal yang dibahas menentukan suatu komunikasi dapat berjalan dengan baik. Contoh dari hal tersebut adalah sebagai berikut.
Konteks : Peter teringat dengan bentuk fisik tubuhnya.
Peter : "Mama, sekarang umurku 13, bahkan sebentar lagi 14. Tapi kenapa aku begitu pendek seperti anak perempuan?"
Mama : Badanmu sedang menyiapkan stamina sekarang. Mereka membiarkan wajahmu bekerja terlebih dahulu. Lihatlah Peter, kamu tampan sekali. Dan percayalah, ketika usiamu 15 nanti, badanmu akan membentuk peter yang gagah perkasa. Jauh lebih gagah dibandingkan Papa. ( SDAB, 2015 : 20)
Tuturan tersebut termasuk bidal relevansi karena mama memberikan kontribusi yang relevan dengan pembicaraan yang diungkapkan peter. Mama memberikan alasan sesuai dengan pertanyaan Peter, bahwa tubuh peter akan jauh lebih gagah dibandingkan Papa ketika ia berusia 15 tahun nanti, sehingga pertanyaan dari Peter terjawab dengan alasan dari Mama yang cukup relevan.
10. Bidal cara
      Percakapan dalam bidal cara mengharuskan bagi setiap penuturnya untuk memberikan pernyataan secara langsung sehingga informasi yang disampaikan jelas, tidak kabur, tidak berlebihan dan tidak bersifat ambigu.
Konteks : Asih memeluk Risa dari belakang
Risa : "Siapa kamu"
Asih : "Nama saya Asih"
Risa : "Mau kamu apa?"