Mohon tunggu...
Matkodak
Matkodak Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Peminat masalah sosial politik, kesenian dan kebudayaan

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Tanggapi Hariri, MUI Lembek, FUUI Lumayan, Solahudin Wahid Oke

15 Februari 2014   10:07 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:48 357
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Pernyataan Gus Sholah ini untuk menjawab pertanyaan salah satu follower atau pengikutnya dengan akun Twitter bernama @AlawiIbnuimam. Akun tersebut menanyakan tanggapan Gus Sholah tentang video Hariri yang menginjakkan kaki ke kepala jamaah.

MASIH AROGAN

Dalam sebuah acara Hitam Putih di Trans TV, Kamis (13/2) malam lalu, Hariri Abdul Azis dihadirkan untuk mengklarifikasi apa terjadi. Awalnya dia tidak mengakui tindakan menginjakkan kaki ke kepala Entis Sutisna. Ia berkelit hanya menindih kaki kirinya ke pundak kanan Entis.

Dia juga menyatakan apa yang dilakukannya - sebagaimana pernyataan managernya - merupakan "kuncian silat" .

Agak membingungkan, untuk apa di tengah acara ceramah agama harus mengeluarkan "kuncian silat?"

Entis - korban injakan kaki Harii - yang dihadirkan dalam acara tersebut pun membantahnya. Entis mengaku diinjak lehernya oleh Hariri.

Entis juga mengaku dalam rekaman tersebut, ia meminta maaf karena takut dengan Hariri.

Hariri yang sebelumnya ngotot dan ngeyel membantah telah melakukan tindakan tak patut - lalu mengakui kesalahan - dengan mencari cari pembenaran - tetap menunjukkan sikap arogannya.

Bahwa apa yang terjadi merupakan "kesalahan bersama". Bahkan dengan gaya menekan, mengintimidasi, Hariri menyebut Entis juga melakukan kesalahan.  Bahwa Entis telah mengakui salahya bahkan minta maaf saat di panggung setelah kejadian itu.

Hariri ngotot bahwa masalahnya sudah selesai, tapi dihebohkan oleh pihak lain.

Hariri Abdul Azis bukan hanya tidak layak jadi ustadz, tidak layak menyandang semua gelar yang melekat pada namanya, tapi juga tidak layak menjadi laki-laki yang berjiwa satria. Tidak sportif .

Dia lebih nampak sebagai pengecut arogan. Sekelas preman pasar, yang menguasai "kuncian silat" untuk menista warga yang lemah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun