Mohon tunggu...
maulana malik sebdo aji
maulana malik sebdo aji Mohon Tunggu... -

Statistisi di Badan Pusat Statistik

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pilpres dan Pertaruhan Kredibilitas Lembaga Survei

15 April 2019   23:14 Diperbarui: 16 April 2019   00:16 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siapa yang tidak kenal dengan Deny JA. Pria ini dikenal oleh masyarakat sebagai bapak survei elektabilitas partai. Beliau tercatat yang pertama kali mendirikan sebuah lembaga independen yang mencatat hasil survei kepopuleran tokoh masyarakat yang sedang berebut posisi menjadi kepala daerah maupun kepala negara. Munculnya Lingkaran Survei Indonesia diikuti oleh bermunculan lembaga survei lainnya seperti Saiful Mujani Research Center (SMRC), Litbang Kompas dan lain-lain. Bahkan lembaga penyiaran seperti RRI juga tercatat sering menyumbangkan tenaganya untuk merilis hasil survei cepatnya. 

Namun demikian belakangan ini kepercayaan masyarakat terhadap hasil survei yang diadakan lembaga-lembaga survei independen mulai berkurang. Pasalnya pada perhelatan pilkada serentak kemarin, terutama yang menjadi sorotan adalah pilkada DKI, pilkada Jawa Barat dan Pilaka Jawa Tenngah hasil survei elektabilitas lembaga survei jauh dari hasil sesungguhnya. Meskipun lembaga survei masih bisa berkilah dengan adanya waktu yang berbeda antara waktu survei dan waktu pelaksanaan pilkada.

Alasan tersebut rasanya tidak bisa diterima begitu saja. Mengingat selisih antara hasil survei dan hasl sebenarnya sangatlah jauh. Untuk itu mari kita bahas satu persatu.

1. Pilkada Jawa Barat

Survei LSI  dilakukan pada 7-14 Juni 2018. Dalam hasil survei ini, Ridwan-Uu tetap memimpin dengan perolehan elektabilitas 38,0 persen. Disusul Deddy-Dedi dengan 36,6 persen.  (sumber: https://www.merdeka.com/politik/5-hasil-survei-pilgub-jabar-sepanjang-juni-2018.html)

Hasil pilkada sebulan setelah survei adalah 1. Ridwan Kamil (32,88 persen), 2. Akhmad Saikhu (28,74 persen), 3. Dedy (25,77 persen) dan 4. Tubagus 12,62 persen).

Perbandingan hasil pilkada Jawa Barat tahun 2018 dengan hasil survei elektabilitas yang dilakukan LSI sangat jauh, meskipun hasilnya tetap menunjukan Ridwan Kamil pemenang pilkada.

2. Pilkada DKI

Hasil survei elektabilitas LSI elektabilitas Agus-Sylvi sebesar 36,7 persen, Ahok-Djarot 32,6 persen, dan Anies-Sandi 21,4 persen. Undecided voters dalam survei ini sebesar 9,3 persen. (sumber: kompas)

Hasil Pilkada DKI Putara Pertama adalah 1. Ahok (42,99 persen), 2. Anies (39,95 persen) dan 3. AHY (17,02 persen), pilkada DKI kembali menyuguhkan ketidak tepatan LSI mengukur eletabilitas peserta pilkada, bahkan AHY yang diprediksi mengungguli pilkada DKI, malah harus kandas diputaran pertama. (sumber: https://news.okezone.com/read/2017/03/04/338/1634341/ini-hasil-pilgub-dki-putaran-pertama)

3. Pilkada Jawa Tengah

Survei elektabilitas LSI pasangan Ganjar Pranowo-Taj Yasin kian tak terbendung. Pasangan ini memperoleh 54,0 persen, sedangkan Sudirman Said-Ida Fauziyah memperoleh 13,0 persen. (Sumber: https://news.detik.com/berita-jawa-tengah/d-4076684/h-6-jelang-coblosan-pilgub-jateng-ini-hasil-survei-lskp-lsi)

Hasil realitas pilkada Jateng: 1. Ganjar (58,78 persen), 2. Sudirman said (41,22 persen), hasil pilkada jateng menungjukan bahwa survei LSI belum menangkap swing voter atau undicided voters, bahkan survei LSI bisa kecolongan sampai 30 persen suara sudirman said.

Dari ketiga kasus pilkada menunjukan bahwa survei LSI yang biasanya menjadi leader lembaga survei lainnya hasilnya masih jauh dari harapan dan kenyataan. Pilpres sebagai hajatan besar 5 tahunan negara kita bakalan menjadi tolak ukur kepercayaan masyarakat Indonesia terhadap ketepatan hasil survei elektabilitas lembaga-lembaga survei. Secara umum seluruh lembaga survei kompak sependapat bahwa incumben Presiden Jokowi memiliki elektabilitas diatas 50 persen, sedangkan sang penantang masih stabil di angka 30 persenan. (sumber: http://wartakota.tribunnews.com/2019/04/15/10-lembaga-survei-rilis-survei-terbaru-elektabilitas-jokowi-dan-prabowo-siapa-yang-unggul?page=4

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun