Mohon tunggu...
Mateus Hubertus Bheri
Mateus Hubertus Bheri Mohon Tunggu... Penulis - Menulis Itu Seni

Sastra

Selanjutnya

Tutup

Politik

Meneropong Kepiawaian Caleg Pemula dalam Kontestasi Pileg

12 April 2024   19:37 Diperbarui: 12 April 2024   19:43 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Petarung sejati menjadikan hambatan itu sebagai kerikil kecil untuk menuju puncak kesuksesan. Bagi seorang petarung, semua tantangan dijadikan berkat dan semua kendala merupakan salib baginya yang di pukul. 

Caleg Pemula Harus Tampil Beda

Fenomena yang sering terjadi, kebanyakan caleg maju dalam kontestasi pileg hanya untuk mencari popularitas dan adapula hanya untuk mencari keberuntungan. Caleg yang mencari popularitas, tentunya tak serius mengikuti kompetisi ini. Bagi dirinya, menjadi seorang caleg itu terlihat keren, berwibawa, dan derajatnya meninggi.

Caleg demikian, pada dasarnya tidak mempersiapkan segala sesuatu dengan baik. Dari sisi kapasitas, kapabilitas, dan kos politik. Baginya itu tidaklah penting. Intinya, namanya masuk dalam bursa calon legislatif dan baliho serta fotonya terpampang di mana-mana itu sudah cukup baginya.

Tidak jauh berbeda dengan caleg yang mencari keberuntungan dengan caleg yang mencari popularitas. Tipe caleg ini kalau misalnya mereka lolos menjadi seorang legislator, tugas utama mereka sebagai seorang legislator mereka abaikan. Yang ada adalah, memakmurkan ekonomi dalam keluarga demi mengembalikan semua biaya politik yang telah dikeluarkan selama masa kampanye.

Buruknya lagi, mereka jarang sekali membicarakan kepentingan rakyat yang telah menghantarkan mereka untuk duduk dikursi empuk sebagai wakil rakyat. Mereka lebih suka memilih diam saat rapat, kendatipun itu berbicara tentang nasib rakyat yang mereka wakili.

Selain dua tipe di atas, adapula tipe caleg yang sebatas memenuhi kuota partai dalam wilayah daerah pemilihan. Adapula caleg "vote geters" (pengambil suara) . Tipe caleg ini sangat di inginkan oleh partai politik karena popularitas sang caleg tidak diragukan lagi. Pasalnya caleg ini sudah memikat hati pemili dan memiliki pendukung ataupun basis massa yang jelas.

Dari sekian tipe caleg di atas, sejatinya yang diperebutkan adalah basis massa rakyat. Suara rakyat adalah penentu bagi seorang caleg untuk duduk diparlemen atau tidak. Mereka harus berusaha untuk merebut hati rakyat agar terpilih menjadi legislator kelak.

Semuanya itu pada hakekatnya butuh strategi dan perencanaan yang matang. Strategi dari setiap caleg harus berbeda. Baik itu incumbent/petahana ataupun caleg pemula. Masing-masing mereka harus ada pembeda, agar mendapat kesan positif dari pemilih.

Sangat rancu apabila caleg pemula memakai trik yang sama dengan incumbent. Kesannya tidak ada hal yang baru, gagasan baru dari caleg pemula. Caleg pemula akan dinilai miskin ide, miskin gagasan,  dan miskin strategi. Mereka juga nilai hanya copy paste strategi orang lain yang tentu menurun pamor si caleg di mata pemilih.

Jalan satu-satunya, caleg pemula harus tampil beda dengan gaya politik baru, biar sederhana tapi berkesan dengan demikian bisa memikat hati pemilih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun