Mohon tunggu...
Zeneth AyeshaThobarony
Zeneth AyeshaThobarony Mohon Tunggu... Freelancer - Lifetime Learner

zenethobarony.com

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Ajakan Buka Puasa Bersama yang Berlindung di Balik Tameng Silaturahmi

14 April 2022   22:00 Diperbarui: 13 Desember 2022   13:41 840
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masuknya bulan Ramadhan kerap identik dengan ajakan buka puasa bersama. Mulai dari ajakan teman sekantor, teman satu kampus, hingga teman satu SD. Tidak semua orang antusias menyambut ajakan buka bersama. Ada yang beralasan karena ingin ibadah, menghindari kemacetan, hingga menjauhi resiko rendah diri akibat rekan-rekan yang memamerkan pencapaian di tengah obrolan basa-basi.

Sebenarnya sah-sah saja menolak ajakan buka puasa bersama dibalik apapun alasannya, toh itu adalah preferensi pribadi. Sayang sekali, ajakan buka puasa bersama kerap kali dijadikan pemaksaan dengan alasan "biar lengkap" atau penuduhan sombong. Biasanya dalih pemaksaan ajakan buka puasa bersama adalah demi menjalin silaturahmi kembali. Menolak datang ke buka puasa bersama artinya sengaja memutuskan tali silaturahmi.

Tepatkah alasan silaturahmi tersebut sebagai dalih ajakan buka puasa bersama?

Arti sebenarnya dari silaturahmi

Silaturahmi merupakan penyesuaian dari kata silaturahmi yang bersumber dari Bahasa Arab ( ). Silaturahmi terdiri dari dua kata: shilah () dan ar-rahim (). Shilah artinya menyambung dan ar-rahim artinya rahim wanita yang berangkat dari konotasi untuk menyebut karib-kerabat.

Ar-Raghib Al Asfahani menyebutkan:

"Ar-rahim yang dimaksud adalah rahim wanita, yaitu tempat dimana janin berkembang dan terlindungi (dalam perut wanita). Dan istilah ar rahim digunakan untuk menyebutkan karib-kerabat, karena mereka berasal dari satu rahim" (dinukil dari Ruhul Ma'ani, 9/142).

Jadi, yang dimaksud dengan silaturahim adalah menyambung hubungan dengan para karib-kerabat, lebih tepatnya saudara yang memiliki hubungan darah.

Yang dimaksud dengan silaturahim berdasarkan Syarh Sahih Muslim 2/201 berupa berbuat baik kepada karib-kerabat sesuai dengan keadaan orang yang akan menghubungkan serta keadaan orang yang hendak dihubungkan. Kebaikan tersebut bisa dalam harta, bantuan tenaga, atau bahkan sekedar mengunjunginya dan memberi salam.

Sementara menurut Ibnu Atsir yang dinukil dari Shilatul Arham 5, silaturahim adalah istilah untuk perbuatan baik kepada karib-kerabat yang memiliki hubungan nasab atau karena hubungan pernikahan. Dalam melakukan silaturahim harus berlemah lembut, berkasih sayang, dan memperhatikan keadaan mereka.

Memutuskan silaturahim terkandung ancaman serius di dalamnya, seperti sabda Rasulullah:

"Tidak masuk surga orang yang memutus silaturahmi" (HR. Bukhari -- Muslim)

Keutamaan silaturahmi

Menjalin silaturahmi sangat dianjurkan dan dilarang keras memutus tali silaturahmi. Ada dua keutamaan silaturahmi berdasarkan sumber Al-Quran dan Hadis:

1. Diluaskan rezeki dan dipanjangkan umur

Sesuai dengan sabda Rasulullah:

"Barangsiapa yang ingin diluaskan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, maka sambunglah tali silaturahmi" (HR. Bukhari -- Muslim)

Saat sedang mengalami kesulitan finansial, ada baiknya agar banyak-banyak bersilaturahmi dengan kerabat sedarah, apalagi yang memiliki hubungan darah langsung seperti orangtua, adik-kakak, dan anak. Mendatangi mereka bukan dalam rangka meminjam uang ya, tetapi lebih ke mempererat hubungan persaudaraan. Jika memungkinkan bisa sembari membawa buah tangan.

