Pertemuan Lintas
Mengacu pada semangat persatuan ini, Sabtu, 31 Agustus 2024 KMK UI, ITB (Institut Teknologi Bandung), IPB (Institut Pertanian Bogor) dan Unpad (Universitas Padjajaran) menyelenggarakan Temu Keluarga Katolik dengan melibatkan para mahasiswa, dosen dan alumni dari berbagai Perguruan Tinggi dan Organisasi.Â
Pertemuan ini diawali dengan Talkshow bertema "Bersama Menjadi Lebih Baik dan Lebih Kuat" menampilkan dua orang narasumber yakni Prof. Manneke Budiman, Guru Besar Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya (FIB) UI dan Veronica Angelina Windy Hapsari, S.Si, M.M (Windy) seorang muda berprestasi yang berprofesi sebagai konsultan Risk Advisory di Deloitte Konsultan Indonesia. Bertindak sebagai moderator adalah Marsha Adara, profesional muda yang berkarya di Google Indonesia.Â
Prof. Manneke mengemukakan tentang Pergaulan, Mental Health, Budaya Kekerasan dalam Komunitas. Tantangan yang dihadapi kaum muda saat ini tidaklah kecil. Sering kali mereka merasa sendiri di tengah keramaian lingkungannya. Sementara itu media sosial dan kemajuan teknologi informasi telah memperkecil ruang pribadi seseorang (privacy).Â
Kualitas hidup makin berkurang karena banyak peran tergantikan oleh teknologi modern dan kehangatan dalam keluarga juga berkurang. Dengan aktif dalam kegiatan komunitas atau kampus, mahasiswa akan menjalani hidup lebih dinamis dan saling memperhatikan satu dengan lainnya, lebih peduli dan turut prihatin jika ada rekan yang mengalami persoalan.
Menurut Ketua, Dewan Penasihat, English Studies Association in Indonesia (ESAI) ini, anak-anak acap mencari perhatian ke luar bahkan dengan orang yang tak dikenal atau menjerumuskan. Maka kaum muda perlu memahami digital literacy, secara positif menggunakan teknologi untuk memperluas jejaring, mempermudah melakukan riset dan bertemu dengan orang-orang baru guna mengembangkan jejaring bukan sekedar mencari kawan lama atau keluarga yang telah dikenal.
"Dengan demikian kita dapat berjejaring secara global, 'memasarkan' kompetensi diri serta mampu bersaing secara internasional," ucapnya.Â
Teknologi juga perlu digunakan sebagai alat yang menyatukan guna melawan kelaliman. Misalnya, upaya menghimpun dana untuk kegiatan sosial, dimana dana yang dikumpulkan dapat menolong orang yang sakit yang membutuhkan biaya besar, atau secara bersama-sama menyelamatkan hewan langka yang akan punah.Â
Pengumpulan dana dapat dilakukan melalui media sosial sebagaimana telah banyak digunakan di luar negeri sebagai bentuk kepedulian dengan melibatkan masyarakat dan untuk masyarakat.
Peka Terhadap Lingkungan