MENUJU 1 ABAD WANITA KATOLIK RIÂ
Iman Kristiani membongkar tembok-tembok yang memisahkan, membongkar tembok tembok yang membedakan status sosial dan status apapun. Bekerja sama tanpa memandang segala macam latar belakang demi cita-cita yang sama membutuhkan kompetensi etis. Bukan sekedar keterampilan kompetensi. Kerja sama dan kompetensi etis itu adalah buah dari iman orang-orang yang mengikuti Yesus Kristus, yang datang bukan untuk dilayani tetapi untuk melayani. (Homili Mgr. Ignatius Kardinal Suharyo dalam Perayaan Ekaristi HUT WKRI ke 96)
Pengantar
Kepemimpinan sangat penting bagi keberlangsungan hidup bangsa dan merupakan peran strategis untuk mewujudkan cita-cita bersama. Secara teknis, kepemimpinan adalah kemampuan individu dalam memengaruhi dan memberdayakan potensi seluruh anggota organisasi guna mencapai tujuan bersama.Â
Kepemimpinan Nasional dikatakan sebagai sebuah sistem, karena struktur dan kulturnya mengacu kepada implementasi wawasan nusantara dan ketahanan nasional. Kepemimpinan nasional merupakan cerminan bagaimana kebijaksanaan nasional dan strategi dapat diterapkan secara selaras. Upaya-upaya dalam  mensinergikan perbedaan dan kemajemukan yang merupakan ciri bangsa Indonesia, saat ini menjadi fokus karena rentan terhadap konflik. Sebagai negara kesatuan (NKRI), hubungan antara pemimpin nasional pada pemerintahan pusat dan daerah tidak dapat dipisahkan, termasuk dalam hal ini adalah kemepimpinan pada organisasi-organisasi kemasyarakatan di akar rumput. Â
Proses demokrasi
Pada Era Reformasi gerakan perempuan bangkit kembali dengan keikutsertaan yang lebih besar dalam  merumuskan berbagai instrumen hukum terutama menyangkut HAM Perempuan & anak. Perempuan juga selalu terlibat sebagai kelompok penekan yang kritikal, hal ini ditunjukkan dengan banyaknya capaian yang diraih, sekaligus pula persoalan yang tak kecil. Sebagai perbandingan, di USA pada tahun 1960-an banyak perempuan masuk sekolah hukum sebagai reaksi mahasiswi perempuan terhadap  hukum dan pengadilan yang kemudian melahirkan mazhab Feminist Jurisprudence (Prof. Sulistyowati Irianto, FH UI)
Sebagai salah satu negara demokrasi terbesar di dunia, proses demokrasi di Indonesia secara umum mengalami kemajuan signifikan. Partisipasi pemilih di Indonesia rata-rata mencapai 70 persen. Di lain pihak, kondisi kepemimpinan saat ini belum menunjukkan aspek tersebut, halmana dapat dilihat dari kualitas dan peran kepemimpinan yang belum mampu mengatasi persoalan-persoalan masyarakat di wilayah kedaulatannya. Tanggung jawab, etika, serta integritas kepemimpinan sangat berpengaruh pada situasi ekonomi, sosial dan budaya bangsa.
Wanita Katolik Republik Indonesia merupakan salah satu Ormas yang dimiliki oleh Gereja Katolik dan telah banyak berperan baik secara internal di lingkungan Gereja, maupun eksternal di masyarakat. Eksistensi Wanita Katolik RI dan keterlibatannya dalam membangun tata kehidupan bersama mengejawantahkan nilai-nilai moral yang telah ditahtakan oleh para pendahulu sejak organisasi ini dilahirkan dan terus dirawat hingga saat ini. "WKRI sebagai organisasi besar dan berusia hampir 100 tahun sudah saatnya semakin dikenal karyanya baik secara nasional ataupun internasional," diungkapkan Efi Darliana Tetrawati, aktivis lintas organisasi yang telah mengembangkan program andalan Pemberdayaan Perempuan Usaha Kecil (PPUK).Â