2. Menjadi salah satu sebab masuk surga

Ini berdasarkan sabda Rasulullah:

"Wahai manusia, tebarkanlah salam, berikanlah makan, sambunglah silaturahim, shalatlah pada malam hari ketika orang-orang sedang tidur, kalian akan masuk surga dengan selamat" (HR. Ibnu Majah, At Tirmidzi, dishahihkan Al Albani dalam Shahih Ibnu Majah)

Pentingnya untuk tetap menjalin silaturahmi hingga-hingga menjadi salah satu sebab masuk surga. Sangat disayangkan bukan menutup salah satu pintu surga karena memutuskan tali silaturahmi?

Pergeseran makna silaturahmi dalam bahasa Indonesia

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), silaturahmi secara etimologi adalah tali persahabatan (persaudaraan). Sementara kata silaturahim merupakan bentuk tidak baku dari bentuk baku silaturahmi.

Dalam bahasa Indonesia, silaturahmi memiliki makna yang lebih luas ketimbang silaturahim dalam bahasa Arab. Silaturahmi tidak hanya kepada orang yang memiliki hubungan darah atau pernikahan saja, tetapi kepada semua orang.

Tepatkah ajakan berbuka puasa bersama disebut demi menyambung silaturahmi?

Ajakan silaturahmi ini sering digaungkan di banyak hal, termasuk mengajak buka puasa bersama. Secara etimologi bahasa Indonesia, ikut buka puasa bersama demi menyambung silaturahmi adalah tepat. Berbuka puasa bersama dengan teman kantor, artinya menjalin tali persahabatan dengan teman kantor. Berbuka puasa bersama dengan teman sekolah, artinya menjalin kembali hubungan pertemanan dengan teman sekolah dahulu kala.

Sayangnya, dalil keutamaan menjalin silaturahmi seringnya digunakan untuk konteks yang tidak tepat, contohnya ajakan berbuka puasa bersama. Dalil untuk terus menjalin silaturahmi menjadi tepat jika berbuka puasa bersama dilakukan dengan saudara dan kerabat yang memiliki hubungan darah atau pernikahan, bukan dengan teman kantor atau teman sekolahan.

Bahkan, ancaman memutus silaturahmi sering dilabeli pada kegiatan yang sebenarnya hampir melewati batas. Buka puasa bersama di mal sehingga lupa salat Maghrib tetap dilabeli menjalin silaturahmi, padahal kegiatan yang dilakukan tergolong dilarang oleh agama. Menunaikan solat itu rukun islam kedua, lho! Menjalin silaturahmi (yang penggunaan dalilnya salah) itu rukun islam ke berapa?

Masyarakat banyak memandang perkara buka puasa bersama sebagai perkara menjalin silaturahmi sehingga kerap merasa terbebani meskipun tak ingin menghadirinya. Lebih salahnya lagi bahkan sampai memaksa orang lain ikut buka puasa bersama dengan ancaman memutus silaturahmi. Mereka mengira sedang mempraktekkan silaturahmi padahal bukan. Tidak ada satupun keutamaan silaturahmi berlaku yang dituangkan di dalil-dalil di atas.

Tahukah kamu bahwa mencampur-adukkan dan menyamarkan hal-hal yang dilarang dengan dalih itu adalah perbuatan baik tidak dibenarkan menurut Allah dalam Al-Quran?

"Dan janganlah kalian mencampur-adukkan kebenaran dengan kebatilan..." (QS. Al Baqarah: 42)

Bisa jadi tulisan ini menjadi kabar baik bagi kamu yang sudah bersiap-siap menolak berbagai ajakan berbuka puasa bersama. Apapun alasanmu, kamu berhak penuh atas kontrol menerima atau menolak ajakan. Apalagi bulan Ramadhan adalah bulan dimana kita memiliki kesempatan besar untuk banyak-banyak beribadah kepada Allah karena di bulan inilah pahala dilipatgandakan dan pintu maaf dibuka seluas-luasnya. Mungkin daripada nongkrong tidak jelas menghabiskan waktu dan meneledorkan ibadah sunnah bahkan wajib di bulan puasa, ada baiknya kita untuk menolak ajakan buka puasa tersebut.

Namun, jika kamu merasa tetap ingin menghadiri ajakan berbuka puasa bersama, jangan sampai menelantarkan ibadah wajib seperti salat Maghrib ya!.

Kalau mendapat undangan berbuka puasa bersama dari keluarga? Jangan ditolak, karena perintah keutamaan menjalin silaturahmi disini berlaku.

Baca selanjutnya konten mengenai agama disini, misalnya mengenai syiriknya menyewa pawang hujan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun