Keputusan PDIP untuk mengusung Pramono Anung dalam Pilkada DKJ 2024 mencerminkan strategi yang matang dan hati-hati. PDIP memilih untuk tidak menambah konflik internal atau eksternal dengan mengajukan figur yang dapat diterima oleh berbagai pihak. Pramono Anung merupakan pilihan tepat. Pramono memiliki pengalaman dalam meredam konflik dan mampu menjadi jembatan Istana dengan pihak - pihak lain. Pilihan ini juga mencerminkan keberanian PDIP untuk mencalonkan kadernya sendiri, meskipun bukan figur yang paling populer. Langkah ini dapat dilihat sebagai upaya PDIP untuk tetap relevan dalam percaturan politik nasional sambil menjaga stabilitas internal dan hubungan baik dengan pihak-pihak penting lainnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H