Artikel dalam katagori Headline Kompasiana belum tentu mewakili ketiga hal ini. Boleh saja isinya bermanfaat, tapi pilihan kata tidak tepat dan selaras.Â
Memilih diksi yang tepat bukan perkara mudah. Jam terbang seorang penulis setidaknya memperlihatkan keindahan diksi dalam tulisannya. Beda penulis beda pula diksi yang dihasilkan.Â
Seorang penulis yang fokus pada satu topik jauh lebih mendalami tentang apa yang ia tulis. Seiring waktu, kualitas tulisan juga semakin baik. Ibarat mempelajari satu skil dengan melatihnya setiap hari. One at a time!
Fokus dan Konsisten pada satu topik membawa kita pada ketajaman diksi. Perlahan namun pasti, waktu menulis pun berkurang. Ketajaman pikiran seorang penulis dihasilkan dari kemampuan fokus dan konsisten.Â
Menulis satu artikel dengan fokus membutuhkan waktu lebih sedikit ketimbang menulisnya di waktu berbeda-beda. Kenapa? karena otak tidak terdistraksi oleh informasi lain yang membuat konsentrasi hilang atau pudar.Â
Mungkin ada yang menyebutnya writer's block. Cambridge dictionary mendefinisikan writer's block sebagai berikut :
"the condition of being unable to create a piece of written work because something in your mind prevents you from doing it"
Apa yang menghalangi kita untuk menulis ? ketiadaan ide, sulit memilih diksi yang tepat, atau mungkin fokus mudah terpencar?
Writer's block setiap orang bervariasi. Ada yang terkandang berlimpah ide, tapi sulit menuliskannya. Jika begitu,mana yang lebih baik, menuliskan sesuatu yang kita kuasai atau mencari ide untuk kemudian menuliskannya?
Menulis sama seperti belajar bersepeda. Awalnya terlihat sulit, namun jika berani mencoba dan fokus belajar terus menerus, pada akhirnya akan kita kuasai.
Tidak mungkin kita bisa menulis tanpa mencobanya. Â Penulis sekelas J.K. Rowling menulis pertama kali di umur enam tahun. Perjalanan menulisnya unik dan menarik.
"Harry Potter and Hogwarts came out of nowhere in the most physical rush of excitement, and ideas came teeming into my head. I simply knew it was something I would love to write, but that day I was pen-less for once in my life, so as I sat there on the train, I had to rely on imagining the details, most of which ended up being in the books."