Banyak pantangan bagi para pendaki ketika menginjakkan kaki di Simapng Meleber. Para pendaki dihimbau untuk tidak berhenti atau beristirahat di tempat ini, terutama saat maghrib dan malam hari.Â
Konon, pada waktu-waktu tersebut, gerbang gaib terbuka dan makhluk gaib lebih mudah untuk menampakkan diri. Pendaki juga diharuskan untuk bersikap sopan dan menjaga lisannya saat berada di Simpang Maleber. Hindari berkata kotor atau berperilaku kasar, karena konon hal tersebut dapat mengundang gangguan dari makhluk gaib.
Sosok Aul
Konon Gunung Gede dihuni oleh mahkluk gaib bermuka dua yang diberi nama Alul. Secara tampak jelas, sosok aul sekilas mirip dengan siluman yang bentuknya tidak jelas. Cara berjalan Aul yang seperti orang sempoyongan ini ternyata bukan tanpa alasan, pasalnya sosok ini memiliki 2 muka di kiri dan di kanan sehingga mungkin saja sosok ini tidak bisa menjaga keseimbangannya ketika berjalan.
Sosok Aul memang sudah dikenal sejak lama oleh masyarakat sekitar Gunung Gede. Sosok ini diyakini oleh warga yakni dalang dibalik dari para pendaki ataupun warga yang tersasar. Menurut kesaksian warga, sosok Aul juga sering menyerupai menjadi manusia biasa yang seolah sedang bertani di kawasan Gunung dan menghampiri bahkan mengajak ngobrol masyarakat yang di dekatnya.Â
Biasanya, sosok Aul akan mengajak ngobrol para warga layaknya manusia biasa. Pada proses ngobrol konon katanya manusia merasakan biasa-biasa saja dan terasa hanya 1 jam paling lama durasi obrolannya, akan tetapi, pada kenyataan sebenarnya obrolan yang dilakukan dengan sosok Aul ini hingga larut malam.Â
Manusia yang diajak bicara oleh Aul biasanya tidak akan sadar jika ia tidak mengucap istigfar atau doa lainnya bahkan pada kasus tertentu warga bisa sadar sampai 1 hari atau 2 hari.
Kesakisan Pendaki
Mungkin cerita mistis mengenai Gunung Gede kelihatannya sulit untuk dipercaya, tetapi beberapa kesaksian dari pendaki ini dapat menjadi landasan kebenaran cerita mistis di Gunung Gede.Â
Menurut Kesaksian dari Hery seorang pendaki, ia melihat sosok putih di Alun-alun Suryakencana. Digambarkan Sosok putih yang dimaksud menyerupai seorang gadis yang mengenakan gaun, seluruh badannya tertutup gaun putih, tak terlihat muka dan rambutnya.Â
Gaun putih yang dikenakan sosok itu tampak sedikit berkibar karena angin yang lumayan kencang. Tapi yang mengherankan, angin datang dari arah barat, sebelah kiri jalur Tapi gaun seolah berkibar justru ke arah kiri, seolah melawan arah angin.Â