Ada yang pecah dari matanya
Seperti ia mengutarakan selat resah
Bibirnya tumbang mengertakÂ
Menghujam geram, katanya padaku
Liku sepatahÂ
Ucapnya marah kesekian hari
Ada apa dengan nafasku
Sesak menanti angin
Ingin menggenggam
Tangannya mengepalÂ
Masihkah amarah bertubuh di dadanya
Atau aku manusia bodoh tak peka
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!