Malam yang panjang ini,
Izinkan aku merengkuh tubuhku
Yang kian menangis  haru
Jangan tertawakan, tolong
Sebab aku hanya seonggok batang
Yang tertancap penuh duri
Omongan tetesan Adam begitu pelik
Tak sadarkah akan belati yang menusuk
Tertancap dalam hingga meninggalkan
Luka menganga yang sulit hilang
Bagai kayu yang tertancap paku
Bagai besi yang ditempa palu
Berbekas, tak hilang meski disapu waktu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!