Mohon tunggu...
Mattea Veda Bayanaka
Mattea Veda Bayanaka Mohon Tunggu... Mahasiswa - UPN "Veteran" Jakarta

Kelompok Artikel: Marsya Aurelia Andriyani Putri (2310411006), Charisa Larasati (2310411013), Ami Sulistia (2310411031), Mattea Veda Bayanaka (2310411156), Kanaya Tio Hasian Situmorang (2310411208)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Strategi Komunikasi Organisasi: Meningkatkan Branding Melalui Media Sosial

17 Desember 2024   09:30 Diperbarui: 17 Desember 2024   09:43 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Pinterest 

Pemilihan platform untuk pembuatan akun sosial media sebuah organisasi dapat dilihat berdasarkan target audiens. Apabila targetnya adalah anak muda, biasanya platform yang digunakan adalah Instagram atau Tiktok. Sedangkan, jika target audiens adalah orang dewasa atau lansia, platform yang lebih banyak digunakan adalah Facebook atau YouTube. Hal ini didasari oleh survei mengenai platform yang digunakan oleh berbagai jenis audiens yang berbeda.

  1. Membuat Konten yang Bermanfaat atau Menghibur

Selain segi tampilan akun, konten yang bermanfaat dan menghibur juga bisa meningkatkan engagement dan jangkauan audiens yang lebih luas. Jika konten tidak menarik atau mengarah ke negatif pastinya akan memengaruhi reputasi sosial media menjadi lebih buruk. 

  1. Konsistensi Pengelolaan Akun dan Konten

Jika semua langkah sudah terpenuhi, yang perlu dilakukan setelahnya yaitu menjaga konsistensi akun dan konten. Apabila akun dan konten hanya menarik di awal dan kemudian ditelantarkan, tentunya akan mengurangi interaksi dan jangkauan audiens yang tertarik terhadap informasi dari organisasi tersebut. 

Bagi seseorang yang berpartisipasi dalam organisasi, media sosial juga menjadi alat yang sangat membantu dalam mempromosikan organisasi mereka. Strategi yang konsisten, terencana, dan kreatif memungkinkan penyebaran informasi tentang aktivitas dan prinsip organisasi. Namun, penggunaan media sosial juga membawa tantangan, seperti risiko privasi dan keamanan data. Manajemen informasi yang tidak tepat dapat merusak reputasi organisasi, sehingga diperlukan kebijakan yang jelas untuk meminimalkan potensi kerugian (Kaplan & Haenlein, 2010). Oleh karena itu, meskipun media sosial memberikan banyak manfaat, pengelolaannya perlu dilakukan dengan cermat agar resiko dapat diminimalkan dan keuntungan dapat dimaksimalkan (Solis, 2014).

DAFTAR PUSTAKA

Fauzi, A. R., & Saputro, E. P. (2019). Penggunaan Line Sebagai Media Komunikasi Organisasi (Studi Kualitatif Deskriptif Media Sosial Line Pada UKM di Universitas Muhammadiyah Surakarta) (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Surakarta).

Goncalves, S. F. S. (2019). Pola Komunikasi Organisasi dalam Meningkatkan Motivasi Kerja Karyawan di Gajayana TV. Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (JISIP), 8(1), 150-157.

Rezeki, S. R. I. (2020). Penggunaan sosial media twitter dalam komunikasi organisasi (studi kasus pemerintah provinsi dki jakarta dalam penanganan covid-19). Journal of Islamic and Law Studies, 4(2). 

Leonardi, P. M., Huysman, M., & Steinfield, C. (2013). Enterprise social media: Definition, history, and prospects for the study of social technologies in organizations. Journal of Computer-Mediated Communication, 19(1), 1-19.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun