Mohon tunggu...
MatusBest
MatusBest Mohon Tunggu... Lainnya - Santri

Hobi : membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pondok Pesantren Alhidayah Prapak Kranggan Temanggung

17 Juni 2023   22:51 Diperbarui: 18 Juni 2023   12:09 1316
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
( Web: Alhidayah Prapak)

  Oleh: Rokhimatus Sholekhah (Alumni Pondok Pesantren Alhidayah Prapak 2012-2015)

Pondok Pesantren adalah lembaga pendidikan yang berbasis keagamaan. Eksistensi pondok pesantren di Jawa pada khususnya, semakin berkembang pesat. Semakin hari jumlah santri dan tenaga pengajar di pesantren juga kian bertambah. Hal ini menunjukkan bahwa pesantren benar-benar lembaga yang mampu membentuk generasi penerus bangsa yang bermoral dan memiliki amal yang agamis. Di harapkan, santri  juga dapat memiliki keilmuan yang mendalam khususnya perihal agama.

Di era sekarang, salah satu Pondok Pesantren yang semakin melebarkan sayapnya adalah Pondok Pesantren Alhidayah Prapak Kranggan Temanggung, di bawah asuhan KH Muhammad Furqon Masyhuri. Beliau pernah dawuh dalam suatu kesempatan " Dahulu, Alhidayah ini bangunannya hanya saung dan tempat ibadah, di bangun oleh Kyai Mas'ud pada sekitar tahun 1930, lalu sekitar sepuluh tahun setelahnya - semakin mengalami kemajuan baik dari segi bangunan dan lainnya" dapat disimpulkan bahwa alhidayah termasuk salah satu Pondok yang sudah lawas atau berdiri sejak lama. 

Di ketahui bahwa Kyai Mas'ud adalah panglima perang dari pangeran  Diponegoro. Kini, Alhidayah Prapak berada dibawah naungan KH Muhammad Furqon yang basic pendidikannya dahulu adalah Pondok Pesantren Sarang dibawah asuhan Kyai Maimoen Zubair, lalu melanjutkan ke Pondok Pesantren Ploso Mojo Kediri dibawah asuhan Kyai Zainuddin Djazuli. Abah Furqon - begitu beliau disapa, merupakan generasi ke lima yang mengasuh pondok pesantren Alhidayah ini.

    Adapun metode pembelajaran yang digunakan adalah metode:

1. Bandongan ( menganut salafussholih) yaitu dengan cara, Kyai atau Ustadz membacakan kitab dihadapan para santri. Lalu santri memberikan makna atau (read: ngabsahi) kitab yang dijelaskan. Lalu Kyai memberikan penjelasan, metode ini mengharuskan santri berhadapan langsung atau mendengar langsung dari Kyai atau gurunya. 

Mengutip dawuh dari Gus Muhammad Abdurrahman Al-Kautsar " kita itu harus bangga punya guru, seperti Gus Baha itu .. apa apa yang dijelaskan, beliau itu dikit dikit bilang kata guru saya ' dawuhe Mbah moen' itu diulang-ulang. Ndak papa, itu malah bagus, karena itu tanda kalau kita punya guru, kita harus bangga, daripada kita ditanya jawabannya guruku google" 

2. Metode klasik yaitu dengan cara membagi santri ke kelas atau bagian tertentu dari kemampuan dan tingkatannya. Pondok Pesantren Alhidayah sendiri menerapkan pembelajaran per kelas antara lain:

* Kelas shifir atau pemula 

*Kelas tajwid atau pengenalan 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun