Mohon tunggu...
Herman Wijaya
Herman Wijaya Mohon Tunggu... profesional -

Penulis Lepas.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Pelemahan Rupiah, (Mungkin) Hukuman Amerika untuk Jokowi

2 September 2018   11:27 Diperbarui: 2 September 2018   12:56 956
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagaimana tidak memalukan, 5 presiden sebelumnya -- dua di antaranya jenderal -- tak mampu mengotak-atik hegemoni Freeport di Timika. Giliran tukang mebel berbadan kurus, Freeport terpaksa menyerah.

Bagi Amerika ini adalah sejarah memalukan kedua setelah kekalahan dalam Perang Vietnam. Tak ada satu negara, atau kepala negara pun di dunia yang boleh mempertontonkan keberaniannya melawan Amerika. Jika tetap kopig, sanksi ekonomi akan dijatuhksn. Bila mungkin, bahkan invasi militer siap dilakukan.

Banyak pemimpin negara yang tumbang karena melawan Amerika. Caranya dengan menekan secara ekonomi sampai rakyatnya sendiri marah, lalu berontak melawan pemerintahnya sendiri. Sekuat apapun ekonomi sebuah negara, Amerika punya cara untuk menggoyangnya.

Mari urut satu persatu negara-negara yang jadi susah karena tidak menuruti keinginan Amerika.

Turki tengah mengalami guncangan ekonomi lantaran nilai Lira, mata uang Turki anjlok drastis setelah Amerika manaikan harga baja dan almunium dari Turki. Turki lalu membalas dengan dengan mengumumkan tarif baru pada beberapa produk AS termasuk mobil, alkohol dan tembakau.

Ketegangan antara AS dan Turki melonjak baru-baru ini karena ketidaksepakatan tentang nasib pendeta dari North Carolina Andrew Brunson. Turki memenjarakan Brunson dengan tuduhan ikut terlibat dalam kudeta di Turki beberapa waktu lalu.

Sebelumnya AS sudah meminta Turki membatalkan pembelian sistem pertahanan udara misil S-400 dari Rusia. Turki tetap keukeh, karena tidak mau didikte oleh negara mana pun.

Senin (20/8/2018), pada pekan lalu, nilai tukar mata uang lira Turki menyentuh rekor terendah setelah melemah hampir 21 persen terhadap dollar AS. Turki terancam krisis hebat. Beruntung China dan Qatar tetap membantu, walau ancaman krisis masih kuat.

Iran juga tengah menghadapi sanksi ekonomi dari AS, lantaran ngotot mempertahankan program nuklirnya. Nilai rial Iran telah merosot 40 persen sejak keputusan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada 8 Mei lalu untuk mundur dari perjanjian nuklir dengan Iran.

Amerika memberi sanksi ekonomi dan keuangan kepada Venezuela. Sejak dipimpin Hugo Chavez hingga penggantinya Nicolas Maduro, Venezuela yang kaya minyak selalu menentang AS. Venezuela kini didera krisis ekonomi parah, antara lain ditandai dengan inflasi yang meroket. Mata uang Venezuela, Bolivar, jatuh. Harga tisu dijual 2,6 juta sementara daging ayam 14,6 juta.

Kuba selama dipimpin oleh Fidel Castro menghadapi sanksi ekonomi yang keras, sehingga negara yang menganut paham sosialis itu kondisi perekonomiannya terpuruk. Ketika dipimpin Presiden Kennedy, AS nyaris menginvasi Kuba.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun