Masa lalu telah berlalu, tapi sepertinya bayang-bayangnya selalu menggayuti dan membebani pinggang kita utnuk melangkah. Bagaikan diabetes yang tertanam dan berakar di ginjal. Bisa gak sih melupakannya dan menghapusnya dari memori kita? Jawabnya sayang sekali adalah TIDAK!
Kita sebagai manusia dikarunia memori yang cukup kuat untuk menampung data-data apa yang sudah terjadi dalam kehidupan kita, meskipun levelnya berbeda buat masing-masing orang karena ada yang secara bawaan memang begitu atau memang ada yang berlatih baik secara sadar maupun tidak untuk mengingatnya.Â
Tidak sedikit orang-orang yang dikarunia photografic memory. Ingatan yang sangat jelas dalam suatu kejadian bagaikan membekukan waktu dan memotretnya sehingga melihat jelas setiap detail dalam suatu kejadian.Â
Tapi ada juga orang yang sepertinya sangat mudah melupakan suatu kejadian meskipun itu sesuatu yang mestinya penting.
Uniknya melalui hipnotis bahkan kita bisa mengingat jumlah tiang listrik yang kita lewati dalam sebuah perjalanan.
Dalam hubungannya dengan masalah sakit hati tentu saja orang yang memiliki memori baik akan lebih kesulitan melupakan ingatan buruk yang sering menghantui pikirannya. Sementara orang yang kadang amnesia mungkin akan lebih mudah melupakan sesuatu.
 Tapi intinya kita tidak akan pernah lupa, karena kita bertumbuh dengan memori yang terinstal melalui sistem syaraf dalam jaringan hidup kita. Hal ini digambarkan cukup jelas seperti di film Chappie (sebuah robot polisi).Â
Disitu digambarkan bahwa memori bisa dipindahkan dengan sebuah alat pembaca syaraf, memori tersebut bisa direkam dan dipindahkan ke sebuah tubuh yang baru. Sebuah konsep fiksi yang mungkin suatu hari nanti akan bisa terwujud seperti banyak fiksi ilmiah yang lain.
Karena memori itu tidak mudah dihapus, terlebih sakit hati yang seakan menggores tajam di sanubari maka ada beberapa hal yang bisa membantu kita mengurangi efek sakit dari sebuah kejadian dalam hidup kita. Berikut beberapa di antaranya: