Sumber: http://www.beritasatu.com/indonesia/38464-taufik-hidayat-pssi-minim-prestasi-lebih-diperhatikan.html
Taufik Hidayat: PSSI Minim Prestasi, Lebih Diperhatikan
Penulis:Â Ami Afriatni/ Yudo Dahono
"Sepakbola memang olahraga masyarakat, tapi bulutangkis olahraga prestasi."
Pebulutangkis papan atas Indonesia, Taufik Hidayat kembali mencurahkan isi hatinya. Juara Olimpiade 2004 ini mengaku iri hati dengan cabang sepakbola.
"Selalu diperhatikan. Segala kontroversi yang terjadi di tubuh induk organisasinya (PSSI) pasti menjadi headline. Melebihi pemilihan presiden. Padahal kalau mau dilihat bulutangkis adalah satu-satunya olahraga yang selalu konsisten memberikan medali emas di Olimpiade," tandas Taufik pada jumpa pers kejuaraan bulutangkis beregu Axiata Cup di Hotel Sultan, Jakarta, hari ini.
"Sepakbola memang olahraga masyarakat, tapi bulutangkis olahraga prestasi."
Komentar Taufik ini tak lain ditujukan untuk pemerintah dan pihak-pihak terkait yang terlibat dalam carut marut sepakbola Indonesia. Ini bukan pertama kalinya Taufik mengeluhkan hal yang sama.
Komentar senada pernah dilontarkannya saat persiapan Indonesia menghadapi SEA Games tahun lalu.
"Pemerintah dan pengurus induk cabang olahraga terlalu mementingkan kisruh sepakbola nasional ketimbang persiapan SEA Games. Sekedar mengingatkan, kita akan jadi tuan rumah SEA Games," ujar Taufik kala itu.
Menurutnya perhatian yang diberikan berbagai pihak terhadap sepakbola sangat berlebihan.
"Bahkan DPR mengundang mereka untuk membahas apa yang terjadi di dalam tubuh PSSI. Seingat saya, belum pernah ada PB (pengurus besar - Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia/PBSI) yang dipanggil ke DPR," tambahnya.
"Dan prestasi apa yang pernah dicapai sepakbola Indonesia sejauh ini? Tidak ada. Bahkan mereka kalah dari Laos di babak penyisihan SEA Games tahun 2009 lalu. Pemerintah harusnya lebih fokus ke cabang-cabang yang berpotensi meraih medali daripada membuang-buang waktu untuk PSSI."
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Bagi saya (Yosafat) pribadi, Â sepakbola nasional itu bagai lintah bagi dunia olah raga Indonesia, menghisap banyak dana dan perhatian masyarakat tanpa adanya prestasi yang berarti.
Lebih baik pemerintah memfokuskan pendanaan dan perhatian kepada olah raga yang dapat mengumandangkan lagu Indonesia Raya di podium juara event Asia atau bahkan dunia, seperti bulutangkis, tinju, dan dayung.
Dapat dibayangkan apabila olah raga tersebut tidak dioptimalkan, peringkat kita di Asian Games atau Olympic Games PASTI disalip oleh Malaysia atau bahkan Singapura. Liat saja, bagaimana Singapura begitu memaksimalkan olah raga renang mereka, salah satunya melalui perenang muda berbakat mereka Tao Li. Kalau Indonesia tidak mengerti potensi yang ada dan memaksakan menggarap olah raga yang lain, sudah pasti gengsi (dikalahkan negara tetangga) yang ada di sebagian masyarakat kita yang harus dikorbankan.
Jadi lebih baik mana, realistis atau menjadi pemimpi? Tanyakanlah ke dirimu sendiri..
Ini semua demi Indonesia yang lebih disegani di dunia olah raga internasional.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H