Mohon tunggu...
Mathilda AMW Birowo
Mathilda AMW Birowo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, Konsultan PR

Empat dasawarsa menggeluti bidang Corporate Communication di Kompas Gramedia, Raja Garuda Mas Group dan Bank CIMB Niaga. Memiliki pengalaman khusus dalam menangani isu manajemen serta strategi komunikasi terkait dengan akuisisi dan merger. Sarjana Komunikasi UI dan Sastra Belanda ini memperoleh Master Komunikasi dari London School of Public Relations serta sertifikasi Managing Information dari Cambridge University. Setelah purnakarya, menjadi Konsultan Komunikasi di KOMINFO. Saat ini mengembangkan Anyes Bestari Komunika (ABK), dosen Ilmu Komunikasi di Universitas Indonesia; Universitas Multimedia Nusantara; Trainer di Gramedia Academy dan KOMINFO Learning Center serta fasilitator untuk persiapan Membangun Rumah Tangga KAJ; Dewan Pengurus Pusat Wanita Katolik RI; Ketua Umum Alumni Katolik UI; Koordinator Sinergi Perempuan Indonesia (Kumpulan Organisasi Perempuan Lintas Iman dan Profesi). Memperoleh penghargaan Indonesian Wonder Woman 2014 dari Universitas Indonesia atas pengembangan Lab Minibanking (FISIP UI) dan Boursegame (MM FEB UI); Australia Awards Indonesia 2018 aspek Interfaith Women Leaders. Ia telah menulis 5 buku tentang komunikasi, kepemimpinan dan pengembangan diri terbitan Gramedia. Tergabung dalam Ikatan Alumni Lemhannas RI (PPRA LXIV/Ikal 64).

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Sebelas Hari di Wisma Atlet

23 Desember 2020   08:47 Diperbarui: 5 April 2021   21:05 1520
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fasilitas di setiap unit yang relatif nyaman dilengkapi akses internet yang bagus memungkinkan untuk memroses pekerjaan | Dokpri

Sarana di setiap unit juga memadai, dalam 1 unit terdapat 2 tempat tidur yang dipisah ruangnya, 1 ruang duduk dengan sofa dan 1 kamar mandi yang menurut saya cukup mewah dengan standar apartemen. 

Di luar itu ada semacam pantri menyatu dengan tempat jemuran, tetapi nyaris tidak digunakan karena tidak ada perangkat masak dan memang tidak perlu juga memasak. Setiap hari 3x petugas mengangkat sampah di depan unit, tetapi untuk membersihkan ruang memang kami lakukan sendiri. Tersedia sapu dan pel untuk digunakan. Setiap sore perawat keliling untuk mengecek para pasien dan menanyakan apakah ada keluhan.

Karena saya membawa lap top dan relatif tidak ada keluhan berarti, saya dapat melakukan Working from Home (WFH) dengan memroses pekerjaan kampus maupun organisasi. 

Selama 10 hari dirawat mandiri di WA saya dapat mengikuti beberapa kali zoom meeting, webinar, memeriksa online soal UAS mahasiswa saya. Bahkan saya dapat menjadi moderator untuk sebuah webinar bertema "Perempuan Pejuang Keadilan" memeringati Hari Ibu, 19 Desember 2020 (tayangan ulang di HidupTv atau Youtube Esensi). 

Panitia maupun peserta tidak ada yang tahu jika saya 'siaran' dari WA, semata agar tidak ada yang panik. Mulanya saya ragu kalau jaringan internet di WA tidak stabil, ternyata bagus. Aksesnya juga sangat mudah dibanding yang saya alami di tempat lain bahkan hotel sekalipun. Saat masuk kamar, saya membuka laptop dan akses sudah diarahkan ke nomor unit kamar. 

Dalam hitungan detik saya sudah dapat menggunakan internet. Luar biasa! Listrik, AC dan air semua tercukupi. Malah saya merasa harusnya WA dapat lebih menghemat listrik, karena lampu di semua Lorong terus menyala 24 jam. Di siang hari menurut saya tidak perlu dinyalakan semua sekedar untuk menghemat listrik.

Fasilitas di setiap unit yang relatif nyaman dilengkapi akses internet yang bagus memungkinkan untuk memroses pekerjaan | Dokpri
Fasilitas di setiap unit yang relatif nyaman dilengkapi akses internet yang bagus memungkinkan untuk memroses pekerjaan | Dokpri
Keamanan di sini juga umumnya baik. Kiriman atau pesanan makanan dikumpul di pos pintu depan dan pasien dapat mengambilnya. Di setiap pintu keluar dijaga oleh polisi, dan ketika keluarpun kita harus menunjukkan surat keterangan sembuh yang dikeluarkan dari WA. Nah, memang untuk unit masing-masing kita tetap harus waspada. Ini lumrah bukan? Pengalaman saya, ada 3 orang salah masuk kamar. 

Dua orang perempuan dan menurut saya memang dia salah kamar, karena hanya melongok dan terkaget ketika yang di dalam bukan orang yang dicari. Tetapi ada 1 kali yang 'nyasar' itu seorang pria, pagi-pagi saya masih di tempat tidur tapi sudah terbangun. Orang ini main masuk saja celingak celinguk, terus saya bilang cari siapa pak, saya masih beranggapan mungkin ini perawat pria. 

Sadar bahwa saya sudah terjaga, dia masih katakan sebuah nama yang katanya sudah janjian mau jalan pagi sambil menunjuk kamar sebelah. Saya bilang ini unit perempuan pak dengan setengah membentak, lalu dia ngacir keluar tanpa bilang sepatah pun. Mulai dari situ, karena memang pintu unit tidak ada dan tak boleh dikunci, maka ketika tidur kami mengganjal pintu dengan meja.

Area terbuka untuk berolah raga dan berjemur

Tak terasa hari kesepuluh menjelang. Putera kami yang dirawat di Tower 7 telah menjalani swab ulang dan hasilnya membaik, sehingga dia diperbolehkan keluar sehari setelahnya. Perawatan untuk ODG lebih Panjang yakni 12 hari, hari ke 13 baru diperbolehkan keluar jika hasilnya membaik. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun