Mohon tunggu...
Matthew Silitonga
Matthew Silitonga Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Menulis dan belajar, pelajar dan penulis.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menjejak Harmoni dalam Perbedaan

18 November 2024   00:00 Diperbarui: 18 November 2024   00:03 1553
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gunung Galunggung | Ekskursi Amanah Muhammadiyah 2024 | Canisius College

"Tak kenal, maka tak  sayang."

(pepatah Indonesia)

Ketika berbicara tentang keberagaman, kita sering membayangkannya sebagai kumpulan perbedaan. Namun, keberagaman bukan sekadar fakta; ia adalah peluang untuk saling belajar, memahami, melengkapi, dan bertumbuh. Ekskursi ke Pondok Pesantren Muhammadiyah Amanah di Tasikmalaya mengingatkan kami bahwa perbedaan tidak harus menjadi jurang, melainkan jembatan menuju harmoni.  Perbedaan tidak menjadi pemisah antara sesama, namun menjadi keunggulan dan memperkaya.

Kesederhanaan yang Mengajarkan Kebahagiaan

Memasuki lingkungan pesantren, kami segera menyadari betapa berbedanya kehidupan mereka dibandingkan dengan keseharian kami di kota. Tidak ada ponsel, tidak ada media sosial, dan semua aktivitas terjadwal ketat dari pagi hingga malam. Pada awalnya, ini terasa asing dan mungkin membatasi, tetapi seiring waktu, kami melihat bagaimana rutinitas itu memberikan struktur dan makna bagi kehidupan mereka.  

Kesederhanaan di pesantren tercermin dalam segala hal: dari cara mereka makan, duduk bersila di atas lantai kayu sederhana, hingga kehidupan di asrama yang minim fasilitas. Namun, di balik kesederhanaan itu, terdapat rasa kebersamaan yang kuat. Para siswa berbagi cerita, tawa, dan kerja sama dalam setiap aktivitas. Pengalaman ini membuat kami merenungkan kembali gaya hidup kami sendiri. Apakah kemewahan teknologi dan kenyamanan modern telah mengalihkan perhatian kami dari hal-hal yang benar-benar penting?  

"Live simply so others may simply live."

(Mahatma Gandhi) 

Kesederhanaan, kami sadari, bukan sekadar pilihan hidup, tetapi juga bentuk penghormatan terhadap orang lain dan lingkungan sekitar.  

Dialog dalam Keberagaman  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun