Namun perjuangan menuruni jalanan yang ekstrem langsung terbayar dengan suara deburan ombak, birunya laut, serta karang-karang indah yang menghiasi pantai.Â
Sebelum bermain air, kami sarapan makanan yang sudah dibeli sebelumnya dahulu, setelah itu foto-foto, main air, dan guru memasakkan kami udang bakar yang dibakar langsung, beserta kerupuk ikan dan sejenis "Pempek" jika di Indonesia, akan tetapi menggunakan bahan dasar kulit ikan.
Kekurangannya dari pantai ini adalah tidak adanya kamar mandi khusus yang disediakan untuk pengunjung, pun hanya ada 1 warung di atas yang berjualan.
Sehingga, selesai basah-basahan bermain di pantai, kami membilas air dengan air bersih yang berasal dari sumur pinggir pantai, lalu ganti baju di bawah pohon dirindang yang ditutupi dengan kain.Â
Selesai dari pantai itu kami melanjutkan perjalanan menuju spot lain yang tak kalah indah, akan tetapi sayangnya saat itu hari sudah mulai mendung dan hujan, sehingga kami mempercepat diri untuk kembali ke Eakkapap Sasanawich Islamic School.
Hari itu, Sabtu 20 Agustus 2022 merupakan hari yang sangat membahagiakan karena akhirnya kami bisa melihat keindahan pantai Thailand yang selama ini hanya bisa kami lihat melalui layar gawai.Â
Saya, Fathimah Muthmainnah (S1 Pendidikan Bahasa Arab 2020), Luthfi Farihatun Nisa' (S1 Pendidikan Bahasa Arab 2019), dan Moh. Faisol Fahmi (S1 Pendidikan Seri Rupa 2020) merasa sangat berterima kasih kepada keluarga adik Imran yang sudah mengajak kami refreshing otak setelah 2 pekan cukup padat kegiatan mengajar selama Asistensi Mengajar Internasional yang diselenggarakan Fakultas Sastra bekerjasama dengan AECI.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H