Mulai dari definisi, contoh, proses, kelebihan, hingga kekurangan, tentunya glukagon memiliki dampak positif bagi kesehatan manusia. Selain sifatnya yang spesifik terhadap penyakit yang ditangani, tetapi juga dapat disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing individu sehingga pengobatan yang lebih personal dapat tercipta. Sebagai contoh, pada seseorang yang tidak dapat memproduksi insulin, penurunan ekstrem kadar gula darah setelah aktivitas fisik merupakan peristiwa yang umum untuk terjadi (Rickels et al. 2018). Dengan menggunakan glukagon, kadar gula darah selalu terjaga dan konstan selama aktivitas fisik, di lain sisi apabila hanya mengurangi dosis insulin maka kadar gula dapat mengalami penurunan yang signifikan. Lalu, di mana kita bisa menemukan protein terapeutik tersebut?Â
Glukagon dapat diberikan dalam bentuk kit, injeksi, atau semprotan hidung. Awalnya, glukagon diproduksi dalam bentuk kit dengan merek GlucaGen, tersedia dalam wujud bubuk dan pelarut yang memerlukan proses pelarutan sebelum digunakan. Seiring berkembangnya teknologi, pengguna glukagon tidak perlu lagi melakukan pelarutan sebab telah tersedia glukagon siap pakai berbasis injeksi dengan merek Gvoke HypoPen yang diproduksi oleh Xeris Pharmaceuticals. Selain itu, juga tersedia serbuk kering glukagon yang dikemas dalam semprotan hidung dan dikomersilkan sebagai BAQSIMI; dikarenakan serbuk akan melintasi membran mukosa hidung yang lembab untuk langsung masuk ke dalam aliran darah pengisap maka penggunaannya hanya diperuntukkan bagi penderita hipoglikemia akut (Kumar et al. 2024; Phlmann et al. 2019).
Kesimpulan
Tentunya di masa depan terdapat perkembangan pengobatan dan terapi untuk meningkatkan kesehatan yang bersifat lebih canggih, tetapi untuk saat ini glukagon sebagai protein terapeutik sudah terbukti efektif dan memberi manfaat untuk berbagai kondisi tubuh.
Daftar Pustaka
Basso AM, Pelegrini PB, Mulinari F, Costa MC, Viana AB, Silva LP, Grossi-de-Sa MF. 2015. Recombinant glucagon: a differential biological activity. AMB Express. 5(20): 2-9. DOI: 10.1186/s13568-015-0099-2.
Blount ZD. 2015. The unexhausted potential of E. coli. eLife. 4(1): 1-12. DOI: 10.7554/eLife.05826.
Jiang G, Zhang BB. 2003. Glucagon and regulation of glucose metabolism. American Journal of Physiology-Endrocrinology and Metabolisme. 284(4): 671-678. DOI: 10.1152/ajpendo.00492.2002.
Kumar S, Sanap SN, Pandey P, Khopade A, Sawant KK. 2024. Glucagon: delivery advancements for hypoglycemia management. International Journal of Pharmaceutics. 652(2024): 123785. DOI: 10.1016/j.ijpharm.2024.123785.