Mohon tunggu...
Fathimah Muthmainnah
Fathimah Muthmainnah Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Mahasiswa Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Leam Sai, Hidden Gem Pantai di Krabi, Thailand

8 Oktober 2022   00:27 Diperbarui: 11 Oktober 2022   15:34 324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Dokumentasi Pribadi

Krabi memang terkenal dengan pantai-pantainya yang menawan dan memanjakan mata. Jika kita menyebut kata Krabi, kebanyakan orang akan menyebut Phi Phi Island, atau orang setempat pasti akan mengarahkan kita untuk pergi ke pantai yang terkenal di Krabi, yaitu pantai Ao Nang. 

Namun siapa sangka, pantai Leam Sai yang jarang diketahui banyak orang ini memiliki pemandangan yang beda dari pantai-pantai lainnya. 

Keindahan pantai Leam Sai sulit dicerna oleh mata karena saking cantiknya banyak orang mengira pantai ini adalah lukisan dan tidak nyata.

Keistimewaan pantai Leam Sai ini adalah hanya diketahui beberapa warga local, sehingga pantai terasa private ketika mengunjunginya. Bahkan ketika kami kesana, hanya ada kami yang berada dalam satu pantai yang begitu luas dan indahnya itu. 

Saat itu kami diajak oleh salah satu keluarga guru Eakkapap Sasanawich Islamic School pagi hari untuk pergi ke Pantai Leam Sai. 

Kami berangkat pukul 7 pagi menggunakan mobil bersama 2 guru muda perempuan lainnya dan salah satu santri laki-laki SMA yang saat itu tidak pulang saat perpulangan.

Sebelum sampai di pantai, terlebih dahulu kami membeli sarapan, yaitu nasi ketan dan ayam goreng krispi beserta saus khas Thailand yang manis. 

Perjalanan dari Eakkapap Sasanawich Islamic School menuju pantai Leam Sai cukup memakan waktu lama sekitar satu jam, dikarenakan pantai ini berada di suatu pulau yang masih terhubung dengan Krabi. 

Jalanan ketika sudah sampai di pulau tersebut mulai terasa berbeda dikarenakan berbelok-belok sehingga lumayan mengocok perut. Namun hal tersebut sepadan dengan lanskap yang menyegarkan mata dan jiwa kami.

Sesampainya disana, kami tidak langsung bisa ke pinggir pantai, melainkan harus menuruni jalanan setapak yang curam dan licin tanah basah terlebih dahulu. Sehingga sebenarnya pantai ini kurang direkomendasikan untuk dikunjungi jika pergi bersama orang tua terlebih lansia. 

Namun perjuangan menuruni jalanan yang ekstrem langsung terbayar dengan suara deburan ombak, birunya laut, serta karang-karang indah yang menghiasi pantai. 

Sebelum bermain air, kami sarapan makanan yang sudah dibeli sebelumnya dahulu, setelah itu foto-foto, main air, dan guru memasakkan kami udang bakar yang dibakar langsung, beserta kerupuk ikan dan sejenis "Pempek" jika di Indonesia, akan tetapi menggunakan bahan dasar kulit ikan.

Kekurangannya dari pantai ini adalah tidak adanya kamar mandi khusus yang disediakan untuk pengunjung, pun hanya ada 1 warung di atas yang berjualan.

Sehingga, selesai basah-basahan bermain di pantai, kami membilas air dengan air bersih yang berasal dari sumur pinggir pantai, lalu ganti baju di bawah pohon dirindang yang ditutupi dengan kain. 

Selesai dari pantai itu kami melanjutkan perjalanan menuju spot lain yang tak kalah indah, akan tetapi sayangnya saat itu hari sudah mulai mendung dan hujan, sehingga kami mempercepat diri untuk kembali ke Eakkapap Sasanawich Islamic School.

Hari itu, Sabtu 20 Agustus 2022 merupakan hari yang sangat membahagiakan karena akhirnya kami bisa melihat keindahan pantai Thailand yang selama ini hanya bisa kami lihat melalui layar gawai. 

Saya, Fathimah Muthmainnah (S1 Pendidikan Bahasa Arab 2020), Luthfi Farihatun Nisa' (S1 Pendidikan Bahasa Arab 2019), dan Moh. Faisol Fahmi (S1 Pendidikan Seri Rupa 2020) merasa sangat berterima kasih kepada keluarga adik Imran yang sudah mengajak kami refreshing otak setelah 2 pekan cukup padat kegiatan mengajar selama Asistensi Mengajar Internasional yang diselenggarakan Fakultas Sastra bekerjasama dengan AECI.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun