Fokus untuk belajar diserap oleh media sosial. Mereka tidak lagi fokus pada satu hal, tapi pada banyak hal. Akhirnya, waktu yang tersisa cukup sedikit. Kualitas belajar semakin buruk seiring hilangnya fokus.
Prioritas dan Fokus
Gary berpendapat jika seseorang tidak memprioritaskan apa yang ingin dilakukan dalam hidup, sama artinya dia tidak fokus mengerjakan satu hal yang berarti.Â
Prioritas pada hal-hal penting menyelamatkan banyak waktu kita. Seorang ayah bisa memilih antara terlihat sibuk atau memprioritaskan waktu untuk keluarga.Â
Seorang ibu juga sama, kemana prioritas waktu yang ingin difokuskan, keluarga atau pekerjaan?Â
Segala pilihan ada konsekuensi yang harus ditanggung. Bukan masalah benar atau salah. Selama pilihan yang kita ambil sejalan dengan kepercayaan, bersiaplah untuk sebuah resiko.Â
Prioritas memberi ruang pada sebuah pilihan hidup. Mau menghabiskan waktu lebih banyak mencari uang di luar rumah dan kehilangan waktu bersama keluarga, atau memilih untuk menghabiskan banyak waktu di dalam rumah dan memiliki uang seadanya?
Intinya, FOKUS pada satu hal. Satu hal yang benar-benar penting. Satu hal yang memberi kebahagiaan. Satu hal yang tidak meninggalkan penyesalan di kemudian hari. Satu hal yang akan selalu disyukuri dalam hidup.Â
Untuk itu, belajarlah untuk memprioritaskan kemana waktu kita terbuang. Fokuslah pada satu hal yang betul-betul PENTING. Sebelum menentukan mana yang dianggap penting, pikirlah terlebih dahulu.Â
Renungkan dan buatlah pilihan yang tepat. Baru kemudian prioritaskan kemana waktu akan berlabuh. Jangan membuat prioritas sebelum berpikir jernih. Sebuah keputusan yang tepat diawali oleh pikiran yang bersih.Â
Let's make ONE Thing. The only thing that deserves our full attention.Â
***
By : Masykur Mahmud
(the only one)