Mohon tunggu...
Matsna Riftania
Matsna Riftania Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Fal.matsna Menulis membaca itu hobiku

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Problematika Kesakralan Agama Islam oleh Gen Z di Media Sosial

10 Juli 2024   22:38 Diperbarui: 10 Juli 2024   22:44 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Media sosial memberikan kebebasan yang luas kepada penggunanya untuk mengekspresikan pandangan mereka. Namun, kebebasan ini sering kali disalahgunakan, terutama oleh Generasi Z yang masih dalam proses pencarian jati diri. Beberapa faktor yang mempengaruhi pandangan keagamaan mereka di media sosial meliputi:

a) Kurangnya Pemahaman Agama: Banyak dari Generasi Z yang memiliki pemahaman dangkal tentang ajaran agama Islam. Hal ini disebabkan oleh minimnya pendidikan agama yang mendalam di sekolah maupun di rumah. Pendidikan agama yang kurang menyeluruh dan tidak kontekstual sering kali membuat generasi muda tidak memahami makna mendalam dari ajaran agama, sehingga cenderung menanggapi ajaran tersebut dengan cara yang dangkal.

b)  Budaya Populer: Pengaruh budaya populer yang sering kali bertentangan dengan nilai-nilai agama turut mempengaruhi pandangan keagamaan Generasi Z. Konten hiburan yang mereka konsumsi di media sosial sering kali mengandung nilai-nilai yang bertentangan dengan ajaran Islam. Selain itu, tren dan influencers di media sosial yang tidak selalu mempromosikan nilai-nilai agama, bahkan kadang kala menantang atau mengejeknya, turut membentuk pandangan mereka.

2. Dampak Terhadap Kesakralan Agama Islam

Konten yang meremehkan atau menyinggung kesakralan agama Islam dapat menimbulkan berbagai dampak negatif, antara lain:

  • Penurunan Respek Terhadap Agama: Tindakan meremehkan ajaran atau simbol-simbol agama dapat menurunkan respek terhadap agama Islam di kalangan generasi muda. Ketika ajaran agama dilihat sebagai sesuatu yang bisa dipermainkan atau dijadikan lelucon, hal ini dapat mengikis kesakralan agama dan menurunkan tingkat kepatuhan terhadap ajaran agama.
  • Polarisasi Sosial: Konten yang kontroversial dapat menimbulkan perpecahan dan konflik di antara    pengguna media sosial, baik di kalangan umat Islam sendiri maupun antara umat Islam dan non-Muslim. Ketegangan ini dapat merusak kerukunan antarumat beragama dan menimbulkan konflik horizontal di masyarakat.

3. Peran Keluarga dan Pendidikan Formal 

Keluarga dan institusi pendidikan memiliki peran penting dalam membentuk pemahaman dan sikap generasi muda terhadap agama. Edukasi agama yang diberikan di rumah dan sekolah harus lebih mendalam dan kontekstual, bukan hanya sebatas hafalan atau ritual. Pendidikan agama yang komprehensif dan relevan dengan kehidupan sehari-hari dapat membantu Generasi Z memahami nilai-nilai agama dengan lebih baik.

4. Solusi dan Rekomendasi

 Untuk mengatasi problematika ini, beberapa solusi yang dapat diterapkan meliputi:

  • Edukasi Agama yang Lebih Mendalam: Peningkatan kualitas pendidikan agama baik di sekolah maupun di rumah sangat penting untuk memperdalam pemahaman Generasi Z tentang ajaran Islam. Pendekatan pendidikan yang lebih dialogis dan partisipatif dapat membuat generasi muda lebih memahami dan menghargai ajaran agama.
  • Pengawasan Konten Media Sosial: Perlunya pengawasan yang lebih ketat terhadap konten di media sosial untuk mencegah penyebaran konten yang menyinggung kesakralan agama. Platform media sosial perlu bekerja sama dengan otoritas terkait untuk memastikan bahwa konten yang disebarkan tidak melanggar nilai-nilai kesakralan agama.
  • Dialog Antar Generasi: Mendorong dialog antara Generasi Z dengan generasi yang lebih tua untuk memperkuat pemahaman dan penghormatan terhadap nilai-nilai agama. Dialog yang terbuka dan konstruktif dapat membantu mengurangi kesalahpahaman dan meningkatkan respek terhadap agama.

5. Peran Komunitas dan Organisasi Keagamaan

   Komunitas dan organisasi keagamaan juga harus aktif dalam membimbing generasi muda. Program-program yang melibatkan generasi muda dalam kegiatan keagamaan yang relevan dan menarik dapat membantu mereka memahami dan menghargai ajaran agama. Selain itu, peran tokoh agama yang dapat berkomunikasi dengan bahasa yang dimengerti oleh Generasi Z sangat penting dalam menyampaikan pesan-pesan agama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun