Refleksi untuk Masa Depan Â
Tiga hari di pesantren ini terasa seperti perjalanan singkat, tetapi meninggalkan kesan mendalam. Kami tidak hanya belajar tentang kehidupan mereka, tetapi juga tentang diri kami sendiri. Kami menyadari bahwa perbedaan tidak perlu ditakuti atau dihindari, melainkan dihormati dan dirayakan. Â Banyak pengalaman yang membuat nyata hal tersebut, bukti besar adalah kesan baik yang kami dapatkan setelah menjalani kegiatan di tempat tersebut.
Saat upacara perpisahan, kami saling berpamitan dengan siswa-siswa pesantren. Ada rasa haru yang sulit dijelaskan. Kami tahu bahwa meskipun perjalanan ini berakhir, pelajaran yang kami bawa pulang akan terus hidup dalam diri kami. Â Mungkin tidak banyak yang terlalu menghiraukan apa yang sebenarnya layak diingat dan dipegang terus. Tapi tidak sayang waktu yang dihabiskan di tempat ini sebab mata, telinga, dan hati kami semakin terbuka.
Ekskursi ini menjadi pengingat bahwa dunia ini adalah rumah bagi semua, tanpa memandang agama, budaya, atau latar belakang. Dalam keberagaman, kita menemukan kekuatan untuk membangun masa depan yang lebih baik. Â
"Apa yang kita tanam hari ini, akan kita tuai di masa depan."Â
Maka, marilah kita terus menanam benih-benih toleransi, empati, dan kerja sama, karena dunia yang lebih damai dimulai dari diri kita sendiri. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H