Disamping itu, Aisyiyah juga mengembangkan program untuk Peningkatan Perempuan Wirausaha. Saat ini tidak semua wanita wirausaha memiliki kapasitas wirausaha yang memadai, ini terbukti dari kinerja bisnis mereka yang belum maksimal, dikarenakan keterbatasan dalam hal akses informasi, akses pendidikan, dan akses permodalan. Untuk itu proyek yang dikembangkan oleh Laras Wiendyawati dari Aisyiyah, Yogya bertujuan memberikan bekal yang memadai bagi perempuan wirausaha berupa peningkatan kemampuan komunikasi yang efektif, peningkatan keterampilan dan kemampuan penjualan. Sebelumnya terlebih dulu dilakukan penggalian terhadap kebutuhan perempuan wirausaha dan pelatihan yang seperti apa  mereka harapkan.
Kitong Bisa Learning Center menekankan kegiatan mereka untuk pendidikan Perempuan. NAWOP WOMAN Fitted To Life adalah proyek yang dilakukan di Merauke Papua. Proyek ini dikembangkan mengingat kehidupan perempuan Papua sangat kompleks. Tekanan budaya dan kebutuhan hidup membawa mereka pada kehidupan yang keras. Mereka bahkan tidak mempunyai waktu yang cukup untuk anak juga diri mereka sendiri.Â
Sonnya Marice Uniplaita dari Kitong Bisa Learning Center dan Sekolah Tinggi Agama Kristen Merauke penggagas proyek ini berpikir, jika ingin membangun pendidikan di Papua, maka harus dimulai dari perempuan, karena perempuan adalah guru pertama bagi anak-anak mereka. Dengan membantu mereka meningkatkan perekonomian, maka hal ini akan menolong mereka untuk mempersiapkan pendidikan yang lebih baik bagi anak-anak. Tujuan dari proyek  ini adalah membuat perempuan Papua sadar akan kekuatannya, sadar akan ketrampilan yang dimilikinya dan bisa memakai kekuatan itu untuk peningkatan ekonomi keluarga.
Untuk mengimplementasikan proyek ini, Sonnya membentuk kelompok yang terdiri dari perempuan papua sebanyak 6 orang dan melakukan sharing tentang apa yang menjadi kendala dan kebutuhan mereka. Dari hasil sharing ini diketahui kebutuhan mereka adalah Pendidikan, Keterampilan, Modal dan Pemasaran.  Dari sini dibentuklah 3 program yang mengakomodir kebutuhan-kebutuhan tersebut, yaitu Education Program, Training Program dan Entrepreneurship Program.Â
Di samping itu ada juga Design Department yang membantu merancang produk yang akan dibuat serta Marketing Department yang  membimbing mereka dalam memasarkan produk. Program yang telah berjalan adalah Bidang Pendidikan yaitu 2 orang telah disekolahkan di PKBM program Paket C, dan semua anggota dilatih membuat produk dari anyaman benang dan kulit kayu melinjo (Noken: Tas tradisional Papua) dengan disain  modern dan telah menghasilkan produk tas dan sepatu anyaman yang siap dipasarkan.
     Â
Bersambung -- sebagai bagian ke-lima atau pamungkas dari rangkaian tulisan ini, kita akan meninjau Lembaga Independen dan komunitas lintas Feminis.
Materi acuan:
Bagir, Zainal Abidin; Asfinawati; Suhadi; Renata Arianingtyas (2019). Membatasi Tanpa Melanggar Hak Kebebasan Beragama atau Berkeyakinan. Yogya: Center for Religious and Cross-cultural Studies (CRCS).
Birowo, Mathilda A.M.W. (2016). Â Mengembangkan Kompetensi Etis di Lingkungan Kita. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia.