Mohon tunggu...
Masykur Mahmud
Masykur Mahmud Mohon Tunggu... Freelancer - A runner, an avid reader and a writer.

Harta Warisan Terbaik adalah Tulisan yang Bermanfaat. Contact: masykurten05@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Memahami Zona Lari dan Manfaat Lari Jarak Jauh

26 Januari 2025   20:29 Diperbarui: 26 Januari 2025   20:29 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri via Relive app

Hampir tiga minggu saya tidak lari pagi. Badan terasa pegal akibat jarang berjalan. Akhirnya pada sabtu pagi saya bertekad untuk balas dendam menggantikan jumlah kilometer yang tertunda.

Jarak tempuh 10 kilometer sudah beberapa kali terlampaui. Timbul keinginan untuk lari lebih jauh. Namun, disisi lain saya khawatir jika tidak mampu menuntaskan lari. 

Satu jam 10 menit berlalu, smartwatch memberi notifikasi jarak 10 kilometer. Saya lari di pace 6 agar detak jantung (HR) tidak terlalu tinggi. 

Sebelumnya saya pernah mencoba lari pola MAF, tapi sayangnya tidak konsisten. Heart rate yang sudah lumayan stabil kembali amburadul. 

Dengan pertimbangan menghindari cidera kaki, saya melanjutkan jalan kaki sejauh 5 kilometer sambil sesekali berlari. Menjaga detak jantung seimbang tidak mudah jika lari tidak konsisten. 

Ada beberapa zona lari yang harus dipahami untuk mendapatkan manfaat lari. Zona 2 masuk katagori zona aman untuk berlari dengan detak jantung rendah. 

Lari pada zona 1 bisa dilakukan dengan kecepatan rendah. Rumusnya yaitu menjaga detak jantung 50-60 % dari detak jantung maksimal. Joging masuk pada zona ini. 

Nah, untuk mendapatkan manfaat bagi jantung, zona 2 dipecaya lebih baik. Di zona ini lari masuk katagori sedang dengan HR 60-70% dari detak jantung maksimal.

Detak jantung maksimal setiap orang berbeda-beda ditinjau dari segi umur dan kelamin. Rumusnya adalah 220 dikurang usia. Misalnya umur anda 35, maka 220-25 = 195

Dengan memakai smartwatch, zona lari mudah terpantau. Intinya tidak keluar dari detak jantung maksimal untuk menghindari resiko heart attack atau serangan jantung tiba-tiba. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun