Lain lagi kesaksian dari Eka Bama Putra seorang pendaki dari SMAN 68, ia mengatakan bahwa mendengar rombongan berkuda di alun-alun Suryakencana begitu kencang seolah-olah rombongan tersebut menghampiri dirinya.
"Tapi, lanjutnya, di situ gue denger ada suara-suara aneh di sela-sela deru angin, suara yang mirip rombongan kuda berlari diselingi ringkikannya. Ngga tau apakah bagian dari fenomena alam atau bukan, tapi yang gue inget suasana saat itu mencekam.", Kata Eka.
Kemudian disaat Eka tertidur, terdengar suara-suara remukan botol plastik di luar tenda Eka seakan-akan ada orang lain yang meremukkan botol bekas di luar tenda, padahal menurutnya hanya rombongan Eka sendiri yang mendaki pada saat itu.
"Kita memang naruh botol-botol plastik di luar tenda. Sempat kepikir kayaknya ada burung yang mematuk botol-botol itu. Gue yang ngerasa terganggu beberapa kali buka tenda dan menyenter ke arah botol-botol itu. Gak ada siapa-siapa atau apa-apa dan saat disenter suaranya berhenti. Tapi pas masuk lagi ke tenda muncul lagi,".
Akhir Kata
Mungkin secara logika akal sehat, semua cerita mistis di atas tidak dapat dipercaya, tetapi terlepas dari kebenarannya kita sebagai tamu harus menghormati seluruh aturan dan pantangan di suatu tempat baru. Segala budaya dan legenda dari suatu tempat harus kita hargai dan hormati karena hal itu lah yang membuat sebuah tempat menjadi unik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H