Keluarga adalah lembaga pendidikan paling dasar bagi anak. Sangat disayangkan bahwa pendidikan keluarga memperkenalkan anak-anak pada klaim kebenaran agama mereka dengan menilai agama lain. Memang hal semacam itulah yang akan menjadi pondasi dasarnya.Pendidikan agama yang inklusif tentunya juga akan melahirkan generasi yang kritis, menghargai, apresiatif dan taat pada agamanya.
3.Pengenalan nilai-nilai pluralisme dan multikulturalisme
 Agar nilai-nilai pluralisme dan multikulturalisme dapat dipahami dan diterima oleh masyarakat luas, jelas harus diperkenalkan terlebih dahulu. Proses perkenalan ini sangat penting karena akan menentukan respon masyarakat terhadap pluralisme dan multikulturalisme kedepannya. Upaya di atas adalah beberapa cara untuk menciptakan masyarakat yang pluralistik dan multikultural (menurut penulis) Kuncinya adalah tekad dan kemauan yang kuat, aktif dalam menyebarkan pesan-pesan inklusif tanpa saling menyalahkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H