Pak Hari pun memutuskan untuk kembali ke dermaga karena tidak memeroleh hasil yang maksimal. "Gak entuk gurita, telu tok" (Tidak dapat gurita, tiga saja), singgungnya kepada temannya di pinggir pantai. Kami pun kembali ke rumah tanpa memeroleh penghasilan yang bisa dijual kepada pengambak (pengumpul ikan seperti tengkulak).
Tak bisa membayangkan apabila harus menyambung hidup sebagai nelayan  dengan pantangan-pantangan yang harus dihadapi setiap harinya. Para nelayan adalah mereka yang berdiri di garda depan lautan demi menyediakan ikan untuk kita.
Setidaknya Ini segelintir ilustrasi kehidupan yang ku dapatkan ketika mencoba hidup bersama nelayan di Sendang Biru, Kabupaten Malang. Beragam persoalan yang dihadapi oleh nelayan, semoga dapat menjadi refleksi pengetahuan akan perjuangan mereka setiap harinya menyambung hidup dengan menerjang ombak. Peace on Earth.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H