Mohon tunggu...
Masykur Mahmud
Masykur Mahmud Mohon Tunggu... Freelancer - A runner, an avid reader and a writer.

Harta Warisan Terbaik adalah Tulisan yang Bermanfaat. Contact: masykurten05@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

The One Thing, Konsep Fokus dan Prioritas dalam Hidup

6 Januari 2025   14:45 Diperbarui: 6 Januari 2025   14:45 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
The One Thing, karya Gary Keller|screenshot halapan depan buku|dokpri

Saat ini saya sedang membaca buku The One Thing, karya Gary Keller. Buku ini termasuk 10 buku terbaik yang masuk dalam daftar bacaan saya tahun ini.

Let's get to it!

Anda pasti pernah mendengar istilah multitasking yang melegenda. Tapi, berhentilah sejenak untuk merenungkan apakah multitasking benar-benar membantu kita menyelesaikan banyak hal?

Gary Keller menyebutkan bahwa multitasking itu adalah sebuah kekeliruan. Tidak ada yang bisa mengerjakan dua hal bersamaan dengan hasil yang sama. 

Sama seperti istilah life balance yang muncul ke permukaan setelah tahun 80an karena kaum perempuan telah keluar rumah. Di tahun 2011, frasa life balance melonjak tajam.

Tentu ini bukan sebuah kebetulan. Gary menjelaskan jika konsep life balance meroket tajam dimulai saat kaum perempuan keluar rumah untuk bekerja. 

Dalam hidup ini, segala sesuatu selalu beriringan dengan konsekuensi. Apa yang kita lakukan ditentukan oleh arah yang kita fokuskan. Menurutnya, mengejar dua hal bersamaan dengan hasil yang sama adalah sesuatu yang konyol.

Contohnya, seorang ibu yang memilih untuk bekerja boleh jadi mendapatkan uang yang cukup, tapi disaat bersamaan kehilangan waktu membersamai anak. 

Sebagaimana konsep multitasking, kita bisa mengerjaakan dua hal dalam waktu yang sama, tapi sejatinya kita telah kehilangan keseimbangan. 

Seseorang bisa menjawab telpon sambil menyetir, tapi kehilangan fokus ke arah jalan yang tentunya membahayakan. Atau, seorang siswa yang belajar sambil mendengarkan musik. Fokus akan terpecah menjadi dua.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